Tips Parenting

Bolehkah Memarahi Anak?

dr. Jessica Florencia, Sp.PK, 10 Agt 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tak sedikit orang tua yang memarahi anak saat anaknya melakukan kesalahan. Wajarkah hal ini dilakukan orang tua?

Bolehkah Memarahi Anak?

Anak adalah titipan dari Tuhan yang paling berharga. Karena itu, mendidik dan membesarkan seorang anak menuntut tanggung jawab yang tidak sederhana. Dalam perjalanannya, tidak jarang orang tua terjebak dalam situasi yang membuatnya harus memarahi anak. Dari sisi medis, pantaskah hal ini dilakukan?

Pola Pengasuhan dan Tumbuh Kembang Anak

Penelitian medis selama bertahun-tahun menghasilkan kesimpulan yang jelas, bahwa pola pengasuhan orang tua memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.

Salah satu penelitian yang dimuat di jurnal Neuroimage pada tahun 2010, menyebutkan bahwa pola asuh yang hangat dari ibu sangat berpengaruh pada proses pematangan otak anak. Penelitian ini juga menemukan bahwa pola asuh yang hangat lebih berpengaruh terhadap pematangan otak anak jika dibandingkan dengan stimulasi kognitif, terutama pada usia dini.

Setiap keluarga memiliki pola pengasuhan berbeda-beda, yang dianggap paling cocok dengan kondisi keluarga masing-masing. Pada dasarnya semua keluarga memiliki keyakinan yang serupa, bahwa tidaklah benar untuk membiarkan seorang anak melakukan sesuatu yang tidak benar atau segala sesuatu yang diinginkannya.

Hal ini menjadi tantangan bagi para orang tua untuk mencari format yang tepat dalam mendidik anak menjadi pribadi yang positif. Dengan pola pengasuhan yang baik, tumbuh kembang anak pun akan berjalan dengan optimal. Sayangnya, sebagian besar ibu mengontrol buah hatinya dengan cara memarahi anak.

Artikel Lainnya: Emotional Child Abused, Apa Dampaknya Terhadap Anak?

Dampak Negatif Memarahi Anak

Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Child Development pada tahun 2010 menyebutkan bahwa anak-anak dari ibu yang mendisiplinkan anaknya dengan menggunakan hukuman fisik, teriakan omelan, dan ekspresi kekecewaan, tumbuh menjadi anak dengan perilaku agresif.

Penelitian yang melibatkan anak-anak dari Cina, India, Italia, Kenya, Filipina, dan Thailand ini juga menemukan bahwa anak-anak dengan perilaku agresif ini memiliki tingkat kecemasan dan depresi yang tinggi.

Dalam jurnal Child Abuse & Neglect pada tahun 2015 juga disebutkan hal serupa. Agresi verbal, atau dapat diterjemahkan sebagai tindakan memarahi anak, berkaitan dengan risiko berkembangnya gejala psikiatrik seperti kecemasan yang tinggi, depresi, gangguan kepribadian, dan penggunaan obat-obatan di saat dewasa.

Sedangkan, anak dari orang tua yang menerapkan pola asuh yang hangat menghasilkan anak yang baik. Dalam penelitian ini juga disebutkan, setelah orang tua memarahi anak, efeknya terhadap emosi anak tidak serta-merta bisa diperbaiki dengan sikap hangat dan pujian dari orang tua tersebut.

Singkat kata, ketika orang tua memarahi anak, telah terjadi kerusakan hubungan yang sulit untuk diperbaiki kembali.

Artikel Lainnya: Dampak Buruk Memarahi Anak di Depan Umum

Bukan Dimarahi, Ini Tips agar Anak Disiplin

Jurnal Paediatric Health menyebutkan bahwa secara psikologis ada beragam cara untuk mendisiplinkan anak yang dapat disesuaikan dengan kondisi keluarga dan karakter anak. Hal yang perlu diperhatikan adalah hal dasar yang diperlukan agar proses pendisiplinan anak dapat efektif, yaitu:

  • Penuh Kasih Sayang

Proses pendisiplinan anak perlu diberikan oleh orang tua dengan ikatan kasih sayang yang baik dengan anak. Di sinilah peran penting pola pengasuhan anak yang hangat berperan. Hubungan yang baik ini dapat membantu orang tua dalam mendisiplinkan anak dengan lebih baik.

  • Konsisten

Konsisten dan hanya mendisiplinkan anak pada perilaku yang memang memerlukan perubahan.

  • Adil

Dalam hal ini, anak perlu melihat bahwa yang dilakukan orang tua adalah adil, bukan hanya berdasarkan persepsi dari orang tua saja.

  • Positif

Mendukung anak untuk dapat memotivasi diri sendiri menjadi disiplin.

  • Menahan Emosi

Tidak sarat muatan emosi orang tua dan sesuai dengan perkembangan anak.

Setelah melakukan berbagai hal di atas, orang tua juga perlu mengevaluasi apa yang sudah dilakukan secara rutin. Pertimbangkan efek yang muncul untuk perbaikan terus-menerus dan penyesuaian yang diperlukan.

Menjadi orang tua adalah tantangan tersendiri. Dengan melakukan berbagai hal yang disarankan di atas, kini Anda bisa mencoba menahan untuk tidak memarahi anak saat ia melakukan kesalahan. Sebagai orang tua, sudah sepatutnya Anda terus belajar untuk bisa menjadi contoh yang baik bagi anak.

Untuk informasi seputar pola asuh anak lainnya, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter kami melalui layanan LiveChat di aplikasi KlikDokter

[NP/ RH]

Tumbuh Kembang Anakpola asuhAnakTumbuh kembangMemarahi Anak

Konsultasi Dokter Terkait