Saraf

Apa Penyebab Phantosmia, si Bau Hantu?

Bobby Agung Prasetyo, 01 Sep 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Phantosmia menyebabkan halusinasi indra penciuman dan menimbulkan fenomena bau hantu. Kenali penyebabnya di sini.

Apa Penyebab Phantosmia, si Bau Hantu?

Pernahkah Anda mengalami momen di mana tiba-tiba mencium bau yang asing pada tempat tak seharusnya? Misal ketika berada di dapur mencium aroma melati, atau tengah berdiam diri di kamar dan tiba-tiba tercium bau busuk. Sebagian kalangan menganggap fenomena ini disebabkan oleh 'aksi' makhluk halus,. Namun tidak sedikit  yang sangsi dan menganggap fenomena tersebut bisa dijelaskan secara ilmiah. Kalangan medis menyebut fenomena tersebur sebagai phantosmia alias si bau hantu.

Phantosmia atau phantom smells adalah situasi saat Anda mencium bau tertentu, misalnya bau telur busuk, bau melati, bau bangkai, atau bau lainnya. Namun kenyataannya, tidak ada sumber bau tersebut di dekat Anda. Mayo Clinic menyebut phantosmia sebagai halusinasi penciuman atau oldfactory hallucination.

Phantosmia sebetulnya adalah salah satu golongan dari lima jenis gangguan penciuman. Empat gangguan lainnya adalah:

  • Anosmia, yaitu hilangnya bau.
  • Hiposmia, yaitu berkurangnya sensitivitas terhadap bau.
  • Disosmia, yaitu distorsi persepsi bau.
  • Agnosia, yaitu ketidakmampuan untuk membedakan dan indentifikasi bau secara lisan. Walaupun sebenarnya kemampuan untuk membedakan bau masih dalam batas normal.

 

Apa penyebab phantosmia?

Dilansir dari Medical News Today, phantosmia disebabkan oleh halusinasi indra penciuman atas bau tertentu. Aroma tersebut dirasakan bervariasi dari satu orang dengan orang lainnya, tergantung pada pengalaman pribadi.

Ada yang mencium aroma roti panggang yang terbakar, logam, bau kimia, hingga wangi bunga. Kondisi tersebut di Indonesia paling sering diasosiasikan dengan tanda keberadaan makhluk halus.

Para ahli medis belum dapat menemukan penyebab pasti atas kondisi ini. Namun, adanya gangguan pada hidung atau kondisi tertentu pada sistem saraf atau otak disinyalir merupakan penyebab tersering dari phantosmia.

Akibat adanya gangguan pada hidung, kemungkinan penyebab phantosmia adalah:

  • Polip hidung
  • Tumor
  • Infeksi sinus kronis
  • Demam atau rinitis alergi
  • Rinitis non alergi

Phantosmia juga bisa disebabkan karena adanya masalah pada otak atau saraf, seperti:

  • Epilepsi atau kejang
  • Trauma kepala
  • Migren, yang mana phantosmia bisa menjadi aura
  • Penyakit Parkinson
  • Skizofrenia
  • Depresi
  • Stroke
  • Obat-obatan tertentu

Diagnosis dan pencegahan phantosmia

Ketika phantosmia terkait dengan masalah pada hidung, orang mungkin mencium bau yang lebih kuat di satu lubang hidung daripada yang lain. Namun, saat phantosmia berhubungan dengan otak atau sistem saraf pusat, baunya bisa terasa lebih sering. Penderita phantosmia dapat merasakan bau pada siang dan malam dari kedua lubang hidung.

Untuk mendiagnosis phantosmia, dokter pertama-tama akan melakukan pemeriksaan fisik kepala dan leher seseorang. Pihak medis pun mungkin bertanya tentang gejala lain serta melakukan tes lainnya pada indra tubuh tertentu.

Seorang dokter juga dapat melakukan endoskopi atau rinoskopi jika diperlukan untuk melihat ke dalam rongga hidung dan memeriksa masalah yang dapat menyebabkan phantosmia alias si bau hantu. Bisa jadi dokter juga akan melakukan tes spesifik dan komprehensif atau merujuk pasien ke dokter spesialis.

Meski tak berbahaya, phantosmia bisa menjadi tanda dari sejumlah penyakit serius. Oleh karenanya, jangan sepelekan keadaan jika Anda sering  mencium aroma tanpa sumber jelas, yang Anda kira sebagai bau hantu. Konsultasikan segera dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

[RN/ RVS]

PhantosmiaGangguan Penciumanbau hantuDepresiTumorStrokePolip Hidung

Konsultasi Dokter Terkait