Jantung

Terlalu Banyak Kolesterol Baik, Juga Bisa Ganggu Kesehatan

Bobby Agung Prasetyo, 29 Agt 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tahukah Anda bahwa kadar kolesterol baik yang terlalu tinggi juga bisa mengundang gangguan kesehatan? Ini fakta selengkapnya.

Terlalu Banyak Kolesterol Baik, Juga Bisa Ganggu Kesehatan

Kolesterol adalah zat seperti lilin yang ditemukan di dalam lemak darah Anda. Zat ini sebenarnya sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk membangun sel yang sehat. Namun jika kadarnya berlebihan, kolesterol dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan seperti penyakit jantung.

Menurut dr. Fiona Amelia dari KlikDokter, kadar kolesterol total yang dianjurkan adalah di bawah 250 mg/dL. Untuk kolesterol jahat (LDL) sebaiknya di bawah 130 mg/dL, dan akan lebih optimal bila dapat mencapai di bawah 100 mg/dL.

“Sedangkan untuk kolesterol HDL, bagi wanita sebaiknya di atas 50 mg/dL,” tutur dr. Fiona.

Terkait kolesterol baik (HDL), banyak yang menduga bahwa semakin tinggi kadarnya, semakin besar pula manfaatnya. Namun, penelitian yang dilansir dari Newsweek.com rupanya tak setuju dengan anggapan itu. Ya, penelitian tersebut mengatakan bahwa kadar kolesterol baik (HDL) yang tinggi juga dapat mengganggu kesehatan.

Kolesterol baik dan gangguan kesehatan

Penelitian sebelumnya mengatakan bahwa rendahnya kadar kolesterol baik (HDL) dapat membuat pembuluh darah arteri tersumbat, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung maupun serangan jantung.

Di sisi lain, peneliti dari Emory University School of Medicine, Marc Allard-Ratick, mengatakan bahwa kadar kolesterol baik (HDL) yang terlalu tinggi juga tidak baik bagi kesehatan.

“Pada umumnya, dokter mengatakan kepada pasien bahwa semakin tinggi kolesterol baik (HDL), maka akan semakin bermanfaat pula. Namun, kebenaran tentang pernyataan tersebut mesti dikaji ulang lewat sejumlah penelitian,” ungkapnya.

Para peneliti di Emory University School of Medicine mempelajari kadar kolesterol dan risiko serangan jantung serta kematian pada 5.965 orang. Sebagian besar peserta memiliki penyakit jantung dengan usia rata-rata 63 tahun.

Ketika peserta ditinjau kembali sekitar empat tahun kemudian, 769 di antaranya telah meninggal karena penyakit jantung. Kejadian itu menghasilkan kurva berbentuk U, yang artinya: mereka dengan tingkat kolesterol baik (HDL) rendah dan sangat tinggi adalah yang paling berisiko mengalami kematian.

Disebutkan bahwa orang dengan tingkat kolesterol baik (HDL) yang lebih tinggi dari 60 mg/dL memiliki risiko 50 persen lebih besar untuk mengalami kematian akibat masalah jantung dibandingkan dengan mereka yang memiliki kadar HDL antara 41–60 mg/dL.

Penelitian tersebut membuka cakrawala baru terkait keberadaan kolesteol baik (HDL) yang terlalu tinggi. Kendati demikian, butuh penelitian lebih lanjut agar temuan ini dianggap sahih dan dapat dijadikan rujukan di masa depan.

Menjaga kadar kolesterol dengan benar

Untuk mencegah berbagai masalah kesehatan, Anda wajib menjaga kadar kolesterol agar tidak terlalu rendah ataupun tinggi. Berdasarkan anjuran dr. Fiona, berikut cara yang bisa dilakukan:

  • Batasi asupan lemak jenuh yang terkandung dalam butter, minyak kelapa, santan. Lebih baik menggunakan minyak sehat, seperti minyak zaitun atau minyak kanola.
  • Hindari asam lemak trans (trans-fat) yang terkandung dalam margarin padat, crackers, kue-kue (cookies), mentega, dan lainnya.
  • Batasi konsumsi daging berlemak, seperti kornet, steak, daging iga, daging giling, kambing, sosis, dan produk olahan daging lainnya. Batasi juga konsumsi jeroan, seperti hati dan ginjal. Sebagai gantinya, konsumsilah daging ayam tanpa kulit, daging sapi tanpa lemak, dan ikan.
  • Batasi konsumsi daging merah, ayam dan ikan tidak lebih dari dua porsi sehari, dengan ukuran kurang lebih dua telapak tangan.
  • Hindari konsumsi kuning telur secara berlebihan. Konsumsi kuning telur satu kali sehari bisa dianggap aman untuk kadar kolesterol Anda.
  • Batasi konsumsi susu berlemak, termasuk keju, krimer, dan lainnya.
  • Hindari makanan siap saji, seperti hamburger, kentang goreng, gorengan dan sejenisnya karena memiliki kadar lemak jenuh yang sangat tinggi.

Kombinasikan hal di atas dengan penerapan gaya hidup sehat, berolahraga secara rutin dan teratur, cukup istirahat, hindari rokok maupun alkohol. Dengan demikian, kadar kolesterol baik (HDL) bisa terus berada di rentang normal.

[NB/ RVS]

HDLKolesterolKolesterol baikPenyakit Jantung

Konsultasi Dokter Terkait