HomeGaya hidupDiet dan NutrisiTerlalu Banyak Makan Daging, Apa Bahayanya?
Diet dan Nutrisi

Terlalu Banyak Makan Daging, Apa Bahayanya?

dr. Karin Wiradarma, 21 Agt 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Daging merupakan salah satu sumber protein yang baik. Namun, Anda tetap harus membatasi konsumsinya. Berikut ini penjelasannya.

Terlalu Banyak Makan Daging, Apa Bahayanya?

Coba hitung, berapa banyak daging yang Anda makan dalam sehari? Daging memang sumber protein yang baik, yang digolongkan sebagai protein hewani. Diketahui bahwa protein hewani memiliki kandungan asam amino yang lebih lengkap ketimbang protein nabati seperti tahu dan tempe.

Namun, segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak akan baik. Meski protein dari daging sangat bermanfaat untuk tubuh, terlalu banyak mengonsumsi daging atau makanan berprotein tinggi memiliki dampak negatif bagi kesehatan, mulai dari gejala yang ringan hingga yang serius dan mengancam nyawa.

Berikut ini hal-hal yang dapat terjadi pada tubuh, jika Anda makan daging terlalu banyak:

  1. Berat badan meningkat

Kendati diet tinggi protein pada awalnya dapat membantu menurunkan berat badan, hal tersebut hanya berlaku dalam jangka pendek. Selain itu, pemilihan jenis daging pun turut berpengaruh. Mengonsumsi daging tinggi lemak juga tetap saja dapat meningkatkan berat badan dan kadar kolesterol Anda. Daging yang rendah lemak pun – bila asupannya melebihi kebutuhan tubuh Anda – dapat diubah dan disimpan sebagai lemak.

  1. Bau mulut

Mengonsumsi terlalu banyak daging dapat menyebabkan bau mulut. Ini karena protein yang berlebihan nantinya akan diubah menjadi benda keton. Keton inilah yang menjadi biang keladi timbulnya bau mulut.

  1. Konstipasi

Orang yang terlalu banyak mengonsumsi daging umumnya kurang mengonsumsi sayur dan buah. Karena asupan serat yang kurang, maka mereka rentan terkena konstipasi. Konstipasi yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko terjadinya wasir.

  1. Dehidrasi

Konsumsi daging yang berlebihan akan menumpuk nitrogen – hasil pemecahan protein – di dalam darah. Akibatnya tubuh berusaha mengeluarkan kelebihan nitrogen tersebut, salah satunya melalui urine. Apabila terlalu berlebihan, air yang keluar dari tubuh melalui urine pun akan berlebihan sehingga menyebabkan risiko dehidrasi, terutama jika Anda tidak minum dengan cukup.

  1. Gangguan ginjal

Asupan daging yang berlebih dapat memperberat kerja ginjal, karena ginjal akan berusaha untuk mengeluarkan nitrogen dari dalam tubuh melalui urine. Makin banyak daging yang Anda konsumsi, maka makin berat pula kerja ginjal Anda. Terlebih jika fungsi ginjal seseorang sudah mengalami penurunan, maka gangguan ginjal akan bertambah berat. Karena itulah, mereka yang memiliki gangguan ginjal derajat tertentu dianjurkan dokter untuk membatasi daging.

  1. Penyakit jantung

Konsumsi daging terlalu banyak, terutama yang tinggi lemak seperti daging merah, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Sebaliknya, daging unggas dan ikan menurunkan risiko tersebut.

  1. Kanker

Konsumsi daging, terutama daging merah, yang terlalu banyak dapat meningkatkan risiko kanker, yakni kanker usus besar, payudara, dan prostat. Sementara itu, mereka yang membatasi asupan daging merah didapati memiliki penurunan risiko terhadap kanker-kanker tersebut. Disinyalir bahan-bahan yang terkandung dalam daging merah, seperti hormon, zat karsinogenik, dan lemak, yang bertanggung jawab terhadap terjadinya kanker.

Tak hanya nikmat, konsumsi daging juga menguntungkan bagi tubuh. Protein di dalamnya penting untuk pembentukan dan perbaikan dari berbagai organ, otot, kuku, rambut, tulang, sendi, kulit, dan darah. Namun, asupan daging olahan tetap harus dikontrol dan batasilah agar tidak lebih dari 50 gram per hari (cooked weight/berat setelah dimasak). Dengan menu makanan yang seimbang, tubuh pun akan senantiasa sehat. 

[RS/ RVS]

proteindaging merahdagingKankerPenyakit Jantung

Konsultasi Dokter Terkait