Jantung

10 Negara dengan Penderita Hipertensi Paling Sedikit di Dunia

dr. Resthie Rachmanta Putri. M.Epid, 05 Sep 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ketahuilah, sepuluh negara ini memiliki angka kematian akibat hipertensi paling sedikit di dunia.

10 Negara dengan Penderita Hipertensi Paling Sedikit di Dunia

Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronis yang sering menyebabkan komplikasi berupa stroke dan penyakit jantung koroner, dan berujung pada kematian.

Pada tahun 2017, World Life Expectancy bersama dengan World Health Organization merilis angka kematian akibat hipertensi di seluruh negara di dunia. Ketahuilah, sepuluh negara ini memiliki angka kematian akibat hipertensi terkecil di dunia.

1. Jepang

Berada di peringkat pertama, World Life Expectancy melaporkan bahwa pada setiap 100.000 penduduk Jepang, hanya ada 1 orang yang meninggal dunia karena hipertensi. Angka ini merupakan angka terkecil dibandingkan dengan semua negara lain di dunia.

Salah satu hal yang menyebabkan hal ini adalah kebiasaan penduduk negeri Sakura ini dalam mengonsumsi salmon. Salmon merupakan salah satu makanan laut yang baik bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Di dalam salmon, terdapat kandungan omega-3 dan vitamin D yang tinggi. Zat tersebut mampu mencegah hipertensi dan komplikasinya, seperti penyakit jantung koroner dan stroke.

Belum lagi, kebiasaan orang Jepang tak menggoreng makanan, melainkan memilih mengonsumsi makanan dengan cara direbus atau dimakan mentah-mentah, juga menurunkan risiko kematian akibat hipertensi dan komplikasinya.

2. Malta

Barangkali nama negara ini tak akrab di telinga Anda. Republik Malta merupakan bagian dari Uni Eropa dan merupakan negara terkecil di dunia.

Meski negaranya kecil, taraf kesehatan penduduknya sangat baik. Bahkan angka harapan hidup penduduk Malta merupakan yang tertinggi di antara seluruh negara di Eropa. Pria di Malta umumnya hidup hingga usia 80 tahun, sedangkan kaum wanitanya hidup hingga usia 85 tahun.

Dikelilingi oleh perairan, sebagian besar penduduk Malta menyukai olahraga air. Berenang, snorkeling, dan diving merupakan olahraga favorit banyak orang.

Selain itu, mudahnya mendapatkan ikan dari perairan membuat penduduk Malta gemar makan ikan. Kombinasi antara olahraga dan konsumsi ikan berkontribusi baik dalam kesehatan mereka.

3. Qatar

Qatar merupakan negara Timur Tengah yang memiliki angka kematian terendah akibat hipertensi. Dikenal sebagai salah satu negara Muslim di dunia, Qatar membatasi penduduknya untuk menjual dan mengonsumsi alkohol. Hal ini juga membantu mengurangi risiko penyakit-penyakit kronis pada penduduknya.

Walau demikian, gaya hidup penduduk Qatar sebenarnya tak begitu baik. Konsumsi makanan yang tinggi gula dan kolesterol menjadi kebiasaan banyak orang.

Hal ini menyebabkan kejadian obesitas dan diabetes cenderung makin meningkat. Anehnya, tak banyak penduduk yang mengalami hipertensi. Diduga ada peran gen tertentu yang melindungi penduduk Qatar sehingga tak rentan meninggal karena hipertensi. Namun hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

Artikel Lainnya: Hipertensi Dapat Memicu Jantung dan Stroke

4. Kanada

Kanada merupakan negara di benua Amerika yang memiliki angka kematian terkecil akibat hipertensi. Data mencatat bahwa dari 100.000 penduduk Kanada, 2 orang meninggal karena tekanan darah tinggi. Salah satu penyebabnya adalah motivasi melakukan gaya hidup sehat di Kanada sangat tinggi.

Kanada merupakan salah satu negara yang memiliki tatanan sistem kesehatan yang baik. Penduduknya telah ditanamkan sejak dulu akan pentingnya memiliki pola hidup sehat.

Di kebanyakan negara lain, termasuk di Indonesia, umumnya orang menjalani pola hidup sehat untuk menjaga penampilan fisiknya terlihat baik.

Namun di Kanada berbeda, penduduknya menjaga pola hidup sehat tak hanya untuk menjaga penampilan fisik, melainkan juga demi kesehatan emosi dan mentalnya.

Artikel Lainnya: Tekanan Darah Normal

5. Belgia

Negara yang menjadi bagian dari Uni Eropa ini memiliki pemerintah yang sangat memperhatikan gaya hidup sehat. Pemerintah setempat mengeluarkan peraturan untuk toko dan swalayan untuk menjual lebih banyak makanan organik dan makanan yang kaya nutrisi.

Selain itu, pekerja di Belgia memiliki tingkat stres yang rendah. Hal ini karena kesejahteraan dan jam kerja pegawai di negara tersebut sangat diperhatikan oleh pemerintah.

Kombinasi antara konsumsi makanan yang sehat dan tingkat stres pekerja yang rendah ikut membantu menurunkan angka kematian akibat hipertensi.

6. Montenegro

Salah satu suku yang mendiami negara bekas jajahan Serbia ini adalah suku Adriatik. Kaum suku ini memiliki kegemaran mengonsumsi buah kering, baik sebagai camilan, maupun untuk hidangan menjamu tamu yang datang.

Selain itu, karena terdiri dari pegunungan dan perairan, penduduknya menggemari olahraga air, mendaki gunung, dan bersepeda. Kebiasaan olahraga ini tak hanya digemari penduduk usia muda tetapi juga para orang tua. Hal ini mengurangi risiko terjadinya kematian akibat tekanan darah tinggi.

Artikel Lainnya: Waspada, Polusi Udara Sebabkan Hipertensi

7. Inggris

Negara kesatuan yang terdiri dari Inggris, Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara ini tak pernah berhenti melakukan inovasi dan penelitian untuk meningkatkan angka harapan hidup dan menurunkan kematian akibat hipertensi dan diabetes.

Pemerintah dan berbagai perusahaan swasta di Inggris membuat aplikasi medis untuk mencegah komplikasi penyakit diabetes, hipertensi, dan gagal ginjal kronis agar penderitanya dapat hidup dengan optimal.

Selain itu, pemerintah juga menggandeng para food blogger di UK untuk memberikan ulasan mengenai makanan-makanan sehat.

Hal tersebut ternyata membawa pengaruh yang cukup signifikan dalam memotivasi untuk mengonsumsi makanan yang menyehatkan, terutama pada kaum muda di negara tersebut.

Artikel Lainnya: Bisakah Kebisingan Sebabkan Tekanan Darah Tinggi?

8. Belanda

Belanda merupakan salah satu negara dengan sistem kesehatan terbaik di dunia. Sementara Indonesia baru mulai mengembangkan pelayanan dokter keluarga sejak beberapa tahun lalu, Belanda telah memulainya lebih dari 20 tahun yang lalu.

Di Belanda, setiap keluarga memiliki dokter keluarga yang akan memantau kondisi kesehatan dan risiko penyakit apa yang dimiliki oleh tiap anggota keluarga.

Jadi dokter tidak hanya bertanggung jawab untuk menyembuhkan penyakit, melainkan juga untuk membantu mencegah agar penyakit tak terjadi.

Sistem kesehatan yang baik tersebut memberikan kontribusi positif untuk mencegah penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes, serta komplikasi serius yang bisa ditimbulkan.

Artikel Lainnya: Perlukah Periksa Tekanan Darah Sendiri di Rumah?

9. Irlandia

Sejak tahun 2013, negara kepulauan ini memiliki skema regulasi untuk membiasakan penduduknya memiliki pola hidup sehat. Pemerintah membuat aturan bahwa anak berusia 2-18 tahun harus melakukan olahraga atau aktivitas fisik dengan durasi minimal 60 menit sehari, dan latihan untuk menguatkan otot dan tulang 3 kali per minggu.

Orang dewasa, termasuk kaum lansia, dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik sedang seperti lari, bersepeda, atau berenang 30 menit sehari, sebanyak 5 kali dalam seminggu.

Selain itu, pemerintah juga memiliki program Tobacco Free Ireland (TBI). Dengan adanya program tersebut, diatur bahwa tak boleh ada anak-anak yang terpapar asap rokok, penjualan rokok secara bebas dibatasi, pajak rokok dinaikkan, dan pemerintah menyediakan bantuan untuk mendukung seseorang berhenti merokok. Perpaduan olahraga dan antirokok sangat membantu menurunkan kejadian hipertensi dan kematian akibat hipertensi.

Artikel Lainnya: Waspadai Komplikasi Tekanan Darah Tinggi lewat Gerakan Peduli Hipertensi

10. Selandia Baru

Negara kepulauan yang memiliki pemandangan yang indah ini tak hanya terkenal dengan penduduknya yang bahagia, tetapi juga sehat. Mudahnya mendapatkan makanan segar, outdoor yang nyaman, dan sistem layanan kesehatan yang baik membawa penduduk Selandia Baru memiliki angka harapan hidup yang tinggi.

Makanan segar seperti sayur, buah, dan ikan tak sulit didapat. Kebiasaan mengonsumsi serat pun dimiliki oleh sebagian besar penduduk. Banyaknya area publik yang menarik menyebabkan penduduk Selandia Baru memiliki kebiasaan bersepeda atau joging sambil menikmati pemandangan di sekitarnya.

Tak hanya pola hidup yang baik, sistem kesehatan di negara tersebut yang mengutamakan mengenai pencegahan penyakit juga sangat membantu menurunkan risiko kematian akibat hipertensi.

Indonesia masih tertinggal jauh dari sepuluh negara di atas. Data mencatat 14 dari 100.000 orang penduduk Indonesia meninggal karena hipertensi tiap tahunnya.

Meski pola hidup sehat sebagai pencegahan utama hipertensi belum menjadi kebiasaan di negara kita, tak ada salahnya mulai menerapkannya pada diri sendiri.

Perbanyak makan sayur, buah, dan ikan. Rutinlah melakukan olahraga. Dua hal sederhana tersebut membantu menurunkan risiko kematian akibat hipertensi.

Namun agar lebih terpantau, Anda juga perlu memeriksakan diri secara rutin ke dokter untuk mencegah penyakit tekanan darah tinggi tersebut sejak dini.

[RS/RVS]

DiabetesObesitasHipertensi

Konsultasi Dokter Terkait