HomeGaya hidupDiet dan NutrisiBawang Merah Palsu, Adakah Bahayanya untuk Kesehatan
Diet dan Nutrisi

Bawang Merah Palsu, Adakah Bahayanya untuk Kesehatan

dr. Theresia Rina Yunita, 26 Jun 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Indonesia dihebohkan dengan beredarnya bawang merah palsu di pasaran. Adakah bahayanya jika dikonsumsi?

Bawang Merah Palsu, Adakah Bahayanya untuk Kesehatan

Masuknya bawang merah palsu ke pasar Indonesia sedang hangat-hangatnya dibicarakan. Bawang merah palsu ini merupakan hasil impor dari India yang dikirim secara ilegal ke Indonesia. Lebih lanjut, harga jual bawang merah palsu ini jauh lebih murah dibandingkan bawang merah petani lokal sehingga membuat petani kalah saing.

Hal ini tentu juga merugikan pembeli karena bawang merah palsu tidak memiliki rasa dan aroma yang sedap.

Sebenarnya bawang merah palsu ini merupakan bawang bombai dengan ukuran kurang dari 5 sentimeter, atau bawang bombai mini. Bawang ini dinilai sebagai bawang reject atau tidak lulus standar.

Seperti yang telah ditetapkan oleh Menteri Pertanian 105/2017 bahwa impor bawang bombai berukuran diameter kurang dari 5 sentimeter telah ditutup karena morfologis bentuknya menyerupai bawang merah lokal. Hal itu berpotensi mengelabui konsumen dan merugikan petani lokal. 

Efeknya untuk kesehatan

Apakah bawang merah palsu ini jika dikonsumsi memiliki potensi membahayakan bagi kesehatan?

Hingga saat ini belum ada tanggapan dari dinas kesehatan mengenai bahaya konsumsi bawang merah palsu asal India ini. Perlu dilakukan tes mengenai kandungan bawang merah palsu di laboratorium oleh para ahli untuk mengetahui apakah berbahaya atau tidak.

Namun sebenarnya, bawang ini tetaplah jenis bawang bombai yang aman untuk dikonsumsi walaupun ukurannya mini.

Berikut tips yang dikemukakan oleh pemerintah untuk membedakan bawang merah lokal dengan bawang merah palsu agar tidak tertipu pedagang di pasaran:

  1. Bawang bombai memiliki pH air lebih tinggi atau jenis bawangnya lebih basah. Sementara bawang merah memiliki tekstur yang lebih padat dan kering.
  2. Bawang merah lokal tidak bisa dimasak sebagai fried ring onion karena memiliki lebih dari dua sampai lima umbi. Untuk ukuran yang kecil mungkin hanya memiliki satu umbi. 
  3. Ketika digoreng bawang lokal memiliki aroma yang lebih sedap. 
  4. Ketika kulit bagian terluarnya dikupas, bawang merah palsu memiliki warna merah yang lebih gelap. Sementara bawang merah asli di dalam negeri memiliki warna yang lebih pucat.
  5. Harga bawang merah palsu lebih murah dibandingkan bawang merah lokal.

Sesuai dengan keputusan Menteri Pertanian mengenai larangan bawang bombai mini yang menyerupai bawang merah lokal untuk diimpor ke Indonesia, maka beberapa importer produk ini akan dikenakan sanksi blacklist dan diperiksa oleh pihak berwajib.

Dilansir Liputan6, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan bahwa setidaknya ada sepuluh importir yang diduga mengimpor bawang merah palsu ini. 

“Dari sepuluh importir, ada lima di antaranya sudah diaudit Kementerian Pertanian dan dikenakan sanksi blacklist. Dengan terkena blacklist, importir nakal tidak lagi boleh mengimpor bahan pangan serupa, tidak boleh lagi membuat perusahaan importir bahan pangan, tidak boleh melakukan usaha di bisnis pangan. Karena hanya dinikmati segelintir orang tapi yang terkena dampaknya 200 juta lebih penduduk Indonesia,” katanya.

Walaupun dampak konsumsi bawang merah palsu bagi kesehatan belum dibuktikan oleh dinas kesehatan, sebaiknya Anda tetap berhati-hati dan waspada ketika membeli bawang merah. Selain bahwa bawang tersebut bukanlah bawang merah melainkan bawang bombai, Anda pun wajib untuk menyejahterakan para petani lokal dengan membeli produk dalam negeri karena sudah terbukti aman dan sehat.

[RS/ RVS]

bawang merahBawangKesehatanBawang Merah Palsu

Konsultasi Dokter Terkait