Diet dan Nutrisi

Konsumsi Minuman Berenergi Saat Mudik, Picu Gangguan Ginjal?

dr. Fiona Amelia MPH, 14 Jun 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Minuman berenergi boleh saja menjadi solusi instan untuk mengatasi kelelahan saat mudik. Namun, Anda juga perlu tahu efek buruknya.

Konsumsi Minuman Berenergi Saat Mudik, Picu Gangguan Ginjal?

Anda berencana mudik Lebaran? Bila memilih perjalanan darat, mengantuk dan kelelahan adalah dua hal yang pasti akan Anda alami. Terlebih, bila Anda pula yang mengemudikan kendaraan. Lantas, apakah minuman berenergi bisa menjadi solusi?

Produk minuman berenergi diklaim dapat mengatasi kantuk dan rasa lelah dalam waktu singkat. Efek lainnya adalah untuk meningkatkan fokus, yang memang dibutuhkan dari seorang pengemudi kendaraan bermotor. Efek-efek ini berasal dari kandungan minuman berenergi yang umumnya berisi stimulan seperti kafein, taurin dan ginseng.

Ketiga kandungan ini memang secara alami ada pula di dalam makanan lain. Namun, kadarnya tergolong tinggi di dalam produk minuman berenergi sehingga dapat memicu gangguan ginjal bila dikonsumsi berlebihan.

Kandungan kafein di dalam sebagian besar minuman berenergi berkisar antara 70–80 mg per kemasan 250 mL. Sesuai rekomendasi, selama tidak lebih dari 200 mg/hari, konsumsi kafein tidak berdampak negatif pada tubuh. Namun, bila konsumsinya per hari mencapai 600 mg atau lebih, risiko terjadinya gangguan ginjal meningkat.

Selain kafein, minuman berenergi umumnya mengandung taurin dan ginseng. Dalam dosis kecil, keduanya tidak berbahaya bagi kesehatan. Meski demikian, pada orang yang telah mengalami gangguan ginjal, kadar taurin bisa meningkat di dalam darah dan efeknya terasa lebih lama. Ini karena penurunan fungsi ginjal membuat taurin lebih sulit dikeluarkan dari dalam tubuh.

Sedangkan ginseng, diketahui berhubungan dengan perbaikan fungsi ginjal selama konsumsinya tidak dicampur dengan apa pun. Namun, studi lain menemukan bahwa konsumsi ginseng yang dikombinasi dengan kafein seperti di dalam minuman berenergi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang berdampak pula pada ginjal.

Studi tentang minuman berenergi

Di Amerika Serikat, terdapat sebuah laporan kasus dimana seorang pria berusia 40 tahun mengalami gagal ginjal akut akibat konsumsi minuman berenergi yang berlebihan. Laporan yang dimuat dalam Annals of Pharmacotherapy tahun 2014 ini menyebutkan bahwa pria tersebut mengonsumsi produk minuman berenergi sebanyak 3–3,5 liter per hari selama 2–3 minggu.

Dua hari setelah konsumsinya dihentikan, fungsi ginjal mulai membaik. Dan hingga masa studi selesai, yakni 10 bulan kemudian, fungsi ginjal tetap baik.

Dari kasus ini bisa disimpulkan bahwa konsumsi minuman berenergi dalam jumlah berlebihan dapat memicu gangguan ginjal. Apalagi, jika dicampur dengan alkohol. Selain dapat memperpanjang efek alkohol di dalam tubuh, kombinasi keduanya akan meningkatkan frekuensi berkemih, yang dapat menimbulkan dehidrasi. Kondisi kekurangan cairan inilah yang kemudian akan memicu gangguan ginjal.

Di samping itu, konsumsi minuman berenergi yang berlebihan dapat memicu pembentukan batu ginjal karena kandungan oksalat di dalamnya. Ini penting untuk diketahui sebab produk minuman berenergi umumnya tak mencantumkan kadar oksalat pada label kemasan.

Risiko ini pun makin besar bila Anda tidak cukup minum air putih kala mudik. Konsumsi air yang cukup akan membantu melarutkan oksalat sehingga tidak mengendap menjadi batu di saluran kemih.

Lalu, amankah mengonsumsi minuman berenergi?

Jawabannya bisa ya dan bisa juga tidak. Tentu tergantung siapa yang mengonsumsi dan seberapa banyak yang dikonsumsi.

Yang pasti, ibu hamil dan menyusui, serta anak dan remaja, harus menghindari minuman ini. Sedangkan orang dewasa yang sehat boleh mengonsumsi minuman berenergi sebanyak satu kaleng per hari, atau maksimum 250–350 mililiter. Hal yang perlu diperhatikan, jangan mengonsumsinya sebelum, selama atau setelah berolahraga atau beraktivitas berat. Ini dimaksudkan agar kerja ginjal Anda tidak makin berat.

Jadi, kala mudik terasa melelahkan, sesekali minum minuman berenergi boleh-boleh saja. Yang penting Anda tahu batasannya. Semoga perjalanan mudik Anda aman dan lancar sampai tujuan!

[RS/ RVS]

Gagal GinjalMudikMinuman berenergigangguan ginjalLebaran

Konsultasi Dokter Terkait