Kulit

Penyakit Kulit yang Rentan Mewabah di Musim Kemarau

dr. Arina Heidyana, 19 Sep 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Di musim panas atau kemarau, ada risiko penyakit kulit yang harus diwaspadai. Apa saja penyakit kulit yang mewabah pada musim kemarau? Simak di sini.

Penyakit Kulit yang Rentan Mewabah di Musim Kemarau

Cuaca saat musim kemarau dapat membuat kamu rentan terkena berbagai penyakit kulit musim panas.

Musim panas cenderung lebih gampang merusak kulit tubuh akibat suhu dan kelembapan yang tinggi. Sinar matahari yang menyengat, polutan berbahaya di udara, hingga keringat berlebih.

Berikut adalah beberapa penyakit kulit musim panas yang umum dijumpai:

1. Jerawat

Jerawat kerap muncul saat musim kemarau. Keringat berlebih yang keluar dari tubuh untuk menjaga keseimbangan temperatur tubuh adalah pemicunya. Akibatnya, kelenjar minyak akan memproduksi minyak berlebih. 

Nah, minyak yang berlebih, kotoran, polusi, dan bakteri dapat menyumbat pori-pori dan rentan menyebabkan jerawat.

Untuk pencegahannya, kamu bisa melakukan cara-cara berikut:

  • Seka keringat menggunakan tisu atau handuk bersih.
  • Cucilah muka minimal 2 kali sehari.
  • Hindari mengusap keringat dengan tangan, apalagi jika tangan kotor atau belum cuci tangan.
  • Gunakan produk kulit yang berlabel non-komedogenik atau bebas minyak.

2. Kulit Kering

Iktiosis, Kulit Kering

Ketika cuaca di luar panas dan lembap, kulit kamu bisa menjadi kering dan iritasi. Inilah mengapa kulit kering menjadi penyakit kulit musim panas yang perlu diwaspadai. 

Jika kulit mulai terasa kering, cobalah untuk menggunakan pelembap setelah mandi. Untuk kulit kering, sebaiknya pilih pelembap yang mengandung gliserin, asam hialuronat, lanolin, ceramide, atau panthenol.

Di samping itu, hindari berendam atau mandi dengan air yang terlalu panas karena bisa mengikis lapisan minyak alami kulit. 

Jangan lupa juga untuk rutin menggunakan tabir surya sebelum keluar ruangan agar kulit tidak rusak akibat sinar matahari.

Artikel Lainnya: Pelembap Gel atau Krim, Mana Lebih Baik untuk Kulit?

3. Infeksi Jamur

Infeksi jamur merupakan salah satu penyakit yang kerap timbul saat musim kemarau. Kelembapan udara yang tinggi serta sering berkeringat dapat membuat kamu rentan mengalami infeksi jamur pada kulit. 

Infeksi jamur ini dapat terjadi di area kulit manapun, misalnya pada selangkangan, kaki, lipat paha, dan sebagainya. Infeksi jamur rentan dialami oleh wanita dan mereka yang mengalami obesitas.

Untuk mengurangi risiko infeksi jamur, pastikan kamu membersihkan area kulit tubuh hingga kering, termasuk di area lipatan tubuh.

4. Dermatitis Kontak

Banyak orang memanfaatkan cuaca yang cerah dengan beraktivitas di luar ruangan, mulai dari berkebun, bermain di lapangan, camping, hiking, atau sekadar bersantai di taman.

Sayangnya, aktivitas-aktivitas tersebut dapat memicu dermatitis kontak. Kondisi ini bisa terjadu ketika kamu bersinggungan dengan alergen (zat atau bahan tertentu yang memicu reaksi alergi), seperti tanaman, bahan kimia tertentu, dan sebagainya.

Maka dari itu, saat kamu sedang berkebun atau merawat tanaman, ada baiknya lindungi tangan dengan menggunakan sarung tangan khusus. Jangan lupa juga untuk mencuci tangan sesudahnya.

Jika kamu terkena dermatitis kontak, oleskan salep atau krim kortikosteroid pada kulit yang timbul ruam. Kamu juga sebaiknya menggunakan pelembap yang mengandung emolien.

Menurut salah satu review article pada tahun 2017, pelembap kaya lipid sangat direkomendasikan untuk digunakan secara rutin pada semua pasien dermatitis kontak.

Artikel Lainnya: Mengenal Tren Skin Cycling untuk Merawat Kulit dengan Mudah

5. Gigitan Serangga

Jangan Sepelekan 5 Gigitan Serangga Ini (Plew Koonyosying/Shutterstock)

Selain dermatitis kontak, banyak menghabiskan waktu di luar ruangan dapat membuat kamu rentan digigit serangga.

Kondisi ini bisa membuat kulit gatal di musim kemarau. Selain itu, gejala lain yang timbul dapat berupa kemerahan dan bengkak pada area gigitan.

Untuk meminimalkan risiko gigitan serangga, sebaiknya gunakan pakaian lengan panjang, celana panjang, serta sepatu tertutup saat berada di luar ruangan. Kamu juga bisa mengoleskan losion antinyamuk pada kulit tubuh.

6. Biang Keringat

Penyakit kulit musim panas yang juga banyak orang keluhkan adalah biang keringat

Cuaca panas bikin kulit gatal akibat kelenjar keringat yang tersumbat. Karena keringat tidak bisa keluar, keringat menumpuk di bawah kulit. Kondisi ini berisiko menyebabkan ruam dan benjolan kecil yang gatal.

Untuk mencegah munculnya biang keringat, gunakanlah pakaian yang longgar dan terbuat dari katun agar dapat menyerap keringat dengan baik.

Agar kulitmu tetap sejuk, gunakan kipas angin atau AC, dan mandi menggunakan air dingin.

Artikel Lainnya: Cara Tepat Mencegah dan Mengatasi Biang Keringat pada Anak

7. Alergi Matahari

Cuaca panas bisa membuat kulit gatal jika kamu memiliki alergi terhadap matahari. Biasanya, orang-orang yang memiliki riwayat alergi dalam keluarga lebih rentan memiliki alergi tipe ini.

Selain gatal-gatal, kulitmu bisa mengalami benjolan merah dan bersisik pada beberapa (atau semua) bagian kulit. Beberapa orang juga mengalami lecet akibat garukan yang cukup keras. 

Cara mencegahnya adalah dengan mengenakan pakaian panjang yang dapat menutupi kulit dari matahari. Jangan lupa gunakan tabir surya yang mengandung SPF 30 atau lebih.

Selain menghindari penyebab utama alergi, yaitu matahari, kamu juga bisa mengonsumsi obat antihistamin dan obat kortikosteroid untuk mengatasi gejala yang timbul karena alergi.

Hati-hati ya, penyakit kulit musim panas bisa cukup mengganggu aktivitas akibat gatal yang dirasakan. Pastikan kamu melakukan pencegahan dengan baik agar tidak terkena penyakit kulit tersebut.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai penyakit kulit? Download aplikasi KlikDokter atau konsultasi dengan dokter melalui Tanya Dokter. Yuk, #JagaSehatmu selalu!

[WA]

kulitpenyakit kulit

Konsultasi Dokter Terkait