HomeIbu Dan anakKehamilanDemam Saat Hamil Muda Bisa Sebabkan Keguguran?
Kehamilan

Demam Saat Hamil Muda Bisa Sebabkan Keguguran?

dr. Andika Widyatama, 10 Mei 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Satu lagi alasan kenapa demam yang dirasakan saat Anda hamil muda tidak boleh disepelekan. Simak penjelasannya di sini.

Demam Saat Hamil Muda Bisa Sebabkan Keguguran?

Bisa dibilang, hal yang paling ditakuti oleh setiap pasangan saat masa kehamilan adalah keguguran. Keguguran atau abortus adalah kematian janin dalam kandungan yang berumur kurang dari 20 minggu. Faktanya, setiap kehamilan, terlebih lagi hamil muda, memiliki peluang untuk mengalami keguguran akibat berbagai masalah kesehatan selama masa kehamilan. Salah satu gangguan kesehatan yang biasa terjadi adalah demam.

Menurut American College Of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), keguguran menjadi kejadian yang sering menyebabkan berakhirnya masa kehamilan. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 10-25 persen kehamilan akan berakhir dengan keguguran. Umumnya, keguguran terjadi pada masa kehamilan sampai 13 minggu.

Dengan adanya risiko keguguran pada setiap kehamilan, setiap pasangan perlu selalu menjaga kelancaran masa kehamilan. Kondisi ini terutama pada trimester pertama alias hamil muda. Trimester pertama kehamilan adalah masa krusial perkembangan janin di dalam kandungan.

Bagaimana demam dapat memengaruhi kehamilan

Demam merupakan salah satu gejala yang sering dialami banyak orang. Keadaan ini biasanya merupakan akibat adanya proses infeksi di dalam tubuh.

Demam yang dialami ibu hamil ditandai dengan peningkatan suhu di atas 38 derajat Celcius. Demam pada kehamilan bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah karena selesma (common cold), influenza, infeksi saluran kemih, infeksi saluran pencernaan, infeksi cairan ketuban, hingga listeriosis.

Penelitian di Universitas Johns Hopkins, Amerika Serikat, mengisyaratkan hubungan antara demam dengan keguguran. Sementara itu, beberapa penelitian lainnya menemukan bahwa hipertermia, atau suhu tubuh yang tinggi, meningkatkan risiko terjadinya kecacatan pada tabung saraf janin dan keguguran.

Tabung saraf adalah struktur yang akan berkembang menjadi otak dan saraf tulang belakang, sehingga mempunyai peran penting dalam perkembangan janin hingga lahir menjadi bayi. Kejadian kecacatan pada tabung saraf janin pada akhirnya juga dapat meningkatkan kejadian keguguran.

Peningkatan suhu yang tinggi pada trimester pertama dapat membahayakan janin dalam kandungan. Pada awal kehamilan, perkembangan janin sangat bergantung pada aktivitas protein yang sensitif terhadap suhu. Jika terjadi peningkatan suhu hingga mencapai 38,8 derajat Celcius, maka dapat mengganggu fungsi kerja protein tersebut sehingga bisa berujung pada keguguran. Perlu diketahui juga bahwa demam pada trimester ketiga dapat memengaruhi lapisan rahim.

Mengatasi demam saat hamil

Jika Anda mengalami demam selama masa kehamilan, lakukan beberapa upaya ini untuk membantu mengatasinya:

  1. Berada di tempat yang dingin. Pastikan Anda berada di ruangan yang lapang, berangin, dan memiliki ventilasi yang baik. Jika mungkin, nyalakan pendingin ruangan dan istirahat di dekatnya.
  2. Gunakan pakaian yang longgar. Pakaian yang longgar dan tipis dapat memudahkan pengeluaran panas dari dalam tubuh ke lingkungan sekitar. Jika merasa kedinginan, Anda dapat melapisi pakaian dengan luaran yang tipis pula.
  3. Kompres hangat. Anda bisa memberikan kompres hangat pada area dahi. Hal ini dapat membantu pusat pengatur suhu di area kepala untuk menurunkan suhu tubuh Anda.
  4. Cukupi kebutuhan cairan. Pastikan Anda mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Sebaiknya Anda mengonsumsi air putih dan menghindari minuman berkarbonasi, kopi, atau teh. Selain air putih, Anda juga bisa mengonsumsi jus lemon untuk membantu menurunkan suhu tubuh serta menambah glukosa dan elektrolit tubuh yang hilang.
  5. Istirahat yang cukup. Mengurangi aktivitas dan beristirahat secara cukup dapat membantu penurunan suhu tubuh. Selain itu, dengan beristirahat Anda dapat menurunkan risiko pingsan akibat pusing yang bisa timbul saat demam.
  6. Konsumsi obat penurun panas. Bila perlu, konsumsi obat penurun panas yang aman dikonsumsi selama kehamilan. Meski demikian, konsultasikan dulu hal ini dengan dokter.

Demam hanya merupakan salah satu gejala dari suatu masalah di dalam tubuh yang harus dicari tahu penyebabnya. Jangan abaikan demam dan kelainan sekecil apa pun yang timbul selama masa kehamilan, apalagi saat hamil muda, untuk menghindari terjadinya keguguran. Segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab dan mendapatkan penanganan yang tepat. Jagalah selalu kehamilan Anda sebaik mungkin dengan menerapkan pola hidup sehat yang akan sangat bermanfaat tak hanya bagi ibu hamil, tapi juga untuk janin dalam kandungan.

[RN/ RVS]

KehamilanHamil MudaJaninTrimester PertamaKeguguranDemamIbu Hamil

Konsultasi Dokter Terkait