Kanker

Mitos Kanker yang Tak Perlu Anda Percaya

Bobby Agung Prasetyo, 02 Mei 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Mitos tentang kanker terus berkembang, meski kebenarannya kerap dipertanyakan. Cari tahu faktanya di sini.

Mitos Kanker yang Tak Perlu Anda Percaya

Mitos kanker kerap beredar di kalangan masyarakat dan menimbulkan ketakutan yang tak mendasar. Perkara tersebut bahkan berhasil merenggut keyakinan banyak orang dan membuatnya merasa terbatas untuk melakukan banyak hal.

Menyelidiki penyebab kanker

Dilansir dari beberapa sumber, berikut adalah anggapan yang beredar seputar penyebab kanker beserta fakta ilmiahnya:

  • Orang yang merokok sudah pasti kena kanker

Dilansir dari BBC, melalui survei terhadap 1.330 penduduk Inggris yang diterbitkan dalam European Journal of Cancer, kebanyakan orang mengatakan bahwa merokok adalah faktor utama penyebab kanker.

Faktanya? Merokok hanya dapat meningkatkan risiko kanker. Begitu pula dengan kelebihan berat badan dan/ atau paparan sinar ultraviolet secara berlebihan.

  • Stres, makanan, wadah plastik adalah penyebab utama kanker

Para peneliti di University College London dan University of Leeds melakukan survei dan menemukan bahwa lebih dari 40% orang berpikir bahwa stres dan ketagihan makanan tertentu dapat menyebabkan kanker.

Namun sayang, penelitian berkata sebaliknya. Stres, ketagihan makanan, termasuk paparan gelombang elektromagnetik dari microwave dan minum menggunakan botol plastik hanya dapat meningkatkan risiko, bukan menjadi penyebab utama penyakit kanker itu sendiri.

  • Kanker adalah penyakit warisan keluarga

Sejak lama, kanker dianggap sebagai penyakit yang diwariskan dari orang tua ke anaknya. Jadi, kakek, nenek, ayah, atau ibu yang punya penyakit kanker akan memiliki anak dengan penyakit yang sama di kemudian hari.

Namun lagi-lagi, hal tersebut masih melenceng dari fakta medis yang sebenarnya. Sebagaimana dikatakan oleh dr. Sara Elise Wijono dari KlikDokter bahwa penyakit kanker tidak diwariskan secara langsung.

“Penyakit kanker tidak menurun. Jika ada keluarga menderita kanker, Anda tidak otomatis akan terkena kanker juga. Tapi, perlu diingat pada beberapa jenis kanker, memiliki riwayat kanker di keluarga akan meningkatkan risiko Anda untuk mengalami kondisi yang sama,” ujar dr. Sara.

Apa yang harus dilakukan?

Dr. Samuel Smith dari Universitas Leeds mengatakan bahwa dirinya amat mengkhawatirkan ketika melihat begitu banyak orang mendukung faktor risiko kanker yang tidak punya bukti meyakinkan.

"Dibandingkan dengan penelitian sebelumnya, tampaknya jumlah orang yang percaya pada penyebab kanker yang belum terbukti telah meningkat sejak awal abad. Hal ini bisa menjadi hasil dari perubahan cara kita semua mengakses berita dan informasi melalui internet dan media sosial," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyarankan agar Anda berusaha meningkatkan pendidikan publik tentang penyebab kanker yang sebenarnya.

“Hal itu nantinya akan membantu orang membuat keputusan tentang kehidupan mereka, dan memastikan tidak khawatir tanpa juntrungan yang jelas,” terang Smith.

Menambah penjelasan tersebut, Clare Hyde dari Cancer Research UK mengatakan bahwa tidak ada tindakan khusus yang bisa dilakukan untuk benar-benar melawan kanker. Namun, dengan mengetahui segala faktor risiko penyakit tersebut, seseorang mungkin akan memiliki peluang yang lebih besar untuk terhindar dari penyakit kanker.

Yuk, bekali diri dengan segala pengetahuan dari sumber yang dapat dipercaya. Berhati-hatilah jika Anda mendengar mitos tentang kanker. Hindari menelan mentah-mentah berita apa pun yang Anda temukan, apalagi bila itu penyakit kanker atau masalah kesehatan lainnya. Jika perlu, berkonsultasilah secara langsung pada dokter sebelum Anda benar-benar percaya dan tenggelam pada keyakinan yang salah.

[NB/ RVS]

merokokPenyebab KankerMitos kanker Risiko KankerKanker

Konsultasi Dokter Terkait