Berita Kesehatan

Sebelum Meninggal, Barbara Bush Mengidap Dua Penyakit Ini

dr. Kartika Mayasari, 18 Apr 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Dua penyakit ini telah merenggut nyawa mantan ibu negara Amerika Serikat, Barbara Bush.

Sebelum Meninggal, Barbara Bush Mengidap Dua Penyakit Ini

Barbara Bush meninggal dunia pada Selasa (17/4) pada usia 92 tahun. Ia terkenal sebagai ibu negara yang tegas dan anggun, dan setia mendampingi suaminya selama menjabat sebagai presiden pada 1989 hingga 1993. Sebelum tutup usia, mantan ibu negara ini menderita dua penyakit sekaligus, yakni penyakit paru obstruktif kronis dan gagal jantung kongestif.

Apa pula penyakit paru obstruktif kronis dan gagal jantung kongestif yang merenggut nyawa Barbara Bush tersebut? Bagaimana pencegahannya? Mari kenali lebih dalam kedua penyakit ini. 

Penyakit paru obstruktif kronis

Penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK adalah kondisi peradangan paru jangka panjang yang menyebabkan terjadinya obstruksi aliran udara pada paru. Penyebab utama penyakit ini pada negara maju adalah kebiasaan merokok. Karena itu, tidak heran penderitanya lebih banyak pria dibandingkan dengan wanita.

Pada negara berkembang, selain merokok, PPOK juga dapat terjadi pada orang yang sering terekspos asap dari bahan bakar untuk memasak, atau untuk menghangatkan ruangan yang mempunyai ventilasi buruk.

Faktor risiko lain terjadinya PPOK adalah:

  • Sering terpapar asap rokok
  • Orang asma yang sering terpapar asap rokok
  • Sering terekspos debu atau zat kimia akibat pekerjaan
  • Sering terekspos asap hasil pembakaran bahan bakar tertentu
  • Usia
  • Genetik

Tanda dan gejala dari PPOK sering kali tidak dirasakan, hingga kerusakan paru yang lebih parah. Gejala yang sering timbul adalah:

  • Sesak napas, terutama saat melakukan aktivitas fisik
  • Napas mengi menyerupai asma
  • Dada terasa sesak
  • Rasa ingin mengeluarkan dahak setiap bangun pagi akibat produksi dahak berlebih pada paru
  • Batuk jangka panjang akibat dahak yang terus diproduksi
  • Kebiruan pada bibir dan kuku disebabkan karena kurangnya oksigen akibat tersumbatnya aliran udara
  • Penurunan berat badan secara signifikan

Orang dengan PPOK akan sering mengalami fase kekambuhan. Karena itu, penting bagi penderita PPOK untuk memahami apa saja yang dapat menimbulkan keluhan.

Tujuan penanganan PPOK ini antara lain untuk meringankan gejala, memperbaiki kualitas hidup pasien agar tidak terlalu menggantungkan diri dengan orang lain, mencegah perburukan penyakit, serta menghindari agar keluhan tidak kambuh lebih sering.

Terdapat beberapa cara yang dilakukan untuk menangani PPOK tersebut. Salah satunya adalah dengan berhenti merokok atau menghindari paparan asap rokok, untuk menghindari makin buruknya keadaan paru.

Jika tidak dapat berhenti sendiri, Anda bisa berkonsultasi pada dokter bagaimana berhenti merokok, demi kelanjutan hidup yang lebih baik.

Lalu, bagaimana cara mencegah PPOK? Sebagian besar orang dengan PPOK memiliki kaitan secara langsung dengan rokok. Baik perokok aktif maupun perokok pasif. Karena itu, cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan menghindari rokok sama sekali. Atau bagi yang perokok pasif, benar-benar menghindari asap rokok yang ada di sekitar lingkungannya.

Selain rokok, ekspos bahan kimia lain juga sebaiknya dihindari. Untuk mencegah PPOK kambuh, sebaiknya hindari asap kendaraan, asap ruangan pemanas, dan debu.

Penyakit gagal jantung kongestif

Gagal jantung kongestif merupakan kegagalan jantung dalam memompa pasokan darah yang dibutuhkan tubuh. Hal ini terjadi karena kelainan pada otot-otot jantung sehingga tidak bisa bekerja secara normal. 

Seseorang yang mengalami gagal jantung kongestif perlu waspada terhadap keselamatan hidupnya. Penderita harus segera menjalani pengobatan atau dia akan dihadapkan kepada beberapa risiko gangguan kesehatan lainnya, antara lain: aritmia, kegagalan organ tubuh lain, hingga kematian mendadak.

Gejala yang dapat timbul akibat gagal jantung kongestif adalah:

  • Sesak napas. Cairan cadangan di paru-paru dapat menyebabkan sesak napas, terutama ketiga berolahraga, atau kesulitan bernapas saat istirahat atau berbaring telentang di tempat tidur. Kondisi ini juga bisa menyebabkan batuk kering.
  • Retensi cairan. Kurang darah ke ginjal menyebabkan retensi cairan, mengakibatkan pembengkakan pada pergelangan kaki, kaki, perut, dan berat badan. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan buang air kecil pada malam hari. Kembung di perut Anda juga dapat menimbulkan hilangnya nafsu makan atau mual.
  • Pusing, kelelahan, dan kelemahan. Lebih sedikit darah ke organ dan otot utama membuat Anda merasa lelah dan lemah. Lebih sedikit darah ke otak dapat menyebabkan pusing.
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur. Jantung berdetak lebih cepat untuk memompa cukup banyak darah ke tubuh. Ini dapat menyebabkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur.

Untuk mencegah agar Anda tidak mengalami gagal jantung kongestif terapkan pola hidup sehat. Hal yang bisa Anda lakukan di antaranya, hindarilah merokok, konsumsi makanan bergizi seimbang, serta olahraga secara teratur. Jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan cara yang tepat menurunkan berat badan.

Kedua penyakit yang diidap Barbara Bush sebelum meninggal – penyakit paru obstruktif kronis dan penyakit gagal jantung kongestif – sebenarnya bisa dialami oleh siapa saja. Namun Anda bisa mencegahnya dengan cara-cara di atas.

[RS/ RVS]

penyakit paruJantungPenyakitBarbara BushGagal Jantung

Konsultasi Dokter Terkait