Tips Parenting

9 Sifat Anak yang Bisa Ditiru Orang Dewasa

dr. Fiona Amelia MPH, 08 Apr 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Orang dewasa sebaiknya mencontoh sifat-sifat anak berikut ini.

9 Sifat Anak yang Bisa Ditiru Orang Dewasa

Menjadi dewasa bukan berarti Anda lebih segalanya dari anak-anak. Nyatanya, orang dewasa perlu mempelajari dan meniru sifat-sifat anak berikut ini dan menerapkannya dalam keseharian.

1. Memiliki rasa ingin tahu

Hasil dari pendidikan dan pengalaman kerap membuat orang dewasa merasa memiliki jawaban atas semuanya. Ini salah besar. Orang dewasa perlu belajar dari anak-anak yang selalu ingin tahu meski yang ditanyakan hal-hal sederhana.

Selain tampak rendah hati, merasa ingin tahu memiliki banyak manfaat. Salah satunya, memperkuat hubungan interpersonal karena Anda bersedia mendengarkan cerita atau sharing dari orang lain. Kinerja Anda dalam bekerja juga meningkat karena selalu ingin tahu, mau belajar dan memperbaiki diri.

2. Tak enggan mencari dan menerima bantuan orang lain

Selagi masih kecil, hidup Anda sangat bergantung pada dorongan dan bantuan orang tua. Tanpa mereka, mungkin Anda tidak akan menjadi apa-apa. Sayangnya, orang dewasa cenderung gengsi atau enggan mencari dan menerima bantuan orang lain karena takut dianggap lemah atau bodoh.

Kenyataannya tidak demikian. Penelitian menunjukkan bahwa meminta nasihat atau bantuan dapat membuat Anda tampak lebih kompeten dan bijak.

3. Setiap hari adalah awal yang baru

Anak-anak memiliki pola pikir ‘masalah hari ini cukup untuk hari ini, esok adalah awal yang baru’. Mereka tidak pernah membawa beban dari suatu hari ke hari berikutnya. Bagi anak, hari baru berarti kesempatan untuk menjalin pertemanan baru, menjelajah lingkungan baru, atau mempelajari hal baru dalam keseharian.

4. Berani mencoba hal baru

Anak-anak sangat ahli dan pemberani dalam melakukan hal-hal yang tak pernah mereka ketahui sebelumnya. Mereka akan berkata ‘ya’ terlebih dulu dan lihat nanti apa yang akan terjadi. Tidak ada rasa takut atau khawatir untuk mencoba hal baru meski secara fisik, kognitif dan aspek perkembangan lainnya belum siap untuk itu.

Sifat ini memang tidak selalu bisa diadopsi dalam kehidupan orang dewasa. Akan tetapi, ada kalanya orang dewasa perlu belajar untuk tidak terlalu ‘bermain aman’ dalam menghadapi segala sesuatu.

Anak-anak merupakan contoh nyata bahwa untuk bisa maju, seseorang harus berani mencoba sesuatu yang baru dan berani keluar dari zona nyaman meski diri tak selalu siap. Pada dasarnya, petualangan baru itu menyenangkan dan dapat membangkitkan semangat.

5. Terbuka untuk menjalin pertemanan

Kesenangan sejati anak-anak ialah saat bermain bersama teman sebayanya. Oleh sebab itu, mereka sangat suka menjalin pertemanan yang baru. Mereka pun lebih mudah berteman ketimbang orang dewasa karena lebih terbuka dan kurang memiliki prasangka tertentu terhadap orang lain. Bagi mereka, semakin banyak teman, semakin baik.

6. Tak malu untuk menunjukkan emosinya

Orang dewasa kerap menutup-nutupi emosinya agar orang lain tak berpikir macam-macam tentang dirinya. Sebaliknya, anak mampu mengenali dan mengeluarkan emosinya secara terbuka. Mudah untuk mengetahui saat seorang anak merasa tersakiti, kecewa, bingung, marah, sedih, atau gembira.

Anda pasti tahu bahwa emosi yang terpendam adalah sebuah bom waktu. Meski tak semua bisa diekspresikan, Anda tetap perlu menyalurkan emosi tersebut. Paling tidak, Anda akan merasa lebih lega jika emosi itu berhasil dikeluarkan. Ini pun akan membuat Anda lebih bisa berempati dengan apa yang orang lain rasakan.

7. Memperhatikan hal-hal kecil nan sederhana

Anak-anak senang mengamati sesuatu seperti bagaimana binatang bergerak atau seberapa cepat mereka bergerak. Hal-hal ini, yang tampak sederhana bagi orang dewasa, bisa memberikan kegembiraan yang luar biasa dan inspirasi yang mendalam pada anak.

Orang dewasa kerap lupa bahwa hal besar selalu dimulai dari hal kecil dan sesuatu yang sederhana bisa berdampak besar dan memberikan pelajaran atau pengalaman yang berharga.

8. Menghindari prasangka berlebihan

Anak kerap menerima atau menghadapi sesuatu tanpa punya prasangka apapun. Ini merupakan hal yang wajar karena anak sedang dalam fase belajar dan menyerap berbagai informasi. Sebaliknya, orang dewasa kerap curiga akan orang yang baru dikenal atau ide-ide baru yang bertentangan dengan keyakinannya.

Memiliki prasangka memang tak selalu buruk. Akan tetapi, prasangka yang berlebihan akan membuat Anda tidak merasa ingin tahu atau terdorong untuk mencari informasi yang benar. Pada akhirnya, Anda terkungkung dalam suatu asumsi atau opini yang belum tentu benar.

9. Aktif bergerak

Meningkatnya jumlah orang dewasa muda yang memiliki diabetes, penyakit jantung atau hipertensi tak lepas dari gaya hidup yang kurang bergerak. Belajarlah dari anak-anak, yang sangat suka bergerak.

Sekedar berkejar-kejaran di halaman rumah dengan teman sebaya, atau berloncat-loncatan di tempat tidur sudah membuatnya sangat gembira. Selain menyenangkan, aktivitas ini tentunya menyehatkan.

Meski anak tidak lebih tahu dan tidak lebih berpengalaman daripada orang dewasa, mereka umumnya lebih berani, lebih percaya diri, dan lebih punya motivasi. Inilah yang membuat mereka mudah mempelajari sesuatu dan mampu menikmati hidup. Jika Anda ingin maju dan berkembang, belajarlah dari sifat-sifat anak tersebut.

[NP/ RVS]

AnakAktif BergerakOrang dewasaSifat Anak

Konsultasi Dokter Terkait