Saraf

Sering Begadang Bisa Picu Stroke?

Rieke Saras, 08 Apr 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Terlalu sering begadang bisa memicu berbagai masalah kesehatan. Salah satunya adalah stroke.

Sering Begadang Bisa Picu Stroke?

“I am a nocturnal person,” demikian tulis beberapa orang di bio akun media sosial mereka. Menjadi manusia kalong tampaknya jadi kebanggaan untuk sebagian orang. Padahal sesungguhnya, sering begadang dapat meningkatkan risiko Anda terkena berbagai penyakit. Salah satunya adalah stroke.

Tanpa tidur yang cukup, Anda tak bisa berharap untuk menjadi sehat. Tidur penting untuk memaksimalkan fungsi kognitif, begitu juga dengan mental. Anda tentu pernah merasa limbung dan sulit berkonsentrasi pada siang harinya ketika mengalami tidur malam yang buruk. Ini menjelaskan bahwa kualitas tidur Anda sangat berhubungan dengan kinerja tubuh.

Menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Neurology, orang yang terbiasa tidur kurang dari delapan jam per malam berisiko mengalami stroke empat kali lebih tinggi dibandingkan orang yang kebiasaan tidurnya teratur.

Studi baru dari American Heart Association juga mengatakan bahwa orang-orang dengan sindrom metabolik lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung atau stroke daripada orang yang tidak memiliki faktor risiko yang sama, terutama jika mereka sering kurang tidur.

Mengapa bisa? Kurang tidur dapat mengubah area otak seperti hipotalamus dan sekresi hormon yang berpotensi meningkatkan nafsu makan. Kondisi ini merangsang sistem saraf simpatik yang kemudian meningkatkan tekanan darah. Akibatnya, terjadilah ketidakseimbangan dalam metabolisme dan regulasi glukosa tubuh.

Karena gangguan tidur berkaitan dengan stroke, para peneliti menganjurkan orang yang pernah mengalami stroke untuk memonitor kebiasaan tidurnya. Jika ada gangguan tidur, tentu ini dapat memperlambat proses pemulihan.

Mungkin Anda berpikir bahwa hubungan antara begadang dan stroke terlalu jauh atau berlebihan. Apa memang separah itu? Ya. Bahkan, kekurangan tidur menimbulkan dampak yang langsung terasa pada tubuh, seperti:

Gampang lapar dan bikin makan lebih banyak. Anda juga akan cenderung memilih makanan yang tinggi kalori dan tinggi karbohidrat.

  • Rentan mengalami kecelakaan. Meski hanya satu malam begadang, koordinasi Anda dalam menyetir bisa berantakan.
  • Kusam. Sebuah studi kecil menyebutkan bahwa kurang tidur dapat membuat Anda kurang menarik dan tampak lebih sedih.
  • Lebih mudah emosi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa saat seseorang kurang tidur, pusat emosi dalam otaknya menjadi 60% lebih reaktif.
  • Sulit konsentrasi dan mudah lupa. Anda tiba-tiba tak ingat kalau hari ini ada rapat pagi? Mungkin begadang yang jadi biang keladinya.

Bagaimana dengan efek jangka panjangnya? Selain penyakit jantung dan stroke, berikut hal-hal yang dapat terjadi jika Anda sering begadang:

  • Obesitas. Bayangkan, begadang sehari saja sudah bikin Anda lupa daratan kalau makan, apalagi kalau dilakukan terus-menerus sepanjang waktu?
  • Beberapa tipe kanker, di antaranya kanker payudara dan kanker kolorektal.
  • Diabetes. Kurang tidur terkait dengan penurunan sensitivitas insulin, faktor risiko diabetes.
  • Jumlah sperma menurun. Sebuah studi tahun 2013 menemukan bahwa pria dengan tingkat gangguan tidur yang tinggi memiliki konsentrasi sperma 29 lebih rendah dalam air mani mereka.
  • Kematian. Ini mungkin mengerikan, tapi sebuah penelitian mengungkap bahwa pria yang tidur kurang dari enam jam memiliki peningkatan risiko kematian yang signifikan.

Kesimpulannya, jika Anda didiagnosis dengan gangguan tidur atau merasa memiliknya, temuilah dokter dan bicarakan mengenai penanganan yang tepat, termasuk kiat-kiat untuk melindungi diri dari stroke. Atau bila Anda atau orang tercinta memiliki stroke, jangan ragu melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah ada masalah tidur yang tersembunyi.

[RS/ RH]

BegadangStroke

Konsultasi Dokter Terkait