Relationship

Ingin Hidup Bebas Drama? Jauhi 5 Tipe Teman Seperti Ini

dr. Nadia Octavia, 11 Feb 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Hidup sudah sulit. Jangan dipersulit lagi dengan memiliki teman yang seperti ini.

Ingin Hidup Bebas Drama? Jauhi 5 Tipe Teman Seperti Ini

Siapa di antara Anda yang masih berteman baik dengan teman sebangku waktu SD? Atau masih sering berkumpul dengan teman SMA?

Biasanya tak banyak orang yang dapat menjalin pertemanan dalam waktu lama. Sering kali dengan alasan berbeda kota, kesibukan atau sekadar sudah tidak nyambung lagi, perlahan pertemanan akan pudar.

Selain alasan tadi, banyak orang memutuskan pertemanan karena sifat temannya. Apalagi jika mereka selalu membawa pengaruh negatif dalam hidup Anda. Lari dari mereka mungkin ada bagusnya untuk kesehatan mental. Tak semua jenis drama bagus untuk jiwa Anda, bukan?

Nah, jika Anda ingin hidup lebih tenang dan bebas drama, ada baiknya untuk menjauhi tipe teman yang seperti ini:

Selanjutnya

1. Tukang pamer

Hampir setiap orang tentu pernah menjumpai atau bahkan menjalin pertemanan dengan si tukang pamer. Mulai dari pamer seberapa hebat pekerjaannya, kecantikan atau ketampanan pasangannya, atau sekadar pamer barang-barang yang dimiliki.

Semua hal yang sedang (atau pura-pura) berlangsung dalam hidupnya dipamerkan pada orang lain. Tipe orang seperti ini biasanya haus pujian dan terlalu mementingkan diri sendiri. Ketimbang Anda terus-menerus sakit hati, lebih baik mulai atur langkah seribu untuk menjauh.

2. Sering mengeluh

Mirip dengan si tukang pamer, orang yang gemar komplain akan mengeluhkan semua masalah yang sedang dialaminya (baik masalah besar maupun sepele). Tentunya sebagai teman yang baik, Anda perlu mendengarkan dan berempati ketika teman sedang dirundung masalah.

Stres karena menjumpai suatu masalah dalam hidup wajar saja. Tapi jika teman terus-menerus mengeluh dan bahkan seolah tidak bersyukur, siapa yang tak jengah mendengarnya?

3. Suka memanfaatkan

Terkadang ketika menemui kesulitan, teman akan menjadi pelarian selain keluarga. Seorang teman yang baik tentu akan membantu di saat temannya sedang terkena masalah. Sekadar menemani di saat teman sedang berduka, meminjamkan uang saat dirinya  sedang kesusahan, atau hal-hal lainnya dapat berarti bagi seseorang.

Namun, ketika kebaikan yang Anda lakukan dimanfaatkan oleh teman dengan alasan “kan kita berteman baik” untuk mendapatkan yang ia inginkan, siapa yang lama-kelamaan tak sakit hati? Jika hati kecil Anda merasa tidak mau melakukannya, maka jangan lakukan dengan alasan demi teman. Anda tak perlu merasa bersalah.

4. Hanya fokus pada dirinya

Apa topik pembicaraan Anda saat berdua dengan teman? Apakah seputar masalahnya di kantor, pertengkaran dengan pasangan, atau sekadar hal yang baru dilakukannya? Semua soal diri dan hidupnya?

Jika ya, sebaiknya segera putuskan pertemanan dengannya. Untuk apa berteman dengan seseorang yang tidak peduli dengan apa yang terjadi pada hidup Anda dan hanya mau membicarakan soal dirinya? Pertemanan yang sehat itu seharusnya adalah dua arah dan bukan sebaliknya.

5. Tidak mau meluangkan waktu

Seiring dengan bertambahnya usia, terkadang sulit untuk membuat janji temu dengan teman karena jadwal yang berbeda, berbeda tempat tinggal, atau sekadar memiliki kehidupan yang baru seperti berkeluarga. Mungkin teman Anda sedang malas pergi karena sudah lelah bekerja seharian. Anda mungkin akan melakukan hal yang sama.

Akan tetapi, jika alasannya tidak mau meluangkan waktu karena memang malas bertemu dan ini dilakukannya berkali-kali, sebaiknya pertimbangkan lagi untuk melanjutkan hubungan pertemanan. Sesibuk apa pun seseorang, jika Anda memang penting baginya pasti ia akan meluangkan waktu.

Memang semuanya kembali pada Anda, ingin berteman dan menjalin hubungan dengan siapa. Namun jika ingin hidup Anda bebas drama, mulai sekarang coba evaluasi lagi pertemanan Anda dan jauhilah tipe-tipe teman di atas.

[RS/ RVS]

HubungantemanRelationshhip

Konsultasi Dokter Terkait