Reproduksi

Mioma di Rahim, Haruskah Dioperasi?

dr. Karin Wiradarma, 29 Agt 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Dokter mendiagnosis Anda memiliki mioma di rahim. Apakah operasi menjadi jalan keluar satu-satunya?

Mioma di Rahim, Haruskah Dioperasi?

Mioma adalah tumor jinak pada otot polos rahim. Menurut data statistik tahun 2012, sekitar 2,4–11,7% wanita Indonesia mengalami kondisi ini.

Mioma dapat tumbuh di bagian mana saja dalam rahim. Baik di dinding luar, otot rahim, atau rahim bagian dalam. Diketahui bahwa pertumbuhan mioma di dalam rahim dipengaruhi oleh genetik (keturunan) dan faktor hormonal. Oleh karena itu, kebanyakan pasien yang mengidap mioma adalah wanita usia produktif.

Gejala Mioma

Mioma yang berukuran kecil kerap tidak menimbulkan gejala. Namun seiring dengan bertambahnya ukuran, berbagai gejala mungkin saja timbul. Selain ukuran, gejala juga timbul berdasarkan letak dari mioma itu sendiri. Inilah mengapa gejala akibat mioma bisa berbeda-beda.

Beberapa gejala yang terjadi akibat mioma, di antaranya nyeri perut bawah, menstruasi banyak dan lama (lebih dari 1 minggu), dan perdarahan di luar menstruasi. Pada kasus mioma yang besar, perut penderita akan membesar, sering berkemih, menyebabkan sembelit, atau sulit punya anak.

Apabila Anda mengalami gejala-gejala di atas, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Untuk memastikan diagnosis mioma, dokter akan melakukan pemeriksaan USG pada perut Anda.

Haruskah Operasi?

Jika mioma yang ada di rahim tidak menyebabkan gejala apa pun dan berukuran kecil, sebenarnya tidak ada tindakan yang perlu dilakukan.

Meski demikian, ada baiknya jika pasien memeriksakan diri ke dokter secara berkala untuk memantau perkembangan mioma.

Untuk mioma yang berukuran lebih besar dan telah menimbulkan gejala, ada beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk membantu mengurangi keluhan.

Dokter baru mempertimbangkan tindakan operasi jika segala jenis obat-obatan yang diberikan gagal untuk menekan pertumbuhan mioma, atau Anda mengalami perdarahan hebat hingga menimbulkan anemia.

Selain itu, operasi juga menjadi terapi pilihan jika mioma tumbuh sangat besar sampai membuat rahim berubah bentuk, menimbulkan kemandulan dan keguguran, nyeri yang tidak tertahankan, atau jika mioma tetap tumbuh meski Anda telah mengalami menopause.

Jadi, semua mioma belum tentu harus dioperasi. Jika Anda curiga mengidap mioma, segeralah berkonsultasi pada dokter kebidanan dan kandungan untuk memastikan kondisi serta mengetahui jenis terapi yang paling sesuai.

(NB/ RH)

RahimMandulMiomaMioma Uteri

Konsultasi Dokter Terkait