Kesehatan Bayi

Hey Para Ayah Baru, Perhatikan! Beginilah Cara Menggendong Bayi

dr. Muhammad Isman S, 11 Feb 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bagi para ayah baru, sudahkah Anda tahu cara menggendong bayi yang benar? Simak tipsnya berikut ini.

Hey Para Ayah Baru, Perhatikan! Beginilah Cara Menggendong Bayi

Menggendong bayi merupakan keahlian dasar yang tidak hanya harus dimiliki oleh ibu, tetapi juga para ayah.

Bayi baru lahir biasanya masih merasa asing dengan dunia barunya, sehingga sering menangis tak menentu. Nah, menggendong bayi merupakan salah satu cara untuk memberikan si Kecil kenyamanan dan ketenangan.

Selain menenangkan, aktivitas ini juga dapat meningkatkan bonding antara anak dan orang tua. Jadi, tentu saja ayah pun wajib tahu cara menggendong bayi.

Cara Menggendong Bayi Baru Lahir

Menggendong bayi baru lahir memiliki tantangan tersendiri, mengingat kondisi tubuh bayi yang masih sangat lemah.

Maka dari itu, sebelum menggendong bayi baru lahir, pastikan Anda mencuci tangan lebih dahulu untuk mencegah menularnya berbagai kuman dari tangan Anda.

Saat akan mengangkat bayi dari tempat tidur, perhatikan tiga bagian tubuh bayi yang harus disangga dengan baik. Ketiganya, yaitu kepala, leher, dan bokong.

Artikel lainnya: Mana Lebih Baik, Menggendong Bayi atau Menggunakan Stroller?

Selanjutnya, Anda bisa memilih beberapa cara menggendong bayi, seperti cradle, shoulder, dan belly hold.

1. Cradle Hold

Cara ini paling umum dilakukan menggendong bayi baru lahir. Cradle hold adalah tindakan menggendong paling tepat untuk berinteraksi dengan bayi dan menimangnya.

Adapun caranya adalah sebagai berikut:

  • Setelah mengangkat bayi, dekatkan bayi ke dada Anda.
  • Perlahan pindahkan tangan Anda yang memegang bokong bayi untuk menyangga lehernya.
  • Tangan yang tadinya menyangga kepala dan leher digeser perlahan, sehingga tubuh bayi berada segaris dengan lengan bawah Anda.
  • Bayi pada posisi: kepala, leher, dan bokong tersangga oleh satu lengan bawah Anda.
  • Timang bayi bila Anda mau. Anda juga dapat menggendong dengan posisi ini sambil duduk.

2. Shoulder Hold

Pada shoulder hold, setelah mengangkat, bayi disandarkan di dada atau di bahu dengan satu tangan menopang leher dan tangan yang lain menopang bokongnya.

Cara menggendong bayi baru lahir ini dapat membantu bayi bersendawa.

Di samping itu, shoulder hold juga bermanfaat untuk menghilangkan kebosanan bayi. Dengan cara ini, bayi dapat melihat sekitarnya dari balik bahu ayahnya.

Artikel lainnya: Gendong M Shape untuk Bayi, Ini Tips dan Manfaatnya

3. Belly Hold

Posisi menggendong belly hold sangat bermanfaat untuk meredakan gejala kolik atau kembung pada bayi.

Lalu, bagaimana cara menggendong bayi dengan posisi ini? Caranya, sandarkan bayi dalam posisi tengkurap. Kepala dan perut bayi disangga dengan lengan bawah ayah.

Bagi bayi yang belum dapat tengkurap, posisi ini aman untuk dilakukan, dan justru dapat menstimulasi kekuatan otot leher bayi supaya lebih cepat menegakkan kepala dan tengkurap.

Cara Mengendong Bayi Sesuai Usianya

Cara menggendong bayi juga harus memperhatikan usianya. Berikut tipsnya untuk Anda:

  • Bayi Usia 0–2 Bulan

Ketika berusia 0-2 bulan, bayi masih lebih banyak menghabiskan waktunya untuk tidur ketimbang bangun.

Jadi, jika memang tidak begitu dibutuhkan, ayah tidak perlu sering-sering menggendongnya.

Pada usia ini, leher bayi juga masih sangat lemah, sehingga Anda perlu memberikan bantuan khusus untuk menjaga agar kepalanya tidak jatuh ke bawah saat digendong.

Untuk menggendong bayi 2 bulan, caranya dapat dilakukan dengan meletakkan salah satu tangan di bawah leher bayi saat ingin mengangkatnya. Sementara itu, gunakan tangan Anda yang lain untuk menopang bagian punggung bayi.

Kemudian, angkat kedua tangan Anda secara bersamaan. Secara perlahan, posisikan bayi dalam posisi gendongan seperti beberapa posisi yang sudah dijelaskan di atas.

Anda juga bisa membuat posisi menggendong kangguru untuk memberikan kedekatan yang baik antara Anda dengan si Kecil.

  • Bayi Usia 3–4 Bulan

Cara menggendong bayi 3 bulan yang perlu diperhatikan adalah memberikan sokongan pada leher. Sekalipun leher bayi pada usia ini sudah mulai kuat.

Selain itu, Anda bisa mulai melatih si Kecil untuk duduk. Pastikan tetap memberikan penopang pada bagian tubuhnya.

Artikel lainnya: Bahaya Menggendong Bayi Sambil Diayun

  • Bayi Usia 5–6 Bulan

Pada usia ini, bayi sudah mulai ingin terus bergerak dan mencoba berbagai posisi. Mulai dari posisi duduk, bahkan sesekali ingin berdiri.

Sering-seringlah menggendong bayi dalam posisi duduk dengan punggungnya bersandar di dada Anda. Hal tersebut penting untuk melatih kekuatan leher mereka.

Anda sudah bisa menggunakan gendongan bayi (baby carrier) yang ergonomis ketika akan membawa mereka keluar rumah.

Baby carrier yang ergonomis perlu digunakan untuk mencegah munculnya berbagai masalah posisi tubuh di masa depan.

  • Bayi Usia 7 Bulan ke Atas

Pada usia ini, kekuatan otot dan tulang bayi sudah semakin baik. Jadi, si Kecil sudah semakin aman untuk digendong.

Anda bisa melatih kekuatan kaki bayi dengan menggendongnya sambil kakinya berdiri menyentuh lantai.

Bagi para ayah dan calon ayah, yuk coba tenangkan bayi Anda dengan mempraktikkan cara menggendong bayi di atas.

Dapatkan informasi lainnya seputar pola asuh anak dengan membaca artikel di aplikasi KlikDokter. Anda juga bisa menggunakan fitur Live Chat untuk konsultasi kepada dokter.

[WA]

BayiPola asuh anakmenggendong bayi

Konsultasi Dokter Terkait