Sehat dan Bugar

Awas Makanan Basi Saat Idul Fitri

dr. Theresia Rina Yunita, 07 Jul 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tanpa disengaja kita pasti pernah memakan makanan basi. Meski porsinya tidak banyak, tetap saja hal ini dapat mengganggu kesehatan Anda.

Awas Makanan Basi Saat Idul Fitri

Jangan sampai kesehatan Anda terganggu saat Lebaran, karena mengonsumsi makanan yang sudah basi! Makanan bisa dikatakan basi saat molekul-molekul penyusunnya sudah banyak yang berubah. Saat molekul penyusunnya berubah, kualitas makanan juga ikut berubah.

Apa saja penyebab makanan menjadi basi?

Penyebab makanan menjadi basi adalah melalui tiga proses ini:

  1. Oksidasi Alami

Oksidasi yang dimaksud adalah terjaidnya interaksi antara oksigen yang ada di udara dengan molekul-molekul penyusun makanan akibat penyimpanan makanan yang salah (tidak ditutup tudung saji).

  1. Pengaruh Mikroorganisme

Makanan sangat mudah terkontaminasi mikroorganisme, terutama jika kebersihannya tidak terjaga. Mikroorganisme seperti bakteri dan jamur akan mengubah molekul-molekul makanan sehingga kualitas makanan menurun. Mikroorganisme akan berkembang biak dan hidup pada suhu tertentu. 

  1. Reaksi Enzimatik

Bahan makanan memiliki enzim yang mempercepat proses oksidasi sehingga kualitas makanan tentunya berubah. Enzim berperan dalam proses oksidasi hingga pembusukan makanan.

Bagaimana mengidentifikasi makanan yang sudah basi?

Ketika Anda ingin mengetahui apakah makanan tersebut masih layak dikonsumsi atau tidak, tidak cukup dengan melihat perubahan yang terjadi di makanan. Karena tidak adanya bintik-bintik perubahan bukan berarti makanan tidak akan menyebabkan sakit. Selain itu, Anda juga tidak dapat melihat, mencium atau merasakan keberadaan bakteri yang berbahaya, sehingga makanan yang terlihat aman belum tentu sebenarnya aman dikonsumsi.

Beberapa kiat untuk mengetahui apakah makanan sudah tidak layak dikonsumsi ialah dengan:

  1. Melihat

Jangan konsumsi makanan tersebut jika tampilan makanan telah berubah (misalnya menjadi lebih kental kemudian pecah), terdapat bintik-bintik di makanan, atau jika makanan telah berubah warna.

  1. Mencium

Makanan yang berubah bau menjadi sangat menyengat tentunya sudah tidak layak untuk dikonsumsi, walaupun belum terdapat perubahan rasa.

  1. Merasakan

Dengan menyicip makanan sedikit, maka akan membantu Anda mengidentifikasi makanan itu masih layak dikonsumsi atau tidak. Hindari makanan yang rasanya telah berubah menjadi asam.

Adakah kiat-kiat tertentu agar makanan tidak cepat basi?

Berikut adalah hal-hal yang dapat Anda lakukan agar makanan tidak cepat basi:

  • Makanan yang dimasak harus disimpan di temperatur ruangan sampai maksimal 2 jam. Setelah itu, sebaiknya makanan dimasukkan ke dalam lemari pendingin. Mengonsumsi makanan yang diletakkan di suhu ruangan lebih lama dari waktu di atas akan menyebabkan makanan tidak aman dikonsumsi, karena bakteri dapat mengontaminasi makanan. Apalagi jika makanan diletakkan pada ruangan dengan suhu yang sangat panas (lebih dari 40 derajat celsius).
  • Selain itu, jagalah kebersihan dengan tidak mencampur makanan dengan sendok yang Anda gunakan, apalagi jika makanan tersebut mau disimpan kembali. Ini dikarenakan makanan yang terkontaminasi dengan ludah akan lebih mudah basi. Jangan lupa untuk tidak menutup wadah makanan saat makanan masih panas.

Idul FitrimakananKeracunanLebaranBasi

Konsultasi Dokter Terkait