HomeIbu Dan anakKesehatan AnakPerhatikan Hal Ini Jika Anak Ketergantungan Dot atau Empeng
Kesehatan Anak

Perhatikan Hal Ini Jika Anak Ketergantungan Dot atau Empeng

dr. Melyarna Putri, 02 Jun 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Dot atau empeng rasanya sudah menjadi suatu bagian yang sulit untuk dipisahkan dari kehidupan anak. Lalu, apa yang harus dilakukan jika anak ketergantungan dot atau empeng? Berikut info medisnya.

Perhatikan Hal Ini Jika Anak Ketergantungan Dot atau Empeng

Anak yang masih berusia 4, bahkan sampai usia 7 tahun, terkadang masih menggunakan dot untuk meminum susu. Sebagian orangtua berpikir bahwa anak yang sudah menginjak usia tersebut sudah tidak layak lagi untuk menggunakan dot untuk menyusu. Namun, ada pula orangtua yang berpikir sebaliknya.

Serupa dengan dot, empeng juga sering menimbulkan kontroversi dalam hal penggunaan sehari-hari.

Sebenarnya, bagaimana penggunaan dot dan empeng pada anak dari tinjauan medis?

Empeng memang akan memberikan kenyamanan dan kedamaian yang luar biasa bagi bayi. Sebab secara alamiah, menghisap merupakan kemampuan lahiriah yang dimiliki bayi, bahkan ketika dirinya belum dilahirkan. Bukannya tidak berguna, kemampuan dan refleks menghisap ini justru akan membentuk anak dalam proses belajar dan bertumbuh nantinya.

Sebenarnya, menghisap dot atau empeng merupakan suatu hal yang lebih baik bila dibandingkan dengan menghisap jempol atau jari. Menghisap jari akan menimbulkan masalah perkembangan gigi yang lebih besar dibandingkan menghisdap dot atau empeng. Selain itu, penggunaan empeng atau dot juga memiliki manfaat tersendiri. Salah satu manfaat penggunaan empeng atau dot adalah menurunkan risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sesak napas karena lubang pernapasan yang tertutup oleh barang-barang yang ada di sekitar bayi – seperti bantal, guling, bumper, ataupun selimut.

Namun demikian, penggunaan dot atau empeng dalam jangka panjang tidak disarankan. Sebab, hal ini dapat menyebabkan kelainan susunan gigi atau maloklusi. Penggunaan dot untuk minum cairan yang bersifat manis, seperti susu dan jus manis,  akan meningkatkan risiko timbulnya karies gigi.

Lalu, kapan sebaiknya penggunaan dot atau empeng ini dikurangi atau bahkan dihentikan?

Ketika bayi mulai merangkak, biasanya bayi sudah mudah untuk tertarik dengan hal lain. Pada usia inilah, yaitu sekitar usia 6-9 bulan, bayi akan lebih mudah untuk dikurangi ketergantungannya dengan empeng. Namun sebenarnya, tidak ada patokan usia tertentu, di mana anak dilarang untuk menggunakan dot atau empeng. Semua dikembalikan kepada preferensi orangtua masing-masing anak.

Namun beberapa aturan yang harus Anda perhatikan terkait hal ini, yakni:

  • Jangan memberikan empeng ketika anak ingin menyusu untuk menenangkan dirinya.
  • Sterilkan empeng atau dot sebelum digunakan. Pastikan dot atau empeng sudah tidak panas ketika akan digunakan.
  • Pastikan tidak ada robekan pada dot atau empeng. Pasalnya, robekan yang tersisa pada dot atau empeng dapat tertelan oleh anak. Ganti dot dan empeng apabila sudah terdapat robekan.
  • Jangan sekalipun mencelup empeng ke dalam sirup, madu, atau cairan manis lainnya, karena hal ini dapat merusak gigi anak.
  • Jangan biarkan anak seharian penuh menggunakan dot atau empeng. Hal ini akan memicu kerusakan gigi dan dapat menyebabkan kesulitan bicara pada anak di masa mendatang.
  • Jangan biarkan anak mengunyah empeng, sebab dapat menyebabkan empeng robek dan robekannya dapat tertelan hingga mengakibatkan anak tersedak.

AnakDOTempeng

Konsultasi Dokter Terkait