Obesitas Tingkatkan Risiko Penularan Flu, Ini Penjelasannya
Zahra Aminati, 20 Agu 2021
Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter
Studi mengatakan orang gemuk bisa menularkan flu lebih lama. Mengapa obesitas menjadi faktor risiko penularan flu? Ketahui penyebabnya di sini.
:format(webp)/article/n-iWlGDJIMiMy6IpVxBsd/original/034220300_1628840221-Obesitas_Tingkatkan_Risiko_Penularan_Flu.jpg)
Memiliki tubuh yang kelebihan berat badan atau gemuk memang tidak baik untuk kesehatan. Banyak penyakit yang mengintai orang obesitas, salah satu yang rentan terjadi adalah flu.
Flu biasanya dianggap sebagai penyakit ringan. Namun, gejala yang ditimbulkannya seperti pilek, batuk, dan demam akan mengganggu aktivitas serta menurunkan imun.
Orang dengan obesitas juga berpotensi menularkan flu lebih tinggi dari orang yang tidak obesitas. Simak penjelasannya di bawah ini.
Artikel lainnya: Sederet Dampak Buruk Obesitas pada Kesehatan Paru
Penyebab Orang Gemuk Lebih Berisiko Terkena Flu
Penyakit flu pada dasarnya dipengaruhi berbagai faktor. Nyatanya, obesitas memang menjadi salah satu faktor risiko flu.
Dokter Astrid Wulan Kusumoastuti mengatakan, “Orang yang obesitas lebih banyak mengalami proses radang di tubuh. Hal ini membuat sistem imun bisa lebih rendah dan meningkatkan risiko terinfeksi virus flu.”
Sebuah penelitian dari University of Michigan School of Public Health, Amerika Serikat, yang diterbitkan di Journal of Infectious Diseases menemukan kaitan flu dengan obesitas.
Peneliti menemukan, pasien yang mengalami obesitas dan terinfeksi jenis flu tertentu dapat terus menulari dalam jangka waktu yang jauh lebih lama dibanding pasien yang tidak obesitas. Singkatnya, orang obesitas yang terkena flu berpeluang meningkatkan risiko penyebaran virus ke orang lain.
Seorang penulis senior dalam penelitian itu, Aubree Gordon, Ph.D., M.P.H., mengatakan temuan ini membuktikan bahwa obesitas bisa berdampak lebih dari sekadar keparahan penyakit. Penyebaran penyakit pun dapat terpengaruh.
Lebih lanjutnya, peneliti menganalisis data gejala flu pada dua kelompok dari sekitar 1.800 orang di Managua, Nikaragua. Analisis ini dilakukan selama tiga musim flu (akhir 2015, 2016-2017, dan pertengahan hingga akhir 2017).
Para peserta studi diperiksa di klinik dan teridentifikasi mengalami gejala flu. Lalu, semua orang di rumah mereka didata dan dipantau selama 10-13 hari.
Untuk mengukur durasi penyebaran virus, peneliti menyimpan catatan gejala dari semua peserta serta melakukan tes usap hidung dan tenggorokan setiap 2-3 hari. Hasil tes menunjukkan keberadaan RNA virus flu.
Artikel lainnya: Waspada, Obesitas Bisa Menjadi Faktor Risiko Kanker Kolon
Sebanyak 145 orang dewasa di wilayah jangkauan klinik terjangkit flu selama masa penelitian. Di antara mereka, 87 orang terinfeksi influenza A dan 58 orang terinfeksi influenza B.
Para peneliti menemukan rata-rata orang dewasa dengan obesitas menulari virus influenza A hampir 1,5 kali lebih lama (5,23 hari). Hal ini dibandingkan dengan orang dewasa tanpa obesitas (3,68 hari).
Pasien dewasa yang mengalami obesitas dan memiliki dua atau lebih gejala flu menyebarkan virus 42 persen lebih lama ketimbang mereka yang tidak obesitas.
Pasien dewasa dengan obesitas yang asimtomatik (tidak bergejala) atau hanya mengalami infeksi ringan memiliki durasi penyembuhan 104 persen lebih lama dibanding mereka yang tidak gemuk.
Peningkatan durasi penyebaran virus hanya terlihat pada pasien dengan obesitas yang terinfeksi influenza A. Namun, tidak ditemukan hubungan antara obesitas dan durasi penularan pada mereka yang terinfeksi virus influenza B.
Selain itu, obesitas tampaknya tidak memengaruhi durasi penyebaran virus pada anak usia 5-17 tahun.
Artikel lainnya: Mengenal Semaglutide, Obat Diabetes yang Bisa Menurunkan Berat Badan
Masih Harus Didukung Penelitian Lebih Lanjut
Meski terdapat bukti dari penelitian tersebut, peneliti tidak menjelaskan mengapa obesitas dikaitkan dengan waktu penyebaran virus yang berkepanjangan.
Studi hanya mencatat bahwa obesitas diketahui dapat mengubah fungsi kekebalan tubuh. Inilah yang memicu peradangan kronis sehingga dapat menyebabkan peningkatan durasi penyembuhan.
Analisis swab yang dilakukan dalam penelitian juga tidak menunjukkan apakah virus yang terdeteksi benar-benar menular. Jadi, hal ini masih perlu dibuktikan oleh penelitian lainnya.
Dokter Astrid menjelaskan, “Penyakit akibat virus umumnya merupakan penyakit self-limiting disease yang akan sembuh dengan sendirinya.”
“Pada flu, umumnya sembuh dalam 2-7 hari. Dapat memanjang jika ada faktor yang memperburuk, misalnya daya tahan tubuh yang buruk dan bisa akibat obesitas,” lanjutnya.
Itulah penjelasan seputar kaitan obesitas dengan peningkatan risiko penularan flu. Karena itu, penting untuk menjaga berat badan tetap ideal agar terhindar dari ancaman penyakit dan tidak menularkannya pada orang lain.
Bila ingin tanya lebih lanjut seputar virus flu, konsultasi lewat Live Chat dokter. Ketahui beragam info kesehatan lainnya di aplikasi Klikdokter.
(FR/JKT)
Konsultasi Dokter Terkait
Artikel Terkait