Pernapasan

Mengungkap Bahaya Terapi Bronkitis Pakai Ganja

Krisna Octavianus Dwiputra, 26 Jun 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bassis grup musik Boomerang, Hubert Henry merasa ganja bisa menyembuhkan bronkitis yang dialaminya. Namun, itu justru membahayakan dirinya.

Mengungkap Bahaya Terapi Bronkitis Pakai Ganja

Kabar mengejutkan datang dari dunia hiburan. Pemain bass alias bassis grup band Boomerang, Hubert Henry ditangkap polisi lantaran mengonsumsi ganja. Henry mengaku bahwa ia menyalahgunakan tanaman terlarang tersebut untuk mengatasi penyakit bronkitis yang dialaminya.

Henry sebenarnya tidak sekali ini saja berurusan dengan polisi akibat ganja. Ia tercatat pernah ditangkap karena masalah yang sama pada 2003. Seperti dilansir Liputan6.com Henry mengaku masih mengonsumsi ganja hingga saat ini, karena menurutnya manjur mengobati masalah bronkitis yang dialaminya.

Benarkah ganja mampu atasi bronkitis?

Terkait efektivitas ganja untuk atasi bronkitis, dr. Alvin Nursalim, SpPD dari KlikDokter mengatakan bahwa sejauh ini belum ada penelitian atau pakar medis yang menyebutkan manfaat tersebut. Ini artinya, mengisap ganja belum terbukti mampu mengatasi penyakit bronkitis.

"Bronkitis atau dalam bahasa medisnya Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) disebabkan oleh kebiasaan merokok. Ketika mengisap ganja atau merokok, itu malah akan memperberat penyakit tersebut," ujar dr. Alvin.

"Hingga kini belum ada literatur yang mendukung ganja sebagai pengobatan bronkitis. Tidak ada rekomendasi atau studi sahih yang bilang bahwa bronkitis bisa sembuh dengan mengisap ganja. Beberapa sumber bahkan mengatakan bahwa mengisap ganja justru memperburuk kondisi tersebut," sambungnya.

Tak jauh berbeda dengan itu, American Lung Association juga menyebut bahwa mengisap ganja terbukti dapat merusak paru-paru manusia. Penelitian menunjukkan bahwa merokok ganja menyebabkan bronkitis kronis.

Selain itu asap ganja telah terbukti melukai lapisan sel pada saluran pernapasan. Ini dapat menjelaskan mengapa merokok ganja dapat mencetuskan gejala batuk kronis, produksi dahak, mengi dan bronkitis akut.

Tak berhenti di situ, paparan ganja pada tubuh juga dapat menurunkan sistem kekebalan sehingga penyakit lebih mudah datang. Hal ini utamanya dirasakan oleh mereka yang sistem kekebalan tubuhnnya sudah melemah, baik karena obat atau penyakit seperti HIV/AIDS.

Pengobatan bronkitis

Berdasarkan keterangan dr. Alvin, pengobatan bronkitis (COPD) yang paling benar adalah mengonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter. Di samping itu, penderita juga wajib berhenti merokok dan menjauhkan diri dari paparan asapnya.

"Pengobatan COPD itu jelas, setop merokok. Kedua, hindari asap-asap rokok. Jadi, jika kerja di sekitar orang-orang yang merokok, lebih baik hindari asapnya. Ketiga, biasanya penggunaan obat-obatan yang sesuai juga dibutuhkan," kata dr. Alvin.

"Kalau orang sudah kena bronkitis tidak bisa sembuh 100%. Umumnya orang yang sudah kena penyakit ini akan kambuh karena pembuluh udaranya menguncup, tapi sudah ada kerusakan karena paparan asap rokok yang terus-menerus atau polutan lainnya. Oleh karena itu, pengobatan hanya ditujukan untuk mengontrol gejala,” tutup dr. Alvin.

Jadi, sudah jelas bahwa jalan yang ditempuh Hubert Henry untuk menyembuhkan bronkitis dengan ganja adalah sebuah kesalahan besar. Bisa jadi itu hanya sebuah sugesti, di mana setelah mengisap ganja ia merasa lebih “enteng”. Ketahuilah bahwa bronkitis alias COPD hanya bisa dikendalikan dengan menjauhkan diri dari rokok dan asapnya, serta mengonsumsi obat-obatan yang dianjurkan oleh dokter.

(NB/ RVS)

merokokganjaRokokpernapasanHari Anti Narkotika InternasionalBronkitis

Konsultasi Dokter Terkait