Pernapasan

Benarkah Vape atau Rokok Elektrik Sebabkan Paru-paru Basah?

Bobby Agung Prasetyo, 24 Mei 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sebuah kasus beberkan bahwa vape atau rokok elektrik mampu akibatkan paru-paru basah. Benarkah demikian? Simak selengkapnya.

Benarkah Vape atau Rokok Elektrik Sebabkan Paru-paru Basah?

Apa benar, rokok elektrik atau yang familiar disebut vape mampu akibatkan paru-paru basah? Hal tersebut bisa saja saja terjadi. Dilansir dari CNN beberapa waktu lalu, seorang perempuan berusia 18 tahun di Pennsylvania, Amerika Serikat, mengalami masalah pada paru-parunya karena penggunaan vape.

Awalnya, perempuan yang namanya disamarkan itu memutuskan untuk mencoba rokok elektrik sebagai upaya menenangkan diri dari kepadatan kerja. Dia membeli sebuah rokok elektrik dengan harga yang tak biasa.

Namun, dia malah harus mengeluarkan biaya besar karena akhirnya mengalami gangguan kesehatan. Tiga minggu setelah pemakaian, perempuan tersebut dilarikan ke ruang gawat darurat di Universitas Pittsburgh.

Dokter mencatat bahwa perempuan ini menderita batuk, kesulitan bernapas yang memburuk dari menit ke menit, dan rasa sakit amat menusuk pada bagian dada  setiap menghirup napas.

Ketika batuknya menjadi lebih sering, tim dokter segera membawa dia ke unit perawatan intensif dan memberikan obat antibiotik. Tapi setelahnya, kondisi wanita tersebut justru kian memburuk.

Perempuan muda ini kemudian didiagnosis mengalami kegagalan pernapasan yang mengacu pada paru-paru basah akibat rokok elektrik. Studi kasus ini kemudian dituangkan dalam jurnal Pediatrics.

Paru-paru basah akibat uap rokok elektrik

Rokok elektrik menghasilkan uap yang dihirup pengguna lalu dihembuskannya dalam bentuk gumpalan-gumpalan asap. Cairan uap tersebut mengandung perasa, propilen glikol, gliserin dan sebagian mengandung nikotin. Za-zat inilah yang menyebabkan pasien tak sadarkan diri.

"Dia tidak bisa mendapatkan cukup oksigen ke dalam darah dari paru-paru, dan kini membutuhkan ventilator mekanik untuk bernapas sampai paru-parunya sembuh," kata Daniel Weiner, peneliti sekaligus dokter bagi perempuan ini di pusat medis Universitas Pittsburgh.

Tidak hanya mesin pernapasan, perempuan tersebut memerlukan sebuah tabung pada kedua sisi dadanya untuk mengalirkan cairan dari paru-paru.

Dokter mendiagnosis ia terkena pneumonitis hipersensitif alias paru-paru basah, yakni peradangan karena reaksi alergi terhadap bahan kimia atau debu.

Dr. Casey Sommerfeld, dokter pada kasus tersebut mengatakan bahwa bahan kimia dalam rokok elektrik menyebabkan kerusakan paru-paru dan peradangan. Hal itu memicu respons kekebalan tubuh si perempuan untuk bekerja lebih keras.

Selain upaya medis  di atas, perempuan ini juga diobati dengan infus methylprednisolone, obat yang digunakan untuk mengobati reaksi alergi parah. Kini, kondisinya mulai membaik setelah menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.

Rokok elektrik dan sejenisnya juga berbahaya

Meski sejumlah orang berpendapat bahwa rokok elektrik tidak berbahaya, namun hal itu tidaklah benar. Jenis yang satu ini juga mampu membahayakan kesehatan Anda dengan dampak negatifnya sendiri.

Berdasarkan pemaparan dr. Andika Widyatama dari KlikDokter, ini 5 bahaya yang bisa Anda alami saat mengonsumsi rokok elektrik atau vape:

1. Kecanduan

Vape mengandung zat kimia berbahaya yang bisa menimbulkan efek buruk dan kecanduan bagi tubuh. Penelitian membuktikan bahwa remaja yang mencoba vape memiliki kemungkinan untuk juga mencoba rokok tembakau.

2. Menyebabkan penyakit jantung

Meski tidak sebanyak rokok tembakau, zat nikotin yang terkandung dalam vape tetap dapat menimbulkan gangguan pada pembuluh darah arteri. Kejadian ini bisa memengaruhi kerja jantung, dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

3. Meningkatkan risiko penyakit paru

Zat kimia yang terkandung di dalam vape bisa menimbulkan reaksi peradangan dan kerusakan jaringan paru.  Sebuah penelitian menyatakan bahwa vape bisa mengganggu fungsi regenerasi sel paru, sehingga menjadi lebih rentan terhadap infeksi bakteri tertentu.

4. Memicu sel kanker

Nikotin cair beserta zat pelarut propilen glikol, gliserin, dan dieter glikol jika dipanaskan akan menghasilkan zat nitrosamine. Zat ini dapat memicu terjadinya kanker.

5. Membahayakan orang-orang sekitar

Paparan nikotin pada orang lain dapat menimbulkan kecanduan. Pada anak, hal ini dapat menimbulkan gangguan perkembangan otak. Selain itu, paparan nikotin pada ibu hamil juga dapat memengaruhi kesehatan janin dalam kandungan.

Waspadalah terhadap rokok elektrik atau vape yang dapat menyebabkan paru-paru basah. Demi hidup yang lebih sehat, hindari merokok baik itu tembakau maupun rokok elektrik, sehingga fungsi paru-paru Anda akan tetap dalam kondisi prima, tanpa paparan asap.

[NP/ RVS]

rokok elektrikParu-parupernapasanVapeparu-paru basah

Konsultasi Dokter Terkait