Barium enema adalah pemeriksaan X-ray yang bisa mendeteksi adanya kelainan atau perubahan di kolon atau usus besar. Prosedur ini disebut juga dengan colon X-ray.
Enema adalah penyuntikan berisi cairan tertentu melalui tabung kecil. Dalam pemeriksaan barium enema, enema yang berisi zat barium akan disuntikkan ke rektum.
Penasaran, apa saja masalah usus besar yang dapat terdeteksi dari pemeriksaan barium enema? Simak selengkapnya mulai dari fungsi hingga efek sampingnya di bawah ini.
Artikel Lainnya: Selain Sakit Perut, Ini Tanda Pencernaan Anda Bermasalah
Fungsi Pemeriksaan Barium Enema
Barium enema digunakan untuk memeriksa penyebab dari gejala pada perut. Dokter biasanya menganjurkan pemeriksaan barium enema jika dicurigai adanya kelainan pada saluran pencernaan bagian bawah.
Ada banyak kondisi dan gejala yang dapat memerlukan pemeriksaan barium enema, antara lain:
- Sakit perut
- Darah di tinja
- Perubahan gerakan usus
- Penyakit Crohn
- Diare kronis
- Kanker kolorektal
- Divertikulitis
- Sindrom iritasi usus
- Polip
- Perdarahan dubur
- Kolitis ulseratif
Persiapan Sebelum Barium Enema
Berikut ini serangkaian persiapan yang harus dijalankan sebelum pemeriksaan:
1. Puasa
Sebelum tindakan, dr. Devia Irine Putri mengatakan pasien harus mengosongkan usus besar dengan cara seperti puasa atau minum obat pencahar. Karena, residu apa pun yang ada di usus besar dapat disalahartikan sebagai kelainan saat pemeriksaan.
Dokter biasanya akan meminta pasien untuk tidak minum atau makan apa pun setelah tengah malam sebelum pemeriksaan.
Artikel Lainnya: Makanan yang Baik untuk Kesehatan Pencernaan Anda
2. Minum Obat Pencahar
Pencahar dalam bentuk pil atau cair dapat membantu mengosongkan usus besar. Konsumsilah malam sebelum pemeriksaan.
3. Perhatikan Konsumsi Obat
Dokter juga akan menanyakan obat-obatan apa yang dikonsumsi sehari-hari. Mungkin konsumsi obat tertentu perlu dihentikan beberapa hari atau jam sebelum tes.
4. Hindari Minuman Berwarna
Pasien juga diminta untuk hanya minum cairan bening. Hindari minuman berwarna, karena dapat membuat kesalahan dalam pemeriksaan.
5. Gunakan Enema Kit
Dalam beberapa kondisi, penggunaan enema kit mungkin diperlukan baik malam sebelum pemeriksaan atau beberapa jam sebelumnya.
Prosedur Pemeriksaan Barium Enema
:format(webp)/article/HjdoO5eicrvzv4TkSYkHf/original/024179000_1602051348-shutterstock_548874352.jpg?w=256&q=100)
Pemeriksaan barium enema biasanya memakan waktu sekitar 30-60 menit. Berikut ini tahapan umum dalam prosedur barium enema:
1. Memakai Pakaian Khusus
Pasien akan mengenakan pakaian khusus. Beberapa benda seperti kacamata, perhiasan, atau perangkat gigi tertentu perlu dilepas.
Pemeriksaan akan dilakukan oleh teknisi radiologi dan dokter spesialis pencitraan diagnostik (ahli radiologi).
2. Berbaring
Pasien akan diminta untuk berbaring miring di atas meja yang dirancang khusus. Lalu, gambar x-ray akan diambil untuk memastikan usus besar telah bersih.
3. Pemasangan Alat
“Setelah persiapan selesai, nanti dipasang instrumen enema berupa tabung yang sudah diberi pelumas dan dimasukkan ke rektum. Tabung ini terhubung ke kantung barium yang berfungsi untuk mengirim cairan ke usus besar,” ucap dr. Devia.
Saat cairan terkirim ke usus, mungkin akan ada rasa kram atau nyeri. Jadi, diharapkan pasien dapat tetap relaks dan mengatur napas dengan baik.
Artikel Lainnya: Manfaat Aromaterapi untuk Penderita Kolitis Ulseratif
4. Ganti Posisi
Saat pemeriksaan, dokter mungkin akan meminta pasien untuk berganti posisi di meja pemeriksaaan. Hal ini guna memastikan seluruh usus besar telah dilapisi barium dan memungkinkan ahli radiologi untuk melihat usus besar dari berbagai sudut.
Pasien juga mungkin diminta menahan napas pada waktu-waktu tertentu.
Hasil Pemeriksaan Barium Enema
Ahli radiologi akan menyiapkan laporan berdasarkan hasil pemeriksaan dan mengirimkannya kepada dokter. Nantinya, dokter akan mendiskusikan hasil dengan pasien, serta memberikan arahan untuk tes atau perawatan selanjutnya yang mungkin diperlukan.
Ada dua kemungkinan hasil yang dapat muncul dalam pemeriksaan barium enema:
- Negatif: Hasil dinilai negatif jika ahli radiologi tidak mendeteksi kelainan pada usus besar
- Positif: Hasil dinilai positif jika ahli radiologi mendeteksi kelainan pada usus besar
Kalau dicurigai ada tanda-tanda masalah kesehatan tertentu, pasien mungkin memerlukan pengujian tambahan, misalnya kolonoskopi, untuk memastikan hasil barium enema.
Kemudian, jika gambar sinar X tidak dapat terbaca dengan baik, mungkin dokter akan merekomendasikan barium enema ulang atau jenis tes diagnostik lainnya.
Artikel Lainnya: Konsumsi Probiotik Bisa Cegah Kanker Usus, Benarkah?
Efek Samping Setelah Prosedur
Setelah pemeriksaan, sebagian besar barium akan dikeluarkan dari usus besar melalui tabung enema. Saat selang dilepas, pasien dapat menggunakan toilet untuk mengeluarkan barium melalui buang air besar.
Pasien mungkin juga akan mengalami kram perut setelah prosedur. Namun, biasanya kram perut dapat hilang dengan cepat, pasien pun bisa kembali beraktivitas seperti biasa.
Jika terdapat feses berwarna putih setelah pemeriksaan, tidak perlu khawatir. Kondisi tersebut umumnya wajar dan dapat berlangsung beberapa hari.
Tinja berwarna putih menandakan tubuh secara alami menghilangkan barium yang tersisa dari usus besar.
Risiko Prosedur
Barium dapat berisiko menyebabkan konstipasi. Untuk mengurangi risiko ini, minumlah banyak cairan setelah pemeriksaan. Dokter juga mungkin akan merekomendasikan obat pencahar jika diperlukan.
Periksakan dengan dokter kembali jika mengalami beberapa kondisi di bawah ini setelah pemeriksaan barium enema:
- Tidak bisa buang air besar
- Buang gas lebih dari dua hari setelah pemeriksaan
- Warna tinja tidak kembali normal dalam beberapa hari
Pemeriksaan barium enema memang menimbulkan risiko tertentu, tetapi jarang menyebabkan komplikasi serius.
Meski begitu, pasien dengan kondisi tertentu mungkin dapat mengalami komplikasi di antaranya:
- Peradangan pada jaringan di sekitar usus besar
- Penyumbatan pada saluran pencernaan
- Robeknya dinding usus besar
- Reaksi alergi terhadap barium
Pemeriksaan barium enema umumnya tidak dilakukan selama kehamilan. Karena, sinar X dapat menimbulkan risiko pada janin yang sedang berkembang.
Bila hendak menjalani pemeriksaan barium enema, jangan ragu konsultasi dengan dokter secara detail mengenai kondisi pribadi.
Download aplikasi KlikDokter untuk tahu segala proses pemeriksaan kesehatan lengkap. KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu!
(FR/NM)
- World Journal of Gastroenterology. Diakses 2022. Effectiveness of therapeutic barium enema for diverticular hemorrhage.
- Case Reports in Gastroenterology. Diakses 2022. Therapeutic High-Density Barium Enema in a Case of Presumed Diverticular Hemorrhage.
- Mayo Clinic Amerika Serikat. Diakses 2022. Barium enema.
:format(webp)/article/l72BcsWV2ofsMb_WCcxT1/original/001151400_1657268507-Untitled_design__6_.jpg?w=256&q=100)