Usus di dalam perut terus bergerak untuk mencerna apa yang kamu makan dan minum. Nah, pergerakan usus ini menghasilkan suara bising. Jika terjadi gangguan pencernaan, bising usus bisa mengalami perubahan.
Oleh karena itulah, jika dokter mencurigai suatu penyakit, pasien mungkin diminta mengikuti pemeriksaan bising usus. Memangnya, seperti apa bising usus yang normal dan bagaimana pemeriksaannya? Yuk cari tahu jawabannya pada ulasan berikut ini!
Apa Itu Bising Usus Normal?
Suara bising usus dihasilkan dari kontraksi otot pada dinding usus, adanya cairan atau gas dalam usus. Suara yang dihasilkan oleh sistem pencernaan ini mirip suara air yang melewati pipa. Sebenarnya, suara ini adalah gema karena kondisi usus yang kopong.
Sebagian besar suara bising usus menjadi tanda jika pencernaan bekerja dengan normal dan ini tidak perlu kamu cemaskan. Suara bising bisa menjadi lebih cepat, lebih lambat, atau hilang sama sekali.
Pada kondisi normal, suara bising yang cepat biasanya terjadi setelah kamu makan. Usus akan menjadi sangat aktif ketika kamu makan. Jadi, wajar bila suara bising usus jadi meningkat.
Sementara, suara bising yang melambat terjadi saat kamu tidur. Pada kondisi ini, usus kamu tidak mendapatkan makanan atau minuman sehingga gerakannya jadi lebih lambat. Bisa juga terjadi setelah kamu minum obat tertentu atau menjalani operasi perut.
Namun, perubahan pada perubahan pada suara bising usus bisa jadi pertanda masalah kesehatan. Oleh karena itu, kadang dokter melakukan pemeriksaan bising usus normal jika kamu mengeluhkan terjadinya gangguan pencernaan.
Artikel Lainnya: 12 Cara Mudah Mengatasi Sakit Perut di Rumah
Tujuan Pemeriksaan Bising Usus Normal
Sesuai dengan penuturan dr. Dyah Novita Anggraini, “Pemeriksaan bising usus normal dilakukan untuk mengecek kondisi organ usus di saluran pencernaan”.
Biasanya, pemeriksaan dilakukan ketika kamu mengalami sakit perut, diare, kembung, mual dan muntah, sembelit, atau merasakan gerakan usus yang berubah dari biasanya.
Seperti Apa Proses Pemeriksaan Bising Usus Normal?
Proses pemeriksaan bising usus normal sangat sederhana dan tidak memakan waktu lama. Di beberapa kasus, bising suara usus dapat terdengar tanpa dengan bantuan stetoskop.
Namun agar hasil pemeriksaannya lebih akura, Dokter akan menggunakan stetoskop untuk mendengar suara bising yang dihasilkan usus pasien.
Sebelum pemeriksaan bising usus normal dilakukan, kamu akan diminta untuk berbaring telentang di atas ranjang. Kemudian, dokter akan menempelkan stetoskop di beberapa area, yakni:
- Bagian kanan atas perut
- Bagian kanan bawah perut
- Bagian kiri atas perut
- Bagian kiri bawah perut
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan lain, seperti menanyakan gejala apa saja yang dirasakan. Pasalnya, gejala penyerta bisa membantu dokter menegakkan diagnosis penyebab bising usus tidak normal.
Artikel Lainnya: Perut Kembung Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya
Bagaimana Hasil Pemeriksaan Bising Usus Normal?
Frekuensi bising usus yang normal pada orang dewasa adalah 5-30 kali per menit. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa bising usus bisa lebih cepat (hiperaktif), lebih lambat (hipoaktif), atau hilang sama sekali.
Bila hasil pemeriksaan bising usus tidak normal, kemungkinan kamu mengalami masalah kesehatan berikut, seperti dikutip dari National Library of Medicine:
1. Ileus
Kondisi kurangnya aktivitas usus yang menyebabkan gas, cairan, dan makanan di usus menumpuk dan memecah dinding usus. Dokter mungkin tidak mendengar adanya bising usus jika pasien mengalami ileus.
2. Hipoaktif
Bunyi usus yang berkurang (hipoaktif) termasuk kurangnya kenyaringan, nada, atau keteraturan bunyi. Itu adalah tanda bahwa aktivitas usus telah melambat.
Berbagai penyebab bising usus hipoaktif, di antaranya:
- Pembuluh darah yang tersumbat mencegah usus mendapatkan aliran darah yang tepat. Misalnya, pembekuan darah dapat menyebabkan oklusi arteri mesenterika.
- Obstruksi usus mekanis disebabkan oleh hernia, tumor, adhesi, atau kondisi serupa yang dapat menyumbat usus.
- Obat-obatan yang memperlambat pergerakan usus seperti opium, antikolinergik, dan fenotiazin
- Prosedur medis, seperti anestesi umum, radiasi ke perut, anestesi tulang belakang, dan operasi di perut.
3. Hiperaktif
Bising usus hiperaktif berarti ada peningkatan aktivitas usus. Ini bisa terjadi karena beberapa penyebab, di antaranya:
- Penyakit Crohn
- Diare
- Alergi makanan
- Perdarahan pada saluran cerna
- Kolitis ulseratif (peradangan usus)
Adakah Efek Samping dari Pemeriksaan Bising Usus Normal?
“Pemeriksaan bising usus menggunakan stetoskop saja. Jadi tidak ada efek samping yang ditimbulkan”, ujar dr. Dyah.
Jadi, pemeriksaan ini aman dilakukan oleh siapa saja, terutama pada pasien yang mengalami gangguan pencernaan.
Artikel Lainnya: Cara Alami Mengatasi Sembelit yang Patut Dicoba
Bising usus yang tidak normal kadang bisa diobati dengan perawatan di rumah. Namun untuk kasus yang parah, pengobatannya perlu ditangani dokter. Jadi, selalu perhatikan gejala apa yang kamu alami ketika merasa bising usus tidak seperti biasanya.
Apakah kamu punya banyak pertanyaan seputar gangguan pencernaan? Jika iya, segera unduh aplikasi KlikDokter. Dapatkan berbagi tips untuk bantu #JagaSehatmu. Selain itu, nikmati fitur Tanya Dokter untuk konsultasi lebih mudah.
(NM)
- International Foundation for Gastrointestinal Disorders. Diakses 2023. Abdominal Noises.
- National Library of Medicine. Diakses 2023. Abdominal Sounds
- A. Chandrasekhar, MD. Diakses 2023. Abdomen: Auscultation
:format(webp)/article/ESfE4y4YMefjoJ-8OXxfb/original/1681362047-Untitled%20design%2883%29.jpg?w=256&q=100)