Pencernaan

Mengapa Hernia Hiatus Tingkatkan Risiko GERD?

Aditya Prasanda, 20 Feb 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Hernia hiatus bisa meningkatkan risiko penyakit asam lambung. Ketahui penyebabnya lewat penjelasan berikut.

Mengapa Hernia Hiatus Tingkatkan Risiko GERD?

Dalam keadaan normal, lambung terletak di bawah diafragma, yaitu otot besar di dasar paru-paru yang memisahkan rongga dada dan rongga perut.

Pada kasus tertentu, sebagian lambung bisa masuk melalui diafragma, lantas menonjol ke dalam rongga dada. Kondisi ini dinamakan hernia hiatus alias hiatal hernia.

Jika ukuran bagian lambung yang menonjol masih kecil, hiatal hernia tidaklah berbahaya. Akan tetapi, jika tonjolan lambung kian membesar, hal ini dapat menjelma sebagai faktor risiko GERD (gastroesophageal reflux disease).

Bagaimana komplikasi hernia hiatus menyebabkan GERD? Yuk, cari tahu di bawah ini.

Peningkatan Risiko GERD Akibat Hiatus Hernia

Berdasarkan buku Hiatal Hernia Surgery, penderita hernia hiatus berisiko tinggi mengalami GERD. Dijelaskan dr. Atika, hiatal hernia bisa mengganggu katup sfingter.

Sfingter merupakan otot berbentuk cincin yang terletak di antara kerongkongan dan lambung. Bagian sistem pencernaan tersebut bertugas layaknya pintu satu arah, sehingga dapat membuka dan menutup.

Sfingter memungkinkan makanan dan minuman masuk menuju lambung dan dicerna.

“Katup ini juga berperan menahan refluks (naik) kembalinya makanan ke atas kerongkongan ataupun mulut,” jelas dr. Atika.

Artikel Lainnya: Ciri-Ciri Penyakit GERD yang Perlu Anda Ketahui

Dalam keadaan normal, katup sfingter akan tertutup rapat. Namun, pada pengidap hernia hiatus, bagian lambung yang menonjol ke dalam rongga dada dapat melemahkan sfingter.

Akibatnya, sfingter tidak dapat menutup dengan baik. Kerusakan sfingter lantas menyebabkan isi lambung berupa makanan, minuman, dan asam lambung naik ke kerongkongan.

Kondisi tersebut mencetuskan gejala GERD, berupa sensasi terbakar di dada, mulut terasa asam, nyeri ulu hati, sesak napas, sakit tenggorokan, dan kesulitan menelan.

Hiatus Hernia dan GERD Saling Memengaruhi

Sebaliknya, penyakit asam lambung juga meningkatkan risiko terjadinya hiatal hernia. Hal ini disebabkan kerusakan sfingter akibat GERD meningkatkan risiko masuknya bagian lambung melalui diafragma. Bagian lambung tersebut lantas dapat menonjol ke dalam rongga dada.

Penderita tidak akan mengalami gejala hernia hiatus jika tonjolan lambung masih berukuran kecil. Apabila tonjolan tersebut kian membesar, penderita hiatal hernia dapat mengalami gejala seperti halnya penderita GERD.

Tidak cuma itu, hernia hiatus juga mencetuskan gejala tambahan berupa mag, muntah darah, feses berwarna hitam, maupun perforasi lambung (dinding lambung berlubang).

Artikel Lainnya: Daftar Pemeriksaan untuk Diagnosis GERD

Menurut dr. Leslie Memsic, ahli bedah onkologi spesialis pengobatan kanker payudara dan hernia di Bedford Breast Center, Amerika Serikat, penyakit asam lambung pada penderita hiatal hernia bahkan bisa menyebabkan komplikasi lanjutan yang lebih buruk.

Komplikasi yang dimaksud berupa obstruksi usus, yaitu kondisi tersumbatnya usus halus maupun usus besar.

Ketika usus tersumbat, maka makanan, cairan, maupun gas lambung dapat menumpuk. Jika tidak ditangani dengan cepat, penumpukan ini menyebabkan usus meradang bahkan robek. Akibatnya, isi usus dapat menyebar ke rongga perut.

Kondisi tersebut dapat berakibat fatal bagi penderita hernia hiatus. Karenanya, jika Anda mengalami gejala hernia hiatus maupun GERD, segeralah berkonsultasi kepada dokter.

Dokter akan merekomendasikan metode perawatan yang tepat, sehingga komplikasi medis lanjutan dapat dicegah.

Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar gangguan pada sistem pencernaan, konsultasikan kepada dokter via Live Chat di aplikasi KlikDokter.

(FR/JKT)

Referensi:

Everyday Health. Diakses 2022. Connecting the Dots: Understanding the Link Between Hiatal Hernia and GERD.

Mayo Clinic. Diakses 2022. Hiatal Hernia.

 

Ditinjau oleh dr. Atika

Asam LambungHerniaGERD

Konsultasi Dokter Terkait