Pencernaan

Istilah Masuk Angin dalam Sudut Pandang Medis

Tamara Anastasia, 28 Des 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Masuk angin sering dikatakan sebagai penyakit orang Indonesia. Lantas, apakah arti masuk angin itu sendiri menurut pandangan medis?

Istilah Masuk Angin dalam Sudut Pandang Medis

Terpaan udara dingin dan angin, kehujanan, kurang istirahat, ditambah kurangnya nutrisi, akan membuat Anda rentan masuk angin. Istilah ini sebetulnya digunakan oleh orang Indonesia saja untuk merujuk serangkaian gejala seperti demam, batuk, kembung, pilek, dan batuk. Akan tetapi, meski telah dikenal secara turun-temurun, masuk angin sebenarnya tidak dikenal dalam dunia medis.

Gejala Kondisi Medis Tertentu

Hal itu disampaikan dr. Alberta Jesslyn Gunardi, BmedSc, Hons dari KlikDokter. Menurutnya, keluhan-keluhan masuk angin sebenarnya merupakan tanda adanya kondisi medis tertentu.

“Keluhan yang dikatakan sebagai masuk angin tersebut dapat disebabkan karena beberapa hal, seperti infeksi virus, kondisi tubuh yang olahraga berlebihan, maupun sindrom dispepsia atau gangguan pencernaan,” ujar dr. Alberta Jesslyn. 

Selain keluhan-keluhan di atas, beberapa orang juga memiliki pengertian sendiri terkait masuk angin. Misalnya, penderita merasa perut kembung, mual, sering bersendawa, hingga menyebabkan muntah.

“Jika hal-hal itu yang terjadi, penjelasan medis yang paling tepat untuk mendiagnosis kondisi ini adalah sindrom dispepsia,” jelasnya lagi.

Sindrom dispepsia merupakan suatu kumpulan gejala saluran cerna yang terdiri dari perut kembung, perut terasa penuh alias begah, perut terasa sakit di bagian atas, sering bersendawa, mual dan muntah. Tidak sampai di situ, sindrom dispepsia juga umumnya menyebabkan sakit kepala dan keringat dingin. 

Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, sindrom dispepsia biasanya disebabkan oleh penyakit tukak lambung atau kelebihan asam di lambung. Pengobatan sindrom dispepsia sendiri pun tergantung dari penyebab dan gejala yang dirasakan. 

Seseorang umumnya mudah menyampaikan dirinya terkena masuk angin, terutama berdasarkan tanda dan gejala yang dirasakan. Tidak ada pemeriksaan penunjang yang memastikan diagnosis masuk angin.

Namun, jika Anda melakukan pemeriksaan ke dokter kemungkinan tidak akan mendapatkan diagnosis masuk angin. Bisa jadi, dokter akan memberikan diagnosis berupa keadaan lain yang gejalanya paling menyerupai gejala yang Anda rasakan.

Meski begitu, ada beberapa kumpulan gejala yang sering diartikan sebagai ‘masuk angin’, yakni demam, menggigil, sering kentut, keringat dingin, sering bersendawa, pilek, mual dan muntah, perut kembung, lemas dan sakit kepala

Menangani Gejala Masuk Angin

Tidak ada obat-obatan khusus yang dapat diberikan untuk menyembuhkan kondisi masuk angin ini. Anda cukup memberikan pengobatan sesuai gejala yang dialami, seperti: 

  • Banyak istirahat
  • Pastikan Anda tetap makan tepat waktu dengan porsi yang tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit
  • Konsumsi makanan yang berkuah dan hangat, misalnya sup sayur dan bubur. Selain mudah ditelan, makanan yang hangat dan lunak juga membantu mengatasi tenggorokan sakit dan hidung mampat
  • Tetap minum air putih yang cukup agar tubuh tidak dehidrasi, terutama jika keluhan mual dan muntah sering dialami. Minumlah air putih hangat atau minuman jahe untuk meredakan nyeri pada tenggorokan
  • Minum vitamin yang mengandung vitamin C untuk membantu meningkatkan sistem imunitas tubuh dalam melawan penyakit

Hal lainnya, jangan gegabah dan buru-buru mengonsumsi antibiotik saat alami masuk angin, terutama bila tidak disertai oleh resep dan pengawasan dokter. Biasanya rangkaian gejala masuk angin akan membaik dengan sendirinya apabila sistem imun di tubuh Anda bekerja dengan baik.

Masuk angin pada dasarnya bukanlah penyakit, tapi “sinyal” adanya kondisi medis tertentu di dalam tubuh. Saat Anda mengalami ini, lakukan langkah-langkah penanganan di atas. Apabila kondisi Anda tak juga membaik, segera konsultasikan pada dokter.

[HNS/RPA]

masuk angin

Konsultasi Dokter Terkait