Kulit

Hati-hati, Ini 4 Bahaya Skincare Share in Jar pada Kulit

Siti Putri Nurmayani, 14 Mar 2023

Ditinjau Oleh dr. Theresia Yunita

Produk share in jar dapat menjadi alternatif pilihan yang murah. Namun, terdapat bahaya dari penggunaan skincare share in jar. Ketahui 4 bahayanya di sini.

Hati-hati, Ini 4 Bahaya Skincare Share in Jar pada Kulit

Tak jarang, beberapa orang lebih memilih untuk membeli produk share in jar karena lebih praktis dan murah. Istilah skincare share in jar adalah proses membagi isi dari sebuah produk ke dalam beberapa tempat yang lebih kecil. Konsumen pun dapat mencoba produk tersebut tanpa harus membelinya dalam ukuran dan harga asli. 

Namun, dr. Theresia Rina Yunita tidak menyarankan untuk menggunakan produk share in jar, karena khawatir tidak terjamin kebersihannya. Menurutnya, kita tidak bisa memastikan apakah cara pengemasannya steril atau tidak. 

Selain itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga menuturkan bahwa kosmetik share in jar merupakan produk ilegal atau tanpa izin edar (TIE). 

Meski kosmetik yang digunakan merupakan produk yang telah mendapatkan izin edar dari BPOM, namun kegiatan pengemasan kosmetik merupakan bagian dari rangkaian produksi, sehingga hanya boleh dilakukan di industri kosmetik yang memiliki izin produksi. 

Tidak berhenti sampai di situ, jenis dan ukuran kemasan dari share in jar juga berbeda dengan apa yang didaftarkan ke BPOM.

Berikut bahaya penggunaan skincare share in jar

1. Tidak Terjamin Kebersihannya

Bahaya skincare share in jar adalah produk tersebut tidak terjamin kebersihannya. Ketika memindahkan produk dari kemasan asli ke dalam wadah yang lebih kecil, ada potensi produk tersebut terkontaminasi oleh bakteri yang berbahaya. 

“Jika kebersihan produk share in jar tidak terjamin, ini bisa menimbulkan jerawat dan iritasi pada kulit,” jelas Dokter There.

2. Keaslian Produk Tidak Terjamin 

Biasanya, kemasan share in jar tampak polos dan tidak ada keterangan resmi apa pun. Untuk itu, kamu juga perlu mempertanyakan keaslian produk tersebut. 

“Jika produk yang digunakan berisi produk palsu, hal ini bisa berdampak buruk bagi kulit, seperti munculnya reaksi alergi atau iritasi. Ini semua tergantung dengan kandungan yang ada di dalamnya, apakah ada yang berbahaya atau tidak,” ujar dr. There. 

Produk perawatan kulit yang palsu dapat mengandung bahan kimia beracun yang bisa menimbulkan kerusakan jangka panjang. Bahkan, paparan bahan kimia tersebut bisa berdampak pada kesehatan reproduksi.

3. Tidak Diketahui Masa Kedaluwarsa 

Ketika menggunakan skincare share in jar, kamu tidak tahu produk yang digunakan telah melewati tanggal kedaluwarsa atau belum. Hal ini tentunya bisa menimbulkan risiko berbahaya pada kulit.

Pasalnya, tanggal kedaluwarsa dapat menunjukkan kapan bahan aktif dalam formula tersebut berhenti berfungsi. Bila kamu menggunakan produk yang telah melewati tanggal kedaluwarsa, ada kemungkinan kandungan di dalamnya mulai rusak dan bisa menimbulkan iritasi atau infeksi kulit.

4. Lebih Cepat Teroksidasi 

Skincare yang dipindahkan ke dalam wadah lain bisa teroksidasi lebih cepat, apalagi jika terkena udara dan cahaya. Nantinya, kandungan yang ada di dalam produk ini akan menjadi kurang efektif, sehingga dapat berdampak buruk bagi kulit. 

Ketika produk perawatan kulit teroksidasi, tekstur dan warnanya akan berubah. Hal ini membuat produk dapat kehilangan aktivitas antioksidan, sehingga radikal bebas dalam kulit dapat meningkat. 

Artikel Lainnya: Wajah Kemerahan Setelah Pakai Produk Skincare, Apa yang Salah?

Meski bisa menjadi alternatif untuk mencoba dan melihat kecocokan skincare pada wajah, tapi kamu perlu berhati-hati jika ingin membeli produk share in jar. Pasalnya, terdapat efek samping yang mungkin saja bisa dialami. 

Daripada membeli produk share in jar, #JagaSehatmu dengan memilih produk asli yang berukuran kecil atau travel size. Bila ragu terkait kandungannya, konsultasikan langsung dengan dokter kulit melalui fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. 

(NM)

Konsultasi Dokter Terkait