Kulit

Puncak Musim Hujan, Awas Risiko Kutu Air Meningkat!

Redaksi KlikDokter, 14 Mar 2023

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Musim hujan yang lembap juga menjadi salah satu faktor risiko kutu air, lho! Cegah dan atasi kutu air dengan efektif lewat cara-cara ini.

Puncak Musim Hujan, Awas Risiko Kutu Air Meningkat!

Waspada kutu air di musim hujan! Tahukah kamu, musim hujan memang menjadi salah satu faktor risiko kutu air. Apalagi menurut BMKG potensi cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi di Indonesia masih berlanjut, jadi kamu mesti hati-hati.

Genangan air setelah hujan atau saat banjir mudah membuat kulit terkena penyakit kutu air. Mengapa bisa begitu? Yuk, pahami lebih lanjut soal masalah kutu air di musim hujan!

Kenapa Risiko Kutu Air Meningkat di Musim Hujan? 

Penyebab kutu air atau tinea pedis adalah infeksi jamur genus Trichophyton, seperti Tricophyton rubrum, Tricophyton tonsurans, Tricophyton mentagrophytes, dan Epidermophyton floccosum.

Risiko penyakit yang juga dikenal dengan istilah athlete’s foot ini meningkat pada musim hujan karena jamur senang dengan lingkungan panas dan lembap untuk hidup. 

Selain musim hujan, faktor yang memengaruhi munculnya kutu air antara lain:

  • Kebersihan kaki yang buruk, misalnya karena sering berjalan kaki tanpa alas kaki di lokasi yang bersentuhan dengan air, seperti tempat pemandian umum, kolam renang, dan sauna
  • Selalu memakai kaus kaki dan sepatu tertutup seharian, sehingga kaki lembap dan tidak ada sirkulasi udara
  • Riwayat hyperhidrosis, yaitu kondisi selalu berkeringat
  • Riwayat diabetes
  • Imunitas tubuh rendah, misalnya karena HIV/AIDS, kanker, dan diabetes
  • Memakai handuk penderita kutu air

Kenali dan Atasi Kutu Air Sebelum Parah

Gejala kutu air itu khas dan dapat terjadi pada salah satu ataupun kedua kaki. Ini beberapa gejala kutu air yang perlu kamu ketahui: 

  • Gatal, terutama setelah melepas sepatu dan kaus kaki
  • Kulit pecah-pecah atau mengelupas di antara kedua jari kaki
  • Rasa terbakar atau menyengat di area kaki
  • Kulit basah dan bersisik
  • Kulit kemerahan di area kaki
  • Luka atau lepuhan pada area kulit

Nah, kalau kamu mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, ada beberapa cara untuk mengatasi kutu air. 

Cara pertama yang bisa kamu coba yaitu menggunakan obat antijamur yang mengandung Clotrimazole.

Salah satu obat antijamur yang bisa kamu coba adalah Fungiderm. Fungiderm adalah obat bebas yang aktif basmi jamur dengan kandungan Clotrimazole 1%.

Krim Fungiderm ampuh mengatasi infeksi di kulit, sela jari kaki, selangkangan, kuku dan bagian lipatan badan.

Supaya gatal jamur dan kutu air mati dengan Fungiderm, kamu harus mengoleskan Fungiderm 2-3 kali sehari di area kulit yang terkena jamur. Lakukan hal ini selama kurang lebih 10-14 hari secara teratur.

Umumnya, infeksi di sela-sela jari kaki membutuhkan waktu pengobatan lebih lama. Kira-kira bisa sampai satu bulan dengan pengobatan yang teratur. 

Kalau kamu mengalami infeksi jamur di kuku, potong dulu kukunya dengan hati-hati sebelum mengoleskan Fungiderm, ya. 

Fungiderm bisa kamu dapatkan dengan mudah di apotek terdekat atau marketplace favoritmu. 

Artikel Lainnya: 5 Cara Mudah Mencegah Kutu Air di Kaki

Biar kutu air tidak kembali lagi, kamu juga harus mencegah kutu air dengan rutin ganti kaus kaki, pakai alas kaki bersih dan pas setiap berjalan di tempat umum. Jangan lupa juga untuk rajin cuci kaki dan keringkan dengan benar, ya!

Jaga kesehatan kulit di musim hujan agar bebas jamur! Kalau ingin tahu lebih lanjut seputar infeksi jamur di kulit, pakai fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

(FR/NM)

Konsultasi Dokter Terkait