HomeInfo SehatKulitMycetoma, Penyakit Kulit Kaki Kronis dari Jamur dan Bakteri
Kulit

Mycetoma, Penyakit Kulit Kaki Kronis dari Jamur dan Bakteri

Zahra Aminati, 01 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Jenis infeksi jamur tertentu ternyata juga bisa mengakibatkan komplikasi fatal, contohnya mycetoma. Kenali penyebab dan gejalanya di sini.

Mycetoma, Penyakit Kulit Kaki Kronis dari Jamur dan Bakteri

Mycetoma merupakan penyakit yang disebabkan oleh jenis bakteri atau jamur tertentu yang ditemukan di tanah atau air. Bakteri dan jamur ini masuk ke tubuh melalui luka pada kulit, sering kali lewat kaki. 

Infeksi mycetoma dapat menyebabkan semacam gumpalan keras di bawah kulit. Gumpalan ini tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, kondisi ini nantinya dapat memengaruhi tulang di bawahnya. 

Mari ketahui lebih lanjut kejadian penyakit mycetoma beserta gejala dan pengobatannya.

Penyebab Mycetoma

Dokter Theresia Rina Yunita menjelaskan, “Mycetoma dapat disebabkan oleh berbagai spesies mikroorganisme, tetapi yang paling sering oleh bakteri atau jamur.”

Pada penyakit mycetoma, infeksi menyerang kulit dan jaringan subkutan. Kondisi ini dapat memengaruhi otot, tulang, tendon, dan sendi. Meski begitu, mycetoma tidak menular dari satu orang ke orang lain. 

Penyakit mycetoma dapat menyebabkan bentuk disabilitas berat. Penderitanya bisa terancam tidak bisa beraktivitas dan memiliki stigma. 

Artikel Lainnya: Kulit di Sela Jari Kaki Bersisik, Alergi atau Kutu Air?

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), AS, penyakit ini bisa menyerang siapa saja dan umum terjadi pada pria. 

Biasanya, orang-orang di daerah pedesaan Afrika, Amerika Latin, dan Asia yang terletak di dekat khatulistiwa serta beriklim kering berisiko terkena mycetoma. Infeksi ini bisa terjadi terutama jika mereka sering berjalan tanpa alas kaki.

Berikut klasifikasi mycetoma:

  • Eumycetoma (akibat jamur).
  • Actinomycetoma (akibat bakteri).

Gejala Penyakit Mycetoma

Mycetoma biasanya berkembang perlahan. Menurut Drugs for Neglected Diseases initiative (DNDi), berikut gejala mycetoma:

  • Muncul benjolan tanpa rasa sakit di bawah kulit. 
  • Benjolan berkembang menjadi infeksi terbuka, dan timbul beberapa lubang atau borok kecil yang terdapat jamur. 
  • Lalu, terjadi pembengkakan pada bagian tubuh, paling sering di tangan, kaki, punggung, dan bokong. 
  • Kondisi lama-lama bisa memburuk karena mycetoma menyebar ke kulit, jaringan dalam, dan tulang. Kondisi ini mengakibatkan kerusakan, deformitas, dan hilang fungsi.

Beberapa orang yang terkena mycetoma bahkan dapat mengalami gejala depresi akibat penyakit yang dideritanya. 

Artikel Lainnya: Ini Penyebab dan Cara Pencegahan Kaki Pecah-pecah

Pengobatan Penyakit Mycetoma

Mycetoma tidak dapat disembuhkan tanpa pengobatan aktif,” ujar dr. Theresia. Pengobatan penyakit ini sendiri bergantung pada penyebabnya, apakah karena infeksi bakteri atau infeksi jamur.

  • Actinomycetoma akibat bakteri biasanya dapat diobati dengan konsumsi antibiotik. 
  • Eumycetoma bisa diobati dengan obat antijamur. 

Pengobatan mycetoma bisa berlangsung selama beberapa minggu, bulan, atau tahun. Bila terjadi kerusakan pada jaringan subkutan (otot, tulang, sendi, atau tendon), operasi lokal (termasuk amputasi) dan fisioterapi mungkin dibutuhkan. 

Bila Anda sering berjalan di luar rumah tanpa alas kaki, terlebih saat ada luka, sebaiknya lebih berhati-hati. Kondisi ini mungkin bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri atau jamur berbahaya.

Konsultasi ke dokter kulit seputar infeksi lebih cepat lewat LiveChat di aplikasi Klikdokter.

(FR/AYU)

Referensi:

Wawancara dr. Theresia Rina Yunita

Centers for Disease Control and Prevention. Diakses 2021. Mycetoma.

Drugs for Neglected Diseases initiative. Diakses 2021. What is mycetoma?DermNet NZ. Diakses 2021. Mycetoma

bakteriInfeksi JamurInfeksi Kulit

Konsultasi Dokter Terkait