Kulit

Jerawat Tumbuh di Pantat, Apa Penyebabnya?

Ayu Maharani, 21 Feb 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ketika Anda merasa nyeri saat duduk, rupanya ada jerawat tumbuh di pantat. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Yuk, cari tahu penyebabnya!

Jerawat Tumbuh di Pantat, Apa Penyebabnya?

Jerawat tumbuh di wajah itu hal yang biasa. Dan biasanya, penyebabnya adalah kelebihan minyak atau tersumbatnya pori-pori oleh bakteri akibat kebersihan wajah yang tak terjaga. Tapi, bagaimana jika jerawat tumbuh di pantat?

Meski tak terlihat oleh siapa pun, jerawat di pantat tentunya akan membuat Anda merasa tak nyaman dan nyeri saat duduk. Ketahui apa saja penyebabnya agar Anda dapat lebih waspada, sehingga terhindar dari kondisi ini.

Mengapa bisa muncul jerawat di pantat?

Menurut dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter, daerah pantat dan selangkangan merupakan bagian tubuh yang mudah lembap karena sering tertutup.

Terdapat beragam faktor yang memengaruhi kelembapan di daerah pantat, seperti aktivitas fisik dan tubuh yang bekeringat, berat badan berlebih, suhu lingkungan, dan jenis celana yang tidak menyerap keringat. Kulit yang lembap merupakan kondisi yang mendukung tumbuhnya kuman dan jamur.

“Jerawat di pantat ini timbul karena adanya salah satu infeksi bakteri, seperti bakteri streptococcus dan staphylococcus.” jelas dr. Ega. Dalam bahasa kedokteran, kondisi ini disebut dengan furunkel yang biasanya terjadi pada kulit yang kurang terjaga kebersihannya.

“Tapi selain karena kurang bersih, furunkel juga bisa timbul akibat gangguan sistem kekebalan tubuh.” dr. Ega menambahkan.

Kondisi lain yang mirip dengan jerawat di pantat

Dilansir dari Very Well Health, jerawat yang berada di pantat bisa saja bukan jerawat sungguhan. Ada beberapa kondisi lain yang menyerupai, sehingga Anda berpikir bahwa hal tersebut adalah jerawat yang tumbuh di pantat, salah satunya adalah folikulitis.

Kondisi ini sebenarnya umum terjadi dan disebabkan oleh folikel rambut yang meradang. Pada dasarnya, Anda memiliki rambut di hampir semua area kulit, termasuk pantat. Ketika folikel tersebut teriritasi, ia akan menjadi merah, membengkak, dan ujungnya berwarna putih, sehingga folikulitis kerap disangka jerawat.

Benjolan folikulitis ini terkadang gatal dan menyakitkan, apalagi bila Anda sedang duduk. Iritasi pada folikel rambut bisa juga disebabkan oleh gesekan pakaian atau celanan yang terlalu ketat. Oleh sebab itu, Anda disarankan untuk tidak sering mengenakan celana yang terlalu ketat.

Selain karena gesekan pakaian ketat, teritasinya folikel rambut juga bisa dipicu oleh bakteri yang umumnya berada di bak mandi atau kolam yang tidak terawat dengan baik.

 

Tips mengatasi jerawat di pantat

Dikutip dari Very Well Health, Anda bisa mengobati jerawat di pantat dengan salep atau sabun jerawat yang mengandung benzoyl peroksida. Dalam kasus infeksi yang parah, antibiotik topikal atau antibiotik oral mungkin diperlukan, sehingga Anda mesti mengonsultasikan kondisi tersebut ke dokter.

Selain itu, dr. Ega juga menyarankan beberapa langkah berikut ini agar jerawat tersebut tidak semakin parah dan tidak tumbuh kembali:

  • Bersihkan selangkangan dan pantat setiap hari, kemudian keringkan dengan handuk bersih. Anda bisa mengenakan celana saat kondisi kulit sudah benar-benar kering.
  • Ganti celana setiap hari.
  • Hindari menggunakan handuk bersama-sama dengan orang lain, dan cucilah handuk sesering mungkin.
  • Hindari menggunakan celana yang terlalu ketat.
  • Turunkan berat badan. Seseorang dengan berat badan berlebih memiliki risiko terkena infeksi jamur yang lebih tinggi.
  • Segera mandi setelah melakukan aktivitas fisik yang membuat Anda berkeringat.

Saat Anda mengalami jerawat di pantat, nyeri, gatal, dan kesulitan duduk, sebaiknya jangan tergoda untuk menggaruk apalagi memecahkannya. Karena hal tersebut justru bisa memperburuk infeksi. Segera obati dan selalu jaga kebersihan tubuh agar jerawat tidak muncul kembali. Bila jerawat sudah terlalu mengganggu, segera periksakan kondisi Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

[NP/ RVS]

Infeksi bakteribakteriPantatJerawat Di PantatJerawatInfeksi Jamursabun jerawatkelebihan minyakFolikulitis

Konsultasi Dokter Terkait