Kulit

Eksim Susu pada Bayi, Kondisi Apakah Itu?

dr. Arina Heidyana, 13 Jan 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bayi rentan mengalami masalah kulit, salah satunya adalah eksim pipi. Gejalanya berupa ruam kemerahan, gatal, kulit bersisik, dan lain-lain. Perlukah khawatir?

Eksim Susu pada Bayi, Kondisi Apakah Itu?

Kemunculan ruam merah serta kondisi kulit yang kering dan bersisik di area pipi dan mulut bayi sering dianggap orang tua sebagai eksim pipi, yang katanya akibat terciprat ASI. Sebenarnya, kondisi apa yang disebut-sebut sebagai eksim susu ini?

Perlu diluruskan, dunia kedokteran tidak mengenal istilah eksim susu. Istilah yang tepat adalah eksim saja (eksem) atau dermatitis, lebih tepatnya dermatitis atopik atau eksim atopik.

Eksim adalah kondisi kronis ketika kulit mengalami peradangan dan menjadi kering. Kondisi ini lebih sering dialami anak-anak, terutama bayi, yaitu dengan prevalensi sekitar 15-30 persen. Pada orang dewasa, prevalensinya hanya 2-10 persen.

Bagaimana Eksim Bisa Terjadi?

Kulit manusia menghasilkan lemak dan minyak untuk tetap menahan air pada kulit. Pada penderita eksim, kulit tidak menghasilkan cukup lemak dan minyak untuk menahan air, sehingga kulit tidak memiliki perlindungan yang baik. Akhirnya, bakteri atau bahan iritan lain lebih mudah masuk ke dalam kulit.

Hingga kini, penyebab pasti eksim belum diketahui secara pasti. Namun, gangguan kulit ini dikaitkan dengan faktor keturunan dengan riwayat alergi, asma, faktor lingkungan, serta respons kekebalan tubuh yang berlebihan.

Ada banyak yang dapat menjadi pemicu timbulnya dermatitis atopik pada bayi, salah satunya adalah susu. Bukan ASI, tetapi lebih pada susu sapi. Tak hanya susu, makanan seperti telur, kacang-kacangan, ikan, kedelai, dan gandum juga dapat memicu eksim.

Gejala yang Harus Diwaspadai

Beberapa gejala eksim pada bayi di antaranya:

  • Ruam kulit kemerahan
  • Gatal
  • Kulit kering pada area ruam
  • Penebalan kulit pada area ruam
  • Bersisik

Gejala di atas tentu saja dapat membuat si Kecil tak nyaman dan sering rewel. Banyak orang tua khawatir dibuatnya, tetapi sebetulnya gejala tersebut tidak berbahaya.

Meski seringnya menyerang area sekitar pipi dan mulut bayi, tetapi tak menutup kemungkinan dermatitis atopik juga dapat muncul di bagian tubuh yang memiliki lipatan, seperti leher, ketiak, dan selangkangan.

Penanganan Eksim pada Bayi

Sayangnya, hingga saat ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan eksim. Namun, kondisi kulit ini dapat dikontrol dengan baik dengan bantuan dokter. Selanjutnya, langkah-langkah yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi eksim pada bayi meliputi:

  • Lakukan teknik mandi yang benar

Saat memandikan bayi, gunakan air hangat untuk membasuh bagian yang terkena eksim. Tujuannya adalah untuk membersihkannya dari kotoran dan bakteri. Gosok kulit bayi dengan lembut dan pastikan untuk tidak memandikannya lebih dari 10 menit agar kulitnya tidak kering.

  • Gunakan sabun dan pelembap yang aman

Pilih sabun bayi dan losion berbahan natural yang ringan yang aman bagi kulit sensitif bayi. Pastikan juga produk yang dipakai hypoallergenic, tidak berwarna, dan tidak mengandung pewangi.

Pakaikan losion setelah memandikan bayi, setidaknya 3-5 menit setelahnya.

  • Perhatikan pakaian bayi

Bahan pakaian yang kasar, terlalu ketat, atau yang membuat gatal bisa memicu eksim pada bayi. Begitu juga pakaian yang terlalu tebal yang dapat membuat bayi berkeringat serta memicu kekambuhan eksim.

Pilih pakaian yang berbahan katun, linen, sutra, atau hemp. Hindari bahan wol atau bahan lainnya yang dapat membuat kulit bayi gatal-gatal.

  • Identifikasi dan eliminasi pemicu eksim

Mengetahui penyebab atau pemicu eksim pada bayi akan sangat membantu mengendalikan kekambuhan. Susu, keringat, air liur, faktor udara, bulu, sabun, sampo, hingga bedak bayi harus sangat diperhatikan. Bila pemicunya sudah berhasil teridentifikasi, maka Bunda harus cari cara untuk menghindarinya.

  • Gunakan salep kortikosteroid

Kortikosteroid sering digunakan sebagai salah satu pengobatan eksim. Fungsinya adalah untuk mengurangi peradangan dan gejala lainnya seperti gatal. Penggunaan salep ini harus berdasarkan pemeriksaan dokter.

  • Hindari keringat berlebih

Sebisa mungkin, atur suhu di rumah agar bayi tidak kegerahan dan membuatnya banyak berkeringat. Pasalnya, keringat dapat memperparah gatal bila eksim bayi sedang kambuh.

Jadi, eksim susu tidak dikenal dalam dunia medis. Istilah tepatnya adalah dermatitis atopik atau eksim atopik. Perlu diingat, bayi dengan eksim rentan terkena infeksi. Karenanya, mulai pengobatan sedini mungkin untuk mencegah perburukan. Jaga selalu kondisi kulit bayi dengan memilih produk perawatan kulit seperti sabun, sampo, dan pelembap yang benar-benar aman untuk kulitnya.

(RN/ RH)

Eksimdermatitis

Konsultasi Dokter Terkait