Kulit

Cara Menghilangkan Bekas Luka: Obat, Prosedur Medis, dan Herbal

Annisa Hapsari, 14 Jul 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ada banyak cara menghilangkan bekas luka yang bisa dicoba, tetapi tidak semua aman dan efektif. Berikut metode-metodenya.

Cara Menghilangkan Bekas Luka: Obat, Prosedur Medis, dan Herbal

Bagi beberapa orang, bekas luka dapat mengganggu penampilan hingga menurunkan rasa percaya diri. Bekas luka sendiri terbentuk sebagai bagian dari proses alami tubuh dalam menyembuhkan diri.

Bekas luka timbul karena tubuh menghasilkan serat kolagen untuk memperbaiki kerusakan pada dermis (lapisan kedua kulit). Nah, semakin cepat luka sembuh, semakin sedikit kolagen yang disimpan. Alhasil, semakin sedikit bekas luka yang terlihat. 

Sayangnya, belum ada cara untuk benar-benar bisa menghilangkan bekas luka. Tindakan medis yang ada hanya sebatas menyamarkan dan memperbaiki tampilan bekas luka. 

Di bawah ini sederet cara menghilangkan bekas luka, dari prosedur hingga pengobatan medis dan alami yang perlu kamu tahu.

Cara Menghilangkan Bekas Luka Melalui Prosedur Medis

Terdapat beberapa cara menghilangkan bekas luka melalui prosedur dan pengobatan medis, di antaranya: 

1. Dermabrasi

Dermabrasi adalah prosedur medis yang bisa menyamarkan bekas luka kecil, bekas luka operasi, maupun bekas jerawat. Prosedur ini dilakukan dengan mengangkat lapisan atas kulit menggunakan alat khusus untuk mengikis kulit. 

Jika sudah sembuh, permukaan kulit akan tampak lebih halus sehingga bekas luka menjadi tersamarkan.

2. Chemical Peeling

Cara menghilangkan bekas luka berikutnya, yaitu chemical peeling. Menurut Johns Hopkins Medicine, prosedur pengelupasan kulit menggunakan bahan kimia ini bermanfaat mengobati kulit yang rusak akibat sinar matahari, pigmen, ataupun bekas luka ringan. 

Nantinya, bekas luka pada lapisan kulit teratas akan diberikan zat kimia. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan kulit atas serta merangsang pertumbuhan kulit baru. 

Kulit baru yang tumbuh diharapkan bisa menyamarkan bekas luka dan memperbaiki penampilan kulit.

3. Suntik Kolagen

Suntik kolagen bisa berperan sebagai prosedur penghilang bekas luka. Pasalnya, suntikan ini bisa menggantikan kolagen alami tubuh yang hilang.

Kolagen adalah protein yang berperan membentuk jaringan ikat dan mengencangkan kulit. Umumnya, suntik kolagen digunakan untuk menyamarkan bekas luka, kerutan, serta garis wajah. 

4. Suntik Kortikosteroid

Suntik kortikosteroid bisa digunakan sebagai cara menghilangkan bekas luka, khususnya di kaki. Dokter kulit biasanya menyuntikkan kortikosteroid untuk menyamarkan bekas luka maupun keloid (bekas luka yang menonjol setelah luka sembuh).

Menurut American Academy of Dermatology, suntikan ini bisa mengurangi bekas luka hingga 50 persen. Pada beberapa kasus, bekas luka bahkan bisa benar-benar hilang. 

Karena itu, suntik kortikosteroid mungkin bisa menjadi cara menghilangkan bekas luka di kaki yang sudah lama dan menghitam. Kendati demikian, kemungkinan bekas luka kembali muncul tetap ada. 

Prosedur ini juga bisa menimbulkan efek samping, seperti menipisnya area kulit bekas luka dan munculnya bintik-bintik gelap pada area yang disuntik.

5. Krioterapi

Krioterapi adalah prosedur pembekuan bekas luka. Terapi ini perlahan-lahan menghancurkan jaringan parut yang terbentuk. 

Caranya adalah dengan membekukan  lapisan kulit atas dan mengurangi ukuran bekas luka. Manfaat krioterapi lainnya bisa menyamarkan bekas luka, serta mengurangi rasa sakit, gatal, dan perubahan warna kulit. 

Jika sudah melewati satu kali perawatan, ukuran bekas luka bisa berkurang hingga 50 persen atau lebih. Namun, cara menghilangkan bekas luka yang satu ini terkadang perlu didukung obat, seperti suntikan kortikosteroid atau 5-FU. 

6. Terapi Laser

Terapi laser adalah salah satu prosedur penghilang bekas luka yang populer. Meskipun tidak dapat menghilangkan bekas luka sepenuhnya, metode ini bisa mengurangi kulit kemerahan, serta meredakan rasa sakit dan gatal pada bekas luka.

Caranya adalah dengan menargetkan pembuluh darah di jaringan parut. Bila bekas luka berlubang, terapi laser juga bisa meratakan bagian tersebut. 

Cara kerja terapi laser adalah menghilangkan lapisan atas kulit untuk merangsang produksi kolagen di lapisan kulit yang lebih dalam. 

7. Krim Obat

Apabila berkonsultasi dengan dokter kulit, kamu mungkin akan menerima krim obat. Menurut dr. Devia Irine Putri, pilihan obat yang diberikan akan bergantung pada jenis bekas luka yang dimiliki. 

Nah, beberapa kandungan pada krim obat bermanfaat menyamarkan bekas luka. 

“Salah satu krim atau salep yang digunakan untuk menghilangkan bekas luka isinya bisa asam salisilat, retinol, vitamin C, hingga hidrokuinon,” jelas dr. Devia. 

8. Terapi Radiasi

Masih mengutip American Academy of Dermatology, terapi radiasi  sudah terbukti bisa mengurangi bekas luka dan keloid yang muncul ketika perawatan lain tidak berhasil.

Selain itu, metode penghilang bekas luka ini bisa meredakan gatal dan rasa tidak nyaman pada bekas luka. 

Sayangnya, terapi radiasi jarang dipilih sebagai pengobatan utama karena berisiko memicu penyakit kanker. Efek samping terapi radiasi lainnya bisa menyebabkan bintik hitam, gatal, kemerahan, dan bengkak. 

Cara Menghilangkan Bekas Luka secara Alami

Tidak hanya perawatan medis, cara menghilangkan bekas luka bisa dilakukan dengan bahan-bahan alami. Di bawah ini beberapa bahan alami yang dipercaya bisa menyamarkan bekas luka. 

1. Cuka Apel

Cuka apel diduga bisa menghilangkan bekas luka. Menurut penelitian yang dimuat jurnal Applied Microbiology and Biotechnology, senyawa asam suksinat dalam cuka apel bisa membantu mengontrol peradangan akibat jerawat.

Manfaat ini pada gilirannya bisa membantu mencegah terbentuknya bekas luka. 

Meski begitu, dr. Devia Irine mengatakan pemakaian cuka apel juga bisa menimbulkan sejumlah efek samping.

“Penggunaan cuka apel bisa membuat kulit iritasi, terutama pada kulit sensitif atau luka terluka. Selain itu, penelitian tentang cuka apel untuk bekas luka masih terbatas sehingga harus berhati-hati ketika memakai bahan alami ini,” paparnya. 

2. Lidah Buaya

Selanjutnya, cara menghilangkan bekas luka secara alami bisa menggunakan lidah buaya. Berdasarkan riset yang dirilis Iranian Journal of Medical Sciences, senyawa di dalam lidah buaya bisa meningkatkan proses penyembuhan luka. 

Kandungan ini bisa menjaga kelembapan dan kesehatan kulit, sehingga diduga bisa membantu menyamarkan bekas luka.

3. Lavender dan Minyak Zaitun

Jika ingin menyamarkan bekas luka disertai dengan aroma wewangian, kamu bisa mencoba lavender dan minyak zaitun. 

Menurut studi pada tikus yang dipublikasikan BMC Complementary and Alternative Medicine, bekas luka yang diobati menggunakan minyak lavender dapat berkurang drastis.

Soalnya, minyak lavender berpotensi mempercepat produksi kolagen pada kulit sehingga jaringan baru pun cepat terbentuk. 

Nah, sudah tahu kan cara menghilangkan bekas luka? Harap dicatat, belum ada cara untuk benar-benar menghilangkan bekas luka secara efektif.

Cara-cara di atas hanya membantu menyamarkan dan memperbaiki tampilan bekas luka. Untuk menghilangkan bekas luka secara optimal dan aman, kamu tetap perlu berkonsultasi dengan dokter kulit.

Kamu juga bisa berkonsultasi mengenai masalah kulit secara langsung melalui fitur konsultasi dokter online. Yuk, #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter untuk mengetahui informasi seputar kesehatan kulit lainnya. 

(ADT/NM)

Referensi:

  • American Academy of Dermatology. Diakses 2022. Scars: Diagnosis and Treatment. 
  • Johns Hopkins Medicine. Diakses 2022. Scars. 
  • Applied Microbiology and Biotechnology. Diakses 2022. Staphylococcus epidermidis in the human skin microbiome mediates fermentation to inhibit the growth of Propionibacterium acnes: Implications of probiotics in acne vulgaris. 
  • Iranian Journal of Medical Sciences. Diakses 2022. The Effect of Aloe Vera Clinical Trials on Prevention and Healing of Skin Wound: A Systematic Review. 
  • BMC Complementary Medicine and Therapies. Diakses 2022. Wound healing potential of lavender oil by acceleration of granulation and wound contraction through induction of TGF-β in a rat model. 

Ditinjau oleh dr. Devia Irine Putri

kulit

Konsultasi Dokter Terkait