Kulit

6 Penyebab dan Faktor Risiko Tertular Ringworm atau Kurap

Siti Nurmayani Putri, 01 Agt 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Terdapat sejumlah penyebab seseorang tertular ringworm alias kurap. Ini 6 penyebab dan faktor risiko ringworm yang perlu kamu tahu

6 Penyebab dan Faktor Risiko Tertular Ringworm atau Kurap

Beberapa waktu lalu, viral video pengakuan seorang pengguna TikTok yang mengalami ringworm di sekujur tubuhnya. Diduga, wanita asal Jakarta tersebut tertular ringworm dari kucing.

Nah, sebenarnya ringworm disebabkan oleh apa sih? Disampaikan oleh dr. Devia Irine Putri, ringworm atau akrab disebut kurap adalah infeksi kulit akibat jamur dermatofita. Ada sekitar 40 spesies jamur dermatofita penyebab kurap, termasuk Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton.

Jamur dermatofita bisa menginfeksi manusia dan hewan. Gejala yang ditimbulkan, berupa bercak melingkar berwarna merah atau cokelat keabu-abuan disertai sisik pada kulit.

Lalu, apa saja penyebab menularnya ringworm? Faktor apa saja yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kurap? Yuk, cari tahu

1. Kontak Langsung dengan Pengidap Kurap

Jamur dermatofita dapat hidup di kulit manusia, terutama di area tubuh yang lembap. Mikroorganisme penyebab ringworm pada manusia ini dapat menyebar di seluruh bagian tubuh.

Karenanya, ringworm yang dalam istilah medis dikenal sebagai dermatofitosis atau tinea memiliki sejumlah nama. Hal ini tergantung dengan lokasi tubuh yang terkena kurap. 

Kurap yang terjadi di kaki disebut sebagai athlete’s foot atau tinea pedis. Ada pula tinea cruris, yaitu ringworm pada area kelamin, paha bagian dalam, anus, dan bokong. 

Kurap juga bisa menyerang area wajah yang ditumbuhi janggut lo, seperti pipi, dagu, dan leher bagian atas. Ringworm pada area ini dinamakan tinea barbae.

Nah, jika kamu menyentuh secara langsung area kulit penderita kurap, maka infeksi jamur dermatofita dapat menular. Kamu pun bisa mengidap ringworm. 

Risiko mengidap kurap semakin besar, terutama bila kamu memiliki daya tahan tubuh lemah.

Artikel Lainnya: Infeksi Jamur Kulit Jangan Dibiarkan, Ini Bahayanya!

2. Pakai Barang Penderita Ringworm

Kamu juga bisa tertular ringworm ketika menyentuh benda yang digunakan penderita kurap, misalnya sisir dan handuk. Karenanya, ketika salah seorang anggota keluarga kamu menderita kurap, pisahkan barang yang mereka gunakan dengan penghuni lainnya.

Jamur dermatofita memang bisa hidup di permukaan benda, terutama di lingkungan beriklim lembap yang kebersihannya kurang terjaga. Bahkan, jamur ini bisa mengontaminasi gagang telepon atau pegangan tangga. 

Karena itu, bila kamu tinggal di daerah yang lembap, usahakan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, termasuk benda-benda yang ada di rumah, ya!

3. Kontak dengan Hewan yang Terinfeksi

Ringworm juga bisa menyebar dari hewan yang terinfeksi jamur dermatofita. Umumnya, hewan yang bisa menularkan penyakit ini adalah kucing dan anjing. 

Pada beberapa kasus, kurap juga bisa menular dari hewan lainnya, termasuk hewan ternak.

4. Menginjak Tanah Hunian Jamur Penyebab Ringworm

Manusia atau hewan bisa terkena kurap setelah melakukan kontak langsung dengan tanah yang mengandung jamur dermatofita. Terlebih, jamur penyebab ringworm ini bisa hidup dalam waktu lama sebagai spora di tanah.

Jamur dermatofita umumnya menghuni area tanah yang lembap. Apabila kamu sering berkebun atau bertani di kawasan lembap, usahakan untuk selalu menggunakan sarung tangan maupun sepatu, ya! 

Artikel Lainnya: Jangan Garuk Daerah yang Terkena Infeksi Jamur

5. Mengenakan Pakaian Ketat

Hindari menggunakan pakaian ketat, termasuk kaus kaki yang terlalu ketat. Jamur dermatofita bisa tumbuh di area tubuh yang lembap, termasuk tubuh yang dibalut dengan pakaian ketat.

Terlebih, pakaian ketat meningkatkan risiko gesekan pada kulit sehingga infeksi dermatofita semakin besar.

6. Menderita Obesitas

Faktor risiko kurap berikutnya adalah obesitas. Menurut penelitian yang dimuat Journal of Egyptian Public Health Association, orang dengan obesitas alias berat badan berlebih berisiko lebih besar mengidap ringworm.

Jenis kurap yang sering dialami penderita obesitas, yaitu tinea pedis (kurap kaki) dan tinea cruris (kurap di sekitar kelamin dan bokong).

Sebab, orang dengan obesitas memiliki keringat berlebih dan lipatan kulit lebih dalam daripada orang non-obesitas. Kondisi ini bisa meningkatkan kelembapan dan risiko gesekan kulit sehingga bisa jadi sarang tumbuhnya bakteri dermatofita penyebab ringworm.

Faktor yang dapat meningkatkan seseorang mengidap kurap lainnya, yaitu melakukan olahraga yang melibatkan kontak fisik dan kulit secara langsung, seperti sepak bola atau gulat.

Seseorang juga bisa terkena ringworm ketika menggunakan kamar mandi umum, memiliki keringat berlebih atau menderita diabetes. Nah, jika kamu memiliki sejumlah faktor risiko kurap, usahakan untuk selalu menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan dan mandi. Lalu, jangan kenakan pakaian ketat!

Agar terhindar dari infeksi jamur penyebab ringworm, #JagaSehatmu dengan menghindari kontak erat dengan orang dan hewan peliharaan yang terinfeksi. Jangan gunakan pakaian, handuk, sisir, atau barang pribadi milik orang lain. Selain itu, gunakan sarung tangan dan sepatu ketika berkebun di daerah yang lembap.

Apabila kamu menderita kurap yang berlangsung lama dan tidak kunjung sembuh, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter spesialis kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Konsultasi lebih mudah dan cepat pakai fitur tanya dokter spesialis kulit di Klikdokter! Ketahui informasi seputar kesehatan kulit lainnya dengan mengunduh aplikasi Klikdokter, ya!. 

(ADT/JKT)

Referensi:

  • Centers for Disease Control and Prevention. Diakses 2022. Ringworm.
  • Journal of Egyptian Public Health Association. Diakses 2022. Relationship between obesity and other risk factors and skin disease among adult Saudi population.

Ditinjau oleh dr. Devia Irine Putri

Kurap

Konsultasi Dokter Terkait