Kesehatan Umum

Penduduk Dunia Makin Kurang Olahraga, Menurut WHO

Bobby Agung Prasetyo, 08 Sep 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Olahraga itu penting bagi kesehatan. Tapi menurut WHO, saat ini penduduk dunia kurang melakukan aktivitas tersebut. Simak selengkapnya.

Penduduk Dunia Makin Kurang Olahraga, Menurut WHO

Imbauan untuk melakukan olahraga pastinya sudah sering Anda dengar. Tetapi faktanya, sebagian besar orang tidak terlalu mendengarkannya. Laporan WHO menunjukkan bahwa penduduk dunia kini makin kurang berolahraga.

Dilansir BBC, laporan WHO memperkirakan bahwa lebih dari seperempat orang di seluruh dunia, atau sekitar 1,4 miliar jiwa, tidak melakukan latihan fisik yang cukup. Angka tersebut masih stagnan dan belum membaik sejak tahun 2001 silam.

Risiko gangguan kesehatan meningkat

Padahal, ketidakaktifan fisik mampu meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes tipe-2, dan beberapa jenis kanker. Negara-negara berpenghasilan tinggi seperti Inggris, misalnya, termasuk yang paling tidak aktif. Sementara orang-orang di negara berpenghasilan rendah justru lebih aktif.

Pada negara berpenghasilan tinggi, ada kaitan antara gaya hidup penduduknya dengan level aktivitas fisik yang rendah. Biasanya mereka  menghabiskan banyak waktu di luar ruangan, jam kerja panjang, dan akses terhadap makanan tinggi kalori.

Sementara itu, penduduk negara berpenghasilan rendah cenderung aktif dalam pekerjaan. Mereka juga berjalan kaki dan menggunakan kendaraan umum.

Penduduk dunia yang kurang olahraga didominasi oleh kalangan perempuan, kecuali di beberapa wilayah tertentu di Benua Asia seperti Asia Timur dan Asia Tenggara. Sementara itu, perbedaan mencolok terlihat di Asia Selatan, Tengah, Timur Tengah, Afrika Utara, dan negara-negara Barat berpenghasilan tinggi.

Peneliti mengatakan bahwa kondisi tersebut mungkin disebabkan oleh faktor seperti tugas pengasuhan anak tambahan dan budaya.

Mereka yang digolongkan sebagai tidak aktif, melakukan aktivitas fisik kurang dari 150 menit olahraga moderat  selama seminggu, atau 75 menit olahraga intensitas tinggi. Negara-negara yang sedang berupaya mendorong tren olahraga agar makin meningkat, antara lain Jerman, Selandia Baru, dan Amerika Serikat.

Kiat agar bisa rutin olahraga

Panduan berolahraga untuk usia 19-64 tahun adalah setidaknya 150 menit aktivitas aerobik moderat atau 75 menit aktivitas aerobik intensitas tinggi setiap minggunya. Diselingi dengan latihan kekuatan (strength exercise) selama dua hari atau lebih yang melibatkan otot-otot utama.

Contoh aktivitas aerobik moderat adalah berjalan cepat, bersepeda, tenis ganda, hiking, voli, basket. Sementara itu, aktivitas aerobik intensitas tinggi adalah joging, berlari, berenang cepat, sepak bola, rugby, dan bela diri. Untuk menguatan otot bisa dengan angkat beban, berkebun, dan yoga.

Beberapa alasan orang mengenai kurangnya berolahraga adalah karena biayanya yang mahal atau tak punya waktu. Padahal, olahraga tak harus dilakukan di gym. Anda bisa pergi berolahraga di taman yang menawarkan suasana hijau, atau bahkan di rumah. 

Jika benar-benar tak punya waktu, Anda dapat mencoba high-intensity interval training (HIIT). Ini adalah jenis olahraga dengan periode waktu yang lebih pendek sehingga cocok untuk orang sibuk. Waktunya memang lebih pendek tapi manfaatnya sama, atau bahkan lebih tinggi, dari latihan kardio intensitas moderat.

Usahakan juga untuk selalu aktif di tempat kerja. Misalnya dengan berjalan sebentar tiap 1 jam sekali, jangan hanya duduk di depan laptop. Anda juga dapat memanfaatkan tangga kantor. Hal tersebut memang tidak menggantikan olahraga. Tapi, setidaknya Anda masih akan mendapat manfaat dari kebiasaan Anda yang terus bergerak. Yuk, menyambut Hari Olahraga Nasional yang jatuh pada 9 September, mulailah untuk berolahraga secara teratur!

 [RS/ RVS]

Hari Olahraga Nasionalaktivitas fisikwhoOlahraga

Konsultasi Dokter Terkait