Kasus pemerkosaan dapat menimbulkan dampak jangka panjang bagi korban, keluarga dan masyarakat. Segala bentuk pelecehan seksual yang terjadi sejak masa kanak-kanak dapat menimbulkan efek jangka panjang bagi kesehatan mental dan fisik korban. Bila tidak ditangani dengan baik, pengaruh terhadap fisik dan psikologis korban ini sangat berbahaya bahkan dapat menyebabkan kematian.
Berikut adalah beberapa pengaruh fisik yang dapat terjadi pada korban pemerkosaan:
- Kehamilan
Kehamilan dapat terjadi setelah pemerkosaan. Peluang terjadinya kehamilan pada pemerkosaan sama besarnya dengan kehamilan pada hubungan suami-istri, yaitu sekitar 2-4%. Sebuah penelitian di Etiopia menyatakan bahwa besar kemungkinan hamil setelah pemerkosaan adalah sebesar 17%.
- Infeksi menular seksual
Infeksi
menular seksual adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Pemerkosaan dapat menyebabkan penularan berbagai infeksi, seperti sifilis,
gonore, bahkan HIV-AIDS.
- Trauma daerah vagina
Pemerkosaan adalah hubungan yang dipaksakan, sehingga risiko cedera pada daerah vagina bisa saja terjadi. Perlukaan pada vagina dapat bervariasi, mulai dari lebam hingga robeknya vagina.
Selain pengaruh fisik tersebut, ada juga efek psikologis yang sama berbahayanya dan kehidupan sosial korban pun akan ikut terkena dampaknya. Dapat terjadi kerenggangan hubungan dengan keluarga dan teman bahkan terisolasi dari keluarga maupun masyarakat. Oleh sebab itu, dukungan positif dari keluarga, kerabat dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk membantu proses penyembuhan baik secara fisik maupun psikologis.
Efek yang dapat ditimbulkan akibat pemerkosaan dan pelecehan seksual dapat berdampak buruk bagi kualitas hidup korban dan keluarga. Proses pemulihan baik fisik maupun psikologis korban dapat berlangsung lama. Pendidikan seksual sejak dini, pembatasan terhadap sumber pornografi, dan penanaman dasar agama yang baik perlu ditanamkan sejak dini untuk menghindari semakin banyaknya kasus pelecehan seksual.