Aktivitas Fun Walk IDINESIA di Pintu 5 Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (24/11), tak akan lengkap tanpa kehadiran booth pendukung kesehatan. Seperti booth EMC Hospital yang tak sekadar menawarkan pemeriksaan indeks massa tubuh, tapi juga cek kondisi kulit secara gratis.
Cek kondisi kulit tersebut tentunya menarik perhatian peserta Fun Walk IDINESIA, terutama kaum hawa. Tak heran karena cukup jarang booth kesehatan yang menawarkan hal ini.
Mengenali kondisi kulit memang sangat penting bagi wanita. Dengan demikian, para wanita bisa memilih perawatan yang tepat sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya dari kulit wajah.
Pasalnya, selama ini, wanita kerap merasa bingung saat harus memilih produk skin care yang pas untuk kulit wajahnya. Tak sedikit wanita yang akhirnya tergiur dengan hasil review produk dari beauty influencer, tanpa benar-benar memahami kebutuhannya sendiri. Sayang kan jika sudah merogoh kocek dalam-dalam tetapi malah tak cocok?
Lakukan skin analyze
:format(webp)/article/sbFKCBlZPmTPmHcsz-Cgj/original/030436600_1574820859-Fun-Walk-IDINESIA-EMC-Hospital-by-Ayu-Maharani-Klikdokter-2.jpg?w=256&q=100)
Untung saja, EMC Hospital Sentul memiliki alat scan wajah untuk melakukan skin analyze. Irene Wemmy Belung, selaku Business Manager dari EMC Hospital mengatakan, skin analyze ini bisa mengetahui jenis kulit wajah seseorang. Misalnya, masalah kulit, kerutan, dan melanin.
“Iya, biasanya di-scan dulu. Nah, scanning ini ada dua jenis. Ada yang UV dan ada yang normal scan. Scan yang UV fungsinya untuk mengetahui kadar air, apakah kulit Anda dehidrasi atau tidak. Kalau yang normal scan, itu untuk mengetahui jenis-jenis kulitnya. Bukan sekadar jenis kulit berminyak, normal, kombinasi, atau kering, ya,” jelas Irene.
“Tapi lebih kepada berapa banyak pori-porinya, melaninnya sudah seperti apa. Kan semakin tinggi melaninnya, semakin kelihatan aging process-nya. Lalu, kerutan yang dimiliki juga berapa persen dan apakah kulit cocok dengan usianya yang sekarang,“ katanya.
KlikDokter pun mencoba alat tersebut dengan memasukkan kepala ke dalam alat yang besarnya seukuran kubus PC, mendekatkan wajah ke layar, serta meletakkan dagu di topangannya. Lalu, mata dipejamkan agar cahaya scan tidak menyakiti mata.
Dua hasil scan
Tak berapa lama, hasil scan kulit wajah tersebut terpampang di layar komputer yang letaknya bersebelahan dengan alat scan. Pertama adalah hasil dari UV scan. Dijelaskan Irene, jika hasilnya banyak berwarna ungu, itu berarti kadar airnya kurang alias kulit dehidrasi.
Penyebabnya bisa karena beberapa hal. Misalnya karena memang kondisi kulit yang kurang terhidrasi, atau saat pemeriksaan orang tersebut memakai make up matte yang dapat menahan air.
Jadi, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, sebaiknya Anda datang tanpa riasan wajah.
Lalu, hasil kedua yang ditampilkan adalah normal scan. Pada normal scan, disebutkan jumlah pori-pori dan pigmentasi yang telah dialami. Untuk pori-pori, ternyata tak ada jumlah spesifik yang dapat dikatakan jumlah normal. Ada pun pigmentasi akan terlihat dari beberapa bagian yang warnanya kuning kemerahan.
Setelah itu, terlihat apakah usia asli Anda cocok dengan kondisi kulit yang telah diperiksa. Jika skin scoring-nya tinggi, biasanya usia kulit akan lebih muda ketimbang usia asli Anda. Begitu pun sebaliknya.
“Hal itu bisa dilihat dari data kerutan yang di bawah 40 persen. Jika tak banyak bagian yang berwarna kemerahan, artinya proses pigmentasi tak parah. Semakin banyak yang merah, pasti scoring-nya ikut turun,” pungkasnya.
Bagi Anda yang belum sempat cek kondisi kulit di booth EMC Hospital saat Fun Walk IDINESIA kemarin, jangan khawatir. Metode skin analyze ini selalu tersedia di EMC Hospital Sentul. Dari hasil pemeriksaan, Anda akan diberikan rekomendasi untuk tindakan perawatan apa yang cocok untuk kondisi kulit. Menarik, bukan?
[HNS/ RH]