HomeInfo SehatKesehatan UmumBadan Lemas Setelah Putus Cinta, Kok Bisa?
Kesehatan Umum

Badan Lemas Setelah Putus Cinta, Kok Bisa?

dr. Andika Widyatama, 23 Feb 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Baru saja mengalami putus cinta? Siap-siap, badan lemas menyerang!

Badan Lemas Setelah Putus Cinta, Kok Bisa?

Salah satu efek dari putus cinta adalah badan lemas, yang bisa membuat Anda tak bergairah untuk melakukan apa pun. Sebagian besar orang memang jadi sulit makan dan tidur setelah putus cinta. Untuk bangun dari kasur saja rasanya malas. Benar tidak?

Memiliki pasangan atau kekasih mungkin bisa menjadi suatu hal yang menyenangkan bagi kehidupan seseorang. Terlepas dari berbagai masalah yang dapat timbul ketika menjalin hubungan, rasa cinta benar-benar dapat menimbulkan efek 'memabukkan' bagi setiap orang yang sedang merasakannya.

Apalagi ketika sejoli baru mengawali suatu hubungan cinta. Perasaan senang saat sedang jatuh cinta timbul akibat pengaruh kerja zat kimia di otak. Saat jatuh cinta, peningkatan kadar dopamin di otak dapat menimbulkan perasaan euphoria.

Namun tidak selamanya hubungan percintaan dapat berjalan mulus. Untuk bisa mempertahankan suatu hubungan, perlu perjuangan yang besar dari kedua belah pihak. Bila Anda berani jatuh cinta, berarti seharusnya Anda juga siap menerima risikonya, yaitu putus cinta.

Saat sedang jatuh cinta, Anda bisa merasa sangat bahagia. Namun, perasaan yang timbul tentu akan berbeda ketika Anda putus cinta. Salah satu perasaan yang Anda alami saat putus cinta, yaitu badan lemas. Mengapa bisa demikian?

Badai stres

Ketika seseorang mengalami putus cinta, stres kadang tak dapat terhindarkan. Kondisi tersebut dapat menimbulkan kesulitan tidur sehingga Anda kekurangan tidur. Begitu juga sebaliknya, kekurangan tidur juga dapat menyebabkan stres. Di sisi lain, kekurangan tidur tentu juga bisa memicu terjadinya badan lemas.

Kondisi stres tersebut dapat memengaruhi imunitas tubuh menjadi lebih lemah. Sebuah penelitian membuktikan bahwa emosi seseorang dapat 'menguasai' sistem kekebalan tubuh.

Tak hanya itu, putus cinta juga dapat menimbulkan depresi. Menurut American Psychological Association, ketika seseorang putus cinta maka kekebalan tubuhnya dapat melemah. Hal ini kemudian membuat tubuh rentan terhadap berbagai penyakit dan bisa memicu perasaan lemas.

Kemudian, menurut penelitian yang dilakukan University of Texas, putus cinta juga dapat mengganggu proses bergerak, seperti masalah dalam berjalan dan menaiki tangga.

Menurut penelitian di Harvard Medical School, stres setelah putus cinta dapat menyebabkan produksi hormon di tubuh yang menekan nafsu makan. Otak juga memerintahkan kelenjar adrenal tubuh untuk memompa adrenalin yang pada akhirnya dapat menahan nafsu makan. Penurunan nafsu makan dapat menyebabkan tubuh kekurangan sumber energi sehingga merasa lemas.

Agar badan tidak lemas

Putus cinta memang menyakitkan. Namun, Anda tetap harus memperhatikan kesehatan diri sendiri. Bila badan Anda terasa lemas, jangan disepelekan. Karena bagaimanapun, jika terjadi berkelanjutan maka akan mengganggu aktivitas Anda sehari-hari.

Untuk mencegah badan lemas, perhatikanlah asupan makanan Anda. Konsumsilah makanan bergizi seimbang agar tubuh kembali fit. Tidur cukup juga penting, karena istirahat menjadi waktu bagi sel-sel tubuh untuk melakukan pemulihan.

Di samping itu, jangan sampai Anda absen dalam berolahraga. Rutin berolahraga akan membuat kapasitas pengantaran oksigen ke jantung meningkat. Alhasil, sel-sel tubuh Anda akan memperoleh energi untuk melakukan aktivitasnya.

Lakukan juga sesuatu yang positif untuk mengusir perasaan sedih dan kecewa Anda. Misalnya dengan mencoba hobi baru, atau berlibur ke suatu tempat yang selama ini Anda impikan.

Suatu hal yang wajar bila perasaan atau badan lemas muncul ketika Anda mengalami putus cinta. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana cara Anda memompa semangat kembali untuk melanjutkan hidup. Boleh saja merasa kecewa, tapi jangan biarkan diri Anda berlarut-larut dalam kesedihan.

[RS]

Putus CintaBadan Lemas

Konsultasi Dokter Terkait