Di bulan puasa, Anda akan mengalami perubahan kebiasaan makan. Jika sebelumnya makan sebanyak tiga kali sehari, Anda hanya makan dua kali saat puasa, yaitu ketika sahur dan berbuka puasa.
Perubahan ini sering menyebabkan berbagai gangguan, salah satunya adalah sakit kepala.
Berikut ini penjelasan lebih rinci mengenai beberapa hal pemicu sakit kepala saat puasa:
-
Kurang cairan
Berkurangnya asupan cariran selama puasa dapat meningkatkan risiko dehidrasi. Anda akan mengalami dehidrasi yang lebih parah bila bekerja di luar gedung dan di bawah terik matahari.Mengapa demikian? Dalam situasi tersebut, cairan yang keluar dalam bentuk keringat akan lebih banyak, sehingga menyebabnya berkurangnya cadangan cairan tubuh.Jika kekurangan cairan, tubuh akan terasa lemas dan kepala terasa pusing. Bahkan pada keadaan dehidrasi berat, Anda dapat kehilangan kesadaran. Karena itu, minumlah air putih secukupnya saat sahur dan berbuka puasa.
-
Hipoglikemia atau gula darah rendah
Asupan makanan yang berkurang selama puasa dapat menyebabkan kadar gula darah menurun. Apalagi jika menderita penyakit diabetes melitus atau kencing manis, Anda rentan mengalami gangguan kadar gula darah.Karena itu, aturlah pola makan saat sahur dan berbuka puasa dengan cermat. Jika menderita diabetes, diskusikan terlebih dahulu dengan dokter dan ahli gizi mengenai penggunaan obat diabetes dan jumlah asupan makanan yang baik.
-
Peningkatan asam lambung
Asam lambung yang meningkat juga dapat menyebabkan keluhan sakit kepala. Bila menderita mag, Anda perlu mengatur pola makan dengan mengonsumsi makanan tinggi serat. Jika diperlukan, gunakan obat penurun asam lambung sesuai petunjuk dokter.
Demikian tadi beberapa hal pemicu sakit kepala saat puasa. Jika sakit kepala terus-menerus muncul selama puasa, Anda perlu mengelola kembali pola makan Anda.
[BA/ RH]