Tips Memilih Vibrator untuk Lansia

Bagi sebagian wanita lanjut usia (lansia), kepuasan seksual tetap memberikan kebahagiaan tersendiri. 

Namun, hal tersebut kini jadi lebih sulit didapatkan dari pasangan karena berbagai hal, termasuk faktor kesehatan.

Namun, masih ada cara lain untuk mendapatkan orgasme, yaitu dengan penggunaan alat bantu seks seperti vibrator.

Kendati alat yang satu ini bisa membantu orgasme, kebutuhan vibrator untuk lansia tidak bersifat mutlak. 

Hal ini tentu sangat bergantung dari masing-masing orang. Jika memang kepuasan seksual masih bisa didapat dari pasangan, Anda tak perlu alat bantu seks.

Hal yang perlu digarisbawahi, memang ada alasan medis tertentu yang melatarbelakangi kebutuhan lansia akan vibrator. 

Dokter Arina Heidyana menjelaskan, “Seiring pertambahan usia, apalagi setelah wanita menopause, sensitivitas vagina bisa berkurang. Jadi mungkin, lansia butuh sex toys untuk mencapai orgasme.”

Vibrator sendiri mampu memberikan stimulasi yang lebih intens di area klitoris. Bahkan, vibrator bisa meningkatkan aliran darah, sehingga kemungkinan untuk terangsang lebih besar. 

“Di sini kondisinya terbagi dua. Menopause yang bikin kondisi vagina berubah sehingga butuh alat bantu seks. Atau, menopause lalu nafsu seksnya menurun drastis bahkan tak memikirkan seks sama sekali,” ujar dr. Arina. 

“Kebanyakan, sih, lansia sudah sangat menurun nafsu seksnya. Jadi untuk yang begini, mereka sama sekali tidak membutuhkan vibrator atau alat bantu seks lainnya,” dia menambahkan. 

Artikel Lainnya: Yang Perlu Diperhatikan Saat Menggunakan Es Batu sebagai Sex Toys

Terdapat alasan mengapa cukup sulit untuk mencari vibrator yang tepat untuk lansia. Sekali lagi, kondisi vaginanya tidak seperti dulu. 

“Lendir vagina sudah berkurang. Alhasil, wanita yang sudah menopause jadi lebih mudah merasakan nyeri. Kondisi seperti ini yang pada akhirnya membuat mereka sulit menemukan sex toy yang aman dan nyaman,” ujar dr. Arina. 

Kendati begitu, bukan berarti Anda sama sekali tak bisa menemukan alat bantu seks yang tepat. Adapun beberapa tips yang bisa diaplikasikan, yaitu:

1. Pilih yang Ringan

Ada vibrator yang cukup berat dan sebesar alat hair styling. 

“Jika penggunanya sudah lansia dan punya masalah arthritis di pergelangan tangan, lebih baik pilih yang ringan agar tidak menyebabkan nyeri tangan saat dipakai,” saran dr. Arina. 

2. Pilih yang Berbahan Lembut dan Sesuai Ukurannya 

Karena vagina lansia mudah nyeri, pilihlah yang berbahan lembut dan sesuaikan juga dengan ukurannya. Bila perlu, pilih vibrator yang dilapisi dengan silikon. 

Tak melulu fokus di klitoris, ada juga vibrator yang dimasukkan lebih dalam. Pastikan ukurannya tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil karena kondisi elastisitas vagina sudah tak seperti dulu. 

Artikel Lainnya: Ini Penjelasan Mengapa Libido atau Gairah Seks Meningkat saat Haid

3. Pilih yang Tak Mudah Kehabisan Daya

Vagina yang sudah mulai tak sensitif membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai orgasme. Karena itu, pilihlah vibrator yang dayanya tak mudah habis dan tak mudah panas.

Repot dan tanggung kan rasanya jika harus berhenti di tengah jalan karena harus isi ulang?

4. Petunjuknya Harus Mudah Terbaca

Ada beberapa fitur dan instruksi manual pada alat bantu seks. Jika alat tersebut ramah untuk lansia, seharusnya font dan ukuran hurufnya dicetak lebih besar.

Jika dibuat terlalu kecil atau samar, hal tersebut tentunya lebih menyusahkan. 

5. Masih Bingung Pakai yang Mana? Minta Bantuan Seksolog

Masih ingin merasakan orgasme tetapi bingung kalau harus memilih alat bantu seks yang tepat? Cobalah berkonsultasi kepada seksolog wanita. 

Dengan begitu Anda jadi lebih leluasa untuk menceritakan pengalaman dan keinginan yang sebenarnya. 

Dengan petunjuk dan bantuan tips kesehatan lainnya, Anda pasti jadi lebih tercerahkan. 

Itu dia lima tips memilih vibrator untuk lansia. Bila masih ada pertanyaan seputar seks dan kesehatan organ intim, konsultasikan kepada dokter lewat fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter. 

(HNS/AYU)