Kanker

Pengobatan Terbaik Untuk Kanker Kepala dan Leher

Zahra Aminati, 24 Sep 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kanker kepala dan leher harus segera ditangani sebelum memberat. Apa pengobatan terbaik untuk kanker leher dan kepala? Simak di sini.

Pengobatan Terbaik Untuk Kanker Kepala dan Leher

Kanker kepala dan leher merupakan istilah yang berlaku untuk memberikan gambaran pada sel-sel kanker ganas yang tumbuh di sekitar jaringan dan organ kepala serta leher. 

Cakupannya cukup luas dan beragam. Antara lain, kanker laring (pita suara), kanker bibir, kanker tenggorokan, kanker mulut, kanker hidung, sinusitis, dan juga kelenjar ludah.

Walaupun banyak jenisnya, belum banyak yang mengetahui apa pengobatan kanker leher dan kepala.

Menurut dr. Devia Irine Putri, “Sebenarnya pengobatan terbaik akan dilakukan tergantung kondisi pasien. Selain itu, dilihat pula jenis tumor dan stadiumnya.”

Berikut beberapa cara mengobati kanker leher dan kepala yang bisa dipilih. 

1. Operasi atau Pembedahan

Tujuan utama pembedahan pada kanker kepala dan leher adalah mengangkat tumor kanker dan beberapa jaringan sehat yang ada di sekitarnya. 

Lokasi, tingkat stadium, dan jenis kanker akan memengaruhi pengobatan. Pasien stadium lanjut mungkin akan membutuhkan lebih dari satu kali operasi. Perawatan tambahan dapat diperlukan untuk menyingkirkan sel-sel kanker semaksimal mungkin.

Artikel Lainnya: Waspada, Kanker Kepala dan Leher Sulit Dideteksi

2. Kemoterapi

Perawatan kemoterapi menggunakan berbagai macam obat untuk menghancurkan sel kanker. Metode ini akan mencegah sel kanker untuk tumbuh, membelah, serta membuat lebih banyak sel. 

Kemoterapi biasanya akan diberikan pada siklus dalam satu periode tertentu. Pasien kanker bisa mengonsumsi satu obat pada satu waktu atau dikombinasikan dengan obat yang berbeda tapi diberikan pada waktu yang sama. 

Efek samping kemoterapi tergantung pada individu dan dosis yang diberikan. 

“Kemoterapi antara lain memiliki risiko nyeri, mual muntah, gangguan nafsu makan, rambut rontok, mulut kering,” kata dr. Devia. Namun, efek samping ini biasanya akan hilang segera setelah perawatan selesai. 

3. Terapi Bertarget

Terapi bertarget merupakan jenis pengobatan kanker yang dapat menyasar gen spesifik kanker dan protein. 

Selain itu, target lingkungan jaringan yang berkontribusi pada pertumbuhan serta kelangsungan hidup kanker juga diperhatikan. 

Jenis pengobatan ini dapat menghambat pertumbuhan dan tersebarnya sel kanker sekaligus dapat membatasi kerusakan sel sehat.  

Tidak semua jenis tumor memiliki target yang sama. Untuk menemukan pengobatan yang paling efektif, dokter akan meminta pasien menjalankan tes untuk mengidentifikasi gen, protein, serta faktor lain dalam tumor pasien. 

Kondisi ini dapat membantu dokter mencocokkan setiap pasien dengan pengobatan yang paling efektif, jika memungkinkan.

“Namun, efek samping dari terapi bertarget adalah gangguan fungsi hati, ruam merah, kulit kering, gatal, perubahan pada kuku,” ujar dr. Devia.

Artikel Lainnya: Benarkah Pria Lebih Rentan Terkena Kanker Nasofaring?

Terapi bertarget memiliki dua jenis:

  • Penghambat EGFR

Bagi kanker kepala dan leher, perawatan yang menargetkan protein tumor—disebut reseptor faktor pertumbuhan epidermal (EGFR)—mungkin akan direkomendasikan. 

Peneliti telah menemukan obat yang menghalangi EGFR dapat bantu menghentikan atau memperlambat pertumbuhan jenis kanker kepala dan leher.

  • Terapi Tumor-agnostik

Larotrectinib (vitrakvi) merupakan jenis terapi bertarget yang tidak spesifik untuk jenis kanker tertentu. Namun, terapi ini akan fokus pada perubahan genetik spesifik pada gen NTRK (protein abnormal, yang bisa menyebabkan sel kanker tumbuh).

Jenis perubahan genetik ini jarang, tetapi dapat terjadi pada beberapa jenis kanker, termasuk kanker kepala dan leher. 

Larotrectinib disetujui sebagai pengobatan untuk kanker kepala dan leher yang tidak dapat diangkat dengan pembedahan atau telah memburuk karena pengobatan lain. 

4. Imunoterapi

Imunoterapi dikenal juga sebagai terapi biologis. Terapi ini memang dirancang untuk meningkatkan pertahanan alami tubuh untuk melawan kanker.

Metode ini menggunakan bahan-bahan yang dibuat baik oleh tubuh atau tidak untuk meningkatkan, menargetkan, atau memulihkan sistem kekebalan tubuh pasien kanker. 

Pembrolizumab (Keytruda) dan Nivolumab (Opdivo) merupakan dua obat imunoterapi yang telah disetujui FDA untuk mengobati orang dengan karsinoma sel skuamosa kepala dan leher yang berulang. 

Sama seperti jenis pengobatan lain, imunoterapi juga punya sejumlah efek samping. Dijelaskan dr. Devia, “Efek samping imunoterapi bisa menyerang ke organ lain, sesak napas, berdebar, demam, nyeri, dan kelelahan.”

Artikel Lainnya: Inilah Perbedaan Kanker Karsinoma dan Sarkoma

5. Terapi Radiasi

Terapi radiasi memanfaatkan sinar-X berenergi tinggi atau partikel lain untuk menghancurkan sel kanker. Jadwal pemberian terapi radiasi disesuaikan dengan kondisi pasien berdasarkan pertimbangkan dokter. 

Terapi radiasi bisa digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan perawatan lain, seperti pembedahan atau kemoterapi.

Demikian penjelasan mengenai cara menyembuhkan kanker kepala dan leher yang perlu diketahui. Pilihan pengobatan bisa tergantung dari jenis kanker, stadium kanker, dan kondisi pasien.

Konsultasikan dengan mendalam dokter untuk menentukan pengobatan kanker yang paling sesuai.

Chat dokter seputar cara menyembuhkan kanker di kepala lainnya dengan mengunduh aplikasi Klikdokter

(HNS/AYU)

Kanker

Konsultasi Dokter Terkait