Kanker

Menyerang Hati, Ini Perbedaan Sirosis Hati dan Kanker Hati

Endah Murniaseh, 21 Okt 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sirosis adalah penyakit yang berbeda dengan kanker hati. Keduanya memiliki penyebab dan pengobatan yang berbeda. Berikut pemaparannya.

Menyerang Hati, Ini Perbedaan Sirosis Hati dan Kanker Hati

Sirosis dan kanker hati adalah dua penyakit ganas yang sama-sama menyerang hati. Meski begitu, penyebab masing-masing penyakit tersebut berbeda.

Begitu pula cara pengobatannya. Di samping itu, sirosis hati memiliki gejala yang berbeda dengan kanker hati. Simak penjelasannya di bawah ini.

Perbedaan Faktor Penyebabnya

Melansir WebMD, ada beberapa penyebab seseorang bisa mengidap kanker hati. Di antaranya adalah kerusakan hati sejak lahir, penyalahgunaan alkohol, hemokromatosis (penyakit keturunan yang berhubungan dengan terlalu banyak zat besi di hati), dan infeksi kronis.

Selain itu, terdapat pula beberapa faktor yang mampu meningkatkan risiko kanker hati. Misalnya, ras, riwayat diabetes, penyakit metabolik yang diturunkan, serta penyakit langka seperti defisiensi alfa 1 antitripsin, tirosinemia, dan Wilson's disease.

Obesitas dan pola makan tidak sehat juga dipercaya bisa meningkatkan risiko kanker hati.

Artikel Lainnya: Rambut Rontok? Jangan-Jangan karena Sirosis Hati

Sementara itu, Everyday Health menyebutkan bahwa penyebab sirosis hati erat kaitannya dengan konsumsi alkohol yang berlebih.

Sebanyak apa konsumsi alkohol hingga bisa menyebabkan sirosis hati berbeda bagi setiap orang.

Secara umum, untuk wanita sebanyak 2-3 gelas per hari, dan pria sebanyak 3-4 gelas per hari selama bertahun-tahun.

Infeksi virus hepatitis B atau hepatitis C dalam jangka waktu panjang juga merupakan penyebab lain penyakit sirosis hati.

Pengobatan yang Berbeda

Perawatan kanker hati dilakukan tergantung pada tingkat keparahan penyakit. Jika didiagnosis lebih cepat, kanker hati dapat diobati dengan pilihan pengobatan ini, meliputi:

  • Reseksi bedah, yaitu operasi untuk mengangkat sebagian hati.
  • Transplantasi hati, yaitu prosedur mengganti hati dengan donor hati.
  • Gelombang mikro atau radiofrequency ablation, yaitu penggunaan gelombang mikro atau gelombang radio untuk menghancurkan sel-sel kanker.

Namun, kanker hati tahap awal biasanya tidak bisa langsung didiagnosis. Kebanyakan kasus yang ada, seseorang baru bisa terdiagnosis kanker hati ketika sel kanker sudah menyebar.

Oleh sebab itu, tindakan yang umum dilakukan adalah reseksi bedah. Kemoterapi juga menjadi bagian dari proses pengobatan kanker hati. Gunanya untuk memperlambat penyebaran kanker serta meredakan gejala berupa nyeri.

Artikel Lainnya: Sering Minum Alkohol? Waspadai Sirosis Hati

Sementara itu, pengobatan pasti untuk sirosis hingga saat ini masih dalam tahap penelitian. Tindakan yang bisa dilakukan adalah mengurangi gejala dan komplikasi agar sirosis tidak semakin parah.

Tindakan tersebut dilakukan berdasarkan faktor penyebabnya. Jika disebabkan oleh infeksi hepatitis C, dapat dilakukan pengobatan menggunakan obat anti virus.

Penderita juga diminta berhenti mengkonsumsi alkohol atau menurunkan berat badan yang berlebih.

Pada tahap lebih lanjut, jaringan parut yang muncul akibat sirosis akan membuat hati berhenti berfungsi. Transplantasi hati pun merupakan satu-satunya pengobatan yang dapat dilakukan.

Hubungan antara Sirosis dan Kanker Hati

Sering dikira penyakit yang sama, mungkin karena sirosis dan kanker hati saling berhubungan.

Meskipun belum diketahui alasannya, penderita sirosis hati biasanya lebih berisiko terkena kanker hati. Hal ini dilihat dari kondisi penderita kanker hati yang biasanya memiliki sirosis.

dr. Astrid Wulan Kusumoastuti pun merujuk ke berbagai studi bahwa memang banyak ditemukan penderita kanker hati dengan kondisi pre-existing sirosis hati.

Kondisi pre-existing sendiri adalah masalah kesehatan yang telah dialami sebelum masa pengobatan dimulai.

“Dalam berbagai studi, ditemukan bahwa banyak penderita kanker hati yang memiliki kondisi pre-existing sirosis hati. Maka dari itu, sirosis hati dikatakan dapat meningkatkan risiko kanker hati,” ujar dr. Astrid Wulan.

Kerusakan hati jangka panjang adalah salah satu penyebab sirosis. Semakin lama organ hati mengalami kerusakan, semakin besar pula kemungkinan terjadinya perubahan DNA yang menjadi penyebab kanker.

Artikel Lainnya: Deteksi Penyakit Hati dari Warna Feses

Seperti dilansir dari Everyday Health, saat sel-sel hati rusak dan perlu digantikan dengan cepat berulang-ulang kali, maka akan memungkinkan terjadinya mutasi dan perubahan DNA.

Mutasi yang menumpuk dari waktu ke waktu dan diteruskan akan membuat sel tidak mampu mengendalikan pertumbuhannya sendiri. Kondisi tersebut bisa membuat pertumbuhan sel tidak terkendali dan memunculkan kanker hati.

Namun, sirosis bukanlah faktor utama seseorang dapat mengidap kanker hati. Melansir HCP Live, hanya sekitar 4% penderita kanker hati adalah mereka yang memiliki sirosis.

Hanya sedikit penelitian yang menunjukkan hubungan sirosis dan kanker hati. Hal ini karena terdapat faktor utama lainnya yang dapat membuat seseorang mengidap kanker hati.

Menurunkan Risiko Sirosis dan Kanker Hati

Risiko penyakit sirosis hati bisa dilakukan dengan cara menerapkan pola hidup sehat. Hindari konsumsi alkohol berlebih, yaitu maksimal 14 gelas dalam seminggu.

Menerima vaksin hepatitis, tidak menggunakan narkoba, dan selalu menerapkan seks aman juga bisa mengurangi risiko penyakit sirosis hati. 

Artikel Lainnya: Mengenal 2 Jenis Penyakit Hati Keturunan

Sementara untuk menurunkan risiko penyakit kanker hati, hingga saat ini belum ada yang benar-benar pasti.

Namun, menerima vaksin hepatitis bisa menjadi salah satu bentuk pencegahannya. Selain itu, pastikan ketika menerima donor darah, pendonor tidak memiliki riwayat terkena virus hepatitis.

Karena sirosis bisa meningkatkan risiko kanker hati, hindari semua faktor yang menyebabkan sirosis hati.

Penerapan pola hidup sehat untuk mencegah sirosis hati juga bisa dilakukan dalam usaha mencegah kanker hati. Selain itu, pastikan berat badan seimbang dengan cara mengkonsumsi makanan bergizi dan rutin berolahraga.

Pertanyaan seputar sirosis, kanker hati, ataupun penyakit lainnya, bisa Anda konsultasikan kepada dokter lewat fitur LiveChat 24 jam di aplikasi Klikdokter.

[PUT/JKT]

Sirosis HatiKanker Hatipenyakit hati

Konsultasi Dokter Terkait