Penggunaan galon air kemasan secara berulang-ulang memicu tanda tanya seputar keamanannya. Kabar simpang siur pun beredar, yakni galon kemasan air yang berbahan polikarbonat dapat menyebabkan kanker.
Keraguan itu didasarkan pada sebuah studi pada tahun 2018. Melansir Medical News Today, penelitian tersebut menguji 11 merek air minum kemasan dari 19 negara.
Dari 259 air kemasan, peneliti mengklaim 93 persen botol menunjukkan tanda-tanda kontaminasi mikroplastik. Sebuah artikel di The Conversations menyebut zat itu dapat meningkatkan risiko kanker. Bagaimana kebenarannya? Benarkah air galon jadi penyebab kanker?
Air Galon Menyebabkan Kanker?
:format(webp)/article/FSc39yPMvGAdnGfn5ujKa/original/030051800_1634193559-Air_Galon.jpg?w=256&q=100)
Menanggapi informasi yang beredar perihal bahaya air galon, Asosiasi Perusahaan Air Kemasan Indonesia (ASPADIN), mengungkapkan bahwa kabar itu tidak benar.
Hal ini karena produk air minum dalam kemasan yang beredar di pasaran telah mendapatkan sertifikat SNI serta izin edar dari BPOM.
Artikel lainnya: Minum Air Panas Saat Perut Kosong, Bisa Bunuh Sel Kanker?
Dengan begitu, produk tersebut telah diaudit serta dievaluasi, baik dari sisi fasilitas, proses produksi, pembersihan galon guna ulang, keamanan produk, serta beberapa aspek mutu lainnya yang menjamin keamanan produk.
Ditambahkan dr. Sepriani Timurtini Limbong, isu air galon yang menyebabkan kanker harus dilihat lebih mendalam berdasarkan studi yang dilakukan.
Air galon bisa saja menyebabkan kanker jika terdapat zat karsinogenik yang dilepaskan oleh bahan utama pembuatan galon.
Namun dr. Sepriani mengungkapkan bahwa hal ini juga belum bisa dipastikan dan memerlukan dukungan penelitian lebih lanjut.
“Fakta atau tidaknya harus dilihat dulu hasil studinya. Mungkin saja bisa memicu kanker kalau terdapat zat karsinogenik yang dilepaskan dari bahan plastik galonnya. Tapi hal itu juga belum pasti, perlu penelitian lebih lanjut,” ungkap dr. Sepriani.
Sejauh ini, kanker cenderung disebabkan oleh gaya hidup yang buruk, seperti kurang olahraga, merokok, paparan zat polutan, dan konsumsi makanan tidak sehat.
Artikel lainnya: Mitos-Mitos Air Minum yang Keliru, Ini Faktanya
Fakta Penggunaan Galon pada Air Kemasan
:format(webp)/article/FVZmpjPFNYO-1u9xOlkxR/original/039532500_1634193559-Fakta_Penggunaan_Galon_pada_Air_Kemasan.jpg?w=256&q=100)
BPOM mengungkapkan, selama lima tahun terakhir, kemasan galon yang terbuat dari polikarbonat (PC) menunjukkan terdapat migrasi BPA di bawah 0,01 bpj (10 mikrogram/kg berat badan).
Untuk diketahui, pada Peraturan Nomor 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan, batas maksimal dari migrasi BPA adalah 0,6 bpj (600 mikrogram/kg) untuk kemasan polikarbonat. Artinya, kadar BPA pada galon air kemasan masih dalam batas aman.
Selain itu, terkait kandungan BPA dalam kemasan produk, European Food Safety Authority (EFSA) mengungkapkan BPA tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi konsumen di semua kelompok usia.
Bahkan, EFSA menetapkan batas aman paparan BPA oleh konsumen adalah 4 mikrogram per kilogram berat badan per hari.
Artikel lainnya: Air Fryer Bisa Menyebabkan Kanker, Mitos atau Fakta?
Berapa Lama Air Galon Dapat Bertahan?
:format(webp)/article/1VpPvCesBEN6bgtTgbpVr/original/033225400_1605523627-Sayangi-Lingkungan-dengan-Air-Galon-Guna-Ulang-By-DedMityay-shutterstock.jpg?w=256&q=100)
The Department of Agriculture and the Food and Drug Administration mengungkapkan, tidak ada aturan umur simpan air galon. Hal ini hanya berlaku bagi kemasan yang telah berlabel “food grade”.
Namun, lembaga tersebut menyarankan, penggunaan air dalam kemasan maksimal dua tahun setelah tanggal produksi. Setelah dua tahun, air sebenarnya tidak akan memberikan efek buruk tapi mungkin akan terasa basi saat dikonsumsi.
Selain tanggal produksi, perhatikan juga cara penyimpanan untuk meminimalkan risiko kerusakan. Berikut caranya:
- simpan galon di tempat yang sejuk, kering, dan gelap,
- jangan menyimpan galon di lantai beton,
- jangan menumpuk galon satu dengan galon lainnya,
- lebih baik gunakan rak penyimpanan, dan
- jika Anda menyetok banyak air galon, pilihlah yang lebih dahulu diproduksi.
Penggunaan galon air belum tentu penyebab kanker. Penggunaannya justru lebih disarankan untuk mengurangi limbah sampah plastik air kemasan.
Untuk mengetahui informasi lain perihal fakta kesehatan lainnya, unduh aplikasi Klikdokter di telepon pintar Anda. Gratis, lho.
[HNS/JKT]
:format(webp)/article/Sp-l6e2UuAKnqAz3t47zt/original/020556400_1634193559-Benarkah_Air_Galon_Dapat_Menyebabkan_Kanker.jpg?w=256&q=100)