Kanker

Jenis Kanker Paling Sering Terjadi & Pemeriksaannya

drg. Martha Mozartha M.Si, 25 Agt 2014

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kanker pada prinsipnya dapat dicegah. Selain dengan perubahan gaya hidup, syarat pencegahan paling ideal adalah mendeteksi dini kanker itu sendiri melalui pemeriksaan kesehatan. Kini muncul pertanyaan, pemeriksaan apakah yang ideal untuk dapat mendeteksi

Jenis Kanker Paling Sering Terjadi & Pemeriksaannya

Klikdokter.com – Kanker pada prinsipnya dapat dicegah. Selain dengan perubahan gaya hidup, syarat pencegahan paling ideal adalah mendeteksi dini kanker itu sendiri melalui pemeriksaan kesehatan. Kini muncul pertanyaan, pemeriksaan apakah yang ideal untuk dapat mendeteksi kanker?

Untuk mengetahui pemeriksaan yang tepat, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu jenis kanker yang umum paling sering terjadi. Karena dua hal ini berkaitan satu sama lainnya. Karena beda jenis kanker, beda pemeriksaannya.

Apa saja pemeriksaan kanker yang dianjurkan? Mari kita simak panduan terbaru dari American Cancer Society untuk deteksi dini jenis-jenis kanker terbanyak.

Klik ‘next’ untuk selanjutnya.

Jenis Kanker Paling Sering Terjadi #1: Kanker Payudara

Pemeriksaan kanker payudara:

  • Mamografi setiap tahun dianjurkan mulai usia 40 tahun

  • Pemeriksaan klinis payudara setiap 3 tahun untuk wanita usia 20 tahunan dan 30 tahunan dan setiap tahun untuk wanita berusia 40 tahun ke atas.

  • Wanita harus mengenal payudaranya sendiri secara normal (baik secara terlihat maupun teraba) dan laporkan setiap perubahan segera ke fasilitas kesehatan. Pemeriksaan SADARI (periksa payudara sendiri) dapat dilakukan mulai usia 20 tahun.

Wanita yang mempunyai riwayat keluarga, kecenderungan genetik atau beberapa faktor tertentu harus diskrining dengan MRI selain dengan mamografi. Bicarakan dengan dokter Anda mengenai sejarah keluarga dan apakah Anda perlu tes tambahan di usia dini.

Klik ‘next’ untuk selanjutnya.

Jenis Kanker Paling Sering Terjadi #2: Kanker Usus Besar (Kanker kolorektal) dan Polip Usus Besar

Pemeriksaan kanker ini dilakukan mulai usia 50 tahun. Baik pria maupun wanita harus menjalani salah satu tes di bawah ini.

Tes untuk menemukan polip dan kanker

Sigmoidoskopi fleksibel setiap 5 tahun*, atau

Kolonoskopi setiap 10 tahun, atau

Double-contrast barium enema setiap 5 tahun*, atau

CT colonography (virtual colonoscopy) setiap 5 tahun*

Tes terutama untuk menemukan kanker

Tes darah samar feses (gFOBT) setiap tahun*,**, atau

Tes imunokimia feses, fecal immunochemical test (FIT) tiap tahun*,**, atau

* Kalau tesnya positif, harus dilanjutkan kolonoskopi.

** Tes menggunakan feses yang diambil dari rumah. Bila dilakukan di poli dokter tidak memadai untuk tes. Bila hasilnya positif maka harus dilanjutkan dengan kolonoskopi.

Tes ini dirancang untuk menemukan adanya polip dan kanker pada tahap dini dan bisa dilakukan apabila tersedia di fasilitas kesehatan di tempat anda. Bicarakan dengan dokter Anda tes mana yang terbaik untuk Anda.

Beberapa orang perlu diskrining dengan jadwal yang berbeda karena ada riwayat pribadi atau riwayat keluarga. Bicarkaan dengan Dokter Anda mengenai riwayat Anda dan tes apa yang terbaik untuk Anda.

Klik ‘next’ untuk selanjutnya.

Jenis Kanker Paling Sering Terjadi #3: Kanker Serviks

Pemeriksaan kanker leher rahim:

  • Skrining kanker serviks harus diulai pada usia 21 tahun. Wanita di bawah 21 tahun tidak perlu diperiksa.

  • Wanita berusia antara 21 - 29 tahun harus tes Pap setiap 3 tahun. Sekarang ada tes yang disebut tes HPV. Tes HPV tidak perlu dilakukan pada kelompok umur ini keduali bila dibutuhkan pada hasil tes Pap yang abnormal.

  • Wanita berusia 30 - 65 tahun harus tes Pap plus HPV (disebut "co-testing") setiap 5 tahun. Hal ini merupakan pendekatan yang terpilih, tapi masih dapat diterima apabila hanya tes Pap saja setiap 3 tahun.

  • Wanita di atas umur 65 tahun yang hasil skrining teraturnya normal tidak perlu diperiksa skrining lagi. Begitu tes dihentikan, tidak perlu dimulai lagi. Wanita dengan riwayat pra-kanker harus meneruskan skrining selama minimal 20 tahun setelah diagnosis, bahkan bila lewat dari usia 65 tahun.

  • Wanita yang rahimnya telah diangkat (dan juga serviksnya) akibat penyakit yang bukan kanker serviks dan tidak ada riwayat kanker serviks tidak perlu dites lagi.

  • Wanita yang telah divaksinasi HPV harus tetap diskrining sesuai dengan anjuran kelompok umurnya.

  • Wanita yang karena riwayat kesehatannya mungkin perlu jadwal skrining kanker serviks yang berbeda.

Klik ‘next’ untuk selanjutnya.

Jenis Kanker Paling Sering Terjadi #4: Kanker Endometrium (Kanker Rahim)

American Cancer Society menganjurkan saat menopause, setiap wanita harus diberitahu mengenai risiko dan gejala kanker endometrium.

Wanita harus melaporkan setiap perdarahan atau bercak darah pada dokter. Beberapa wanita yang karena riyawatnya mungkin perlu dipertimbangkan melakukan biopsi endomtrium setiap tahun.

Karena itu bicarakan riwayat pada dokter Anda.

Klik ‘next’ untuk selanjutnya.

Jenis Kanker Paling Sering Terjadi #5: Kanker Paru

American Cancer Society tidak merekomendasikan tes untuk skiring kanker serviks untuk populasi umum tapi ACS memiliki panduan skrining untuk individu risiko tinggi kanker paru akibat merokok. Jika Anda memenuhi kriteria berikut ini, Anad memerlukan skrining:

  • Usia 55 - 74 tahun

  • Kondisi kesehatan cukup baik

  • Riwayat merokok minimal 30 pak per tahun DAN masih merokok sampai sekarang ATAU telah berhenti merokok daalam waktu 15 tahun terakhir.

Pemeriksaan yang dianjurkan adalah CT Scan paru dosis rendah (LDCT). CT Scan dada memerikan gambaran yang lebih detil daripada rontgen (x-ray) dada dan lebih baik dalam menemukan abnormalitas kecil pada paru. LDCT dada menggunakan jumlah radiasi yang lebih kecil daripada standard CT scan dada dan tidak memerlukan pewarna kontras intravena.

Klik ‘next’ untuk selanjutnya.

Jenis Kanker Paling Sering Terjadi #6: Kanker Prostat

American Cancer Society menganjurkan dilakukan diskusi dengan dokter untuk menentukan apakah diperlukan tes untuk kanker prostat karena penelitian belum dapat membuktikan keuntungan tes melebihi risiko tes.

ACS menganjurkan mulai umur 50 tahun, pria harus bicara ke dokter megnenai pro dan kontra tes agar dapat menentukan apakah tes tersebut merupakan pilihan tepat untuk mereka. Bila orang Ameriksa Afrika atau yang ayah atau saudaranya menderita kanker prostat di bawah usia 65 tahun, pria tersebut harus mendiskusikan hal ini mulai usia 45 tahun. Bila diputuskan untuk tes, tes yang dianjurkan adalah PSA darah dengan atau tanpa colok dubur. Kekerapan tes ditentukan dari kadar PSAnya.

Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai topik ini, silakan ajukan pertanyaan Anda di fitur Tanya Dokter Klikdokter.com di laman website kami.[](MM)

prostatCegahPayudaraGejalaApakah Kanker Itu?Kanker

Konsultasi Dokter Terkait