HomeInfo SehatKankerBenarkah Konsumsi Telur Meningkatkan Risiko Kanker Prostat?
Kanker

Benarkah Konsumsi Telur Meningkatkan Risiko Kanker Prostat?

Endah Murniaseh, 18 Nov 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Menurut studi, telur termasuk makanan pemicu kanker prostat. Mengapa demikian? Mari ketahui lebih lanjut di sini.

Benarkah Konsumsi Telur Meningkatkan Risiko Kanker Prostat?

Makan telur terlalu banyak dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat. Hal ini dinyatakan oleh studi yang dipublikasikan US Department of Health and Human Services.

Mengapa telur dianggap sebagai salah satu makanan pemicu kanker prostat? Simak ulasan berikut.

Makan Banyak Telur Diteliti Tingkatkan Risiko Kanker Prostat

Penelitian menemukan, pria yang mengonsumsi lebih dari 2,5 porsi telur per minggu memiliki peningkatan risiko kanker prostat sebanyak 1,8 kali lipat. Temuan ini dibandingkan dengan pria yang makan telur kurang dari 0,5 per minggu. 

Selain meningkatkan risiko, konsumsi telur yang banyak juga dikaitkan dengan kekambuhan penyakit pada pengidap kanker prostat.

Pada penelitian lain, pria yang mengonsumsi banyak telur setelah didiagnosis kanker prostat (5,5 porsi telur per minggu) memiliki risiko kekambuhan hingga dua kali lipat. Hal ini dibandingkan dengan penderita yang hanya makan kurang dari 0,5 per minggu. 

Akan tetapi, penelitian ini butuh kajian lebih lanjut. Pasalnya, tidak ada data yang menjelaskan peningkatan risiko dari konsumsi telur pasien kanker prostat sebelum diagnosis.

Artikel lainnya: Berbagai Faktor Risiko Kanker Prostat yang Harus Pria Tahu

Mengapa Telur Dianggap Memicu Kanker Prostat?

Telur merupakan bahan makanan yang sangat menyehatkan, salah satu faktornya karena kandungan proteinnya. 

Di sisi lain, telur juga memiliki kandungan kolin dan kolesterol. Dua zat ini dinilai dapat memicu kanker prostat.

Kolin diketahui dapat memengaruhi pertumbuhan kanker. Kondisi ini berbahaya saat sel-sel kanker prostat menyerap kolin lebih banyak. 

Studi menunjukkan, pria dengan asupan kolin tinggi (500 milligram/hari) memiliki peningkatan risiko kanker prostat sebanyak 70 persen. Hal ini dibandingkan pria dengan asupan kolin lebih rendah (300 milligram/hari).

Sementara, kolesterol pada telur juga menunjukkan hubungan antara telur dengan risiko kanker prostat.

Seiring pertambahan usia, metabolisme kolesterol di tubuh akan melambat. Kondisi ini dapat menyebabkan akumulasi kolesterol di dalam sel-sel yang menua. Hal ini bisa berujung pada pertumbuhan kanker. 

Artikel lainnya: Gejala Kanker Prostat yang Harus Anda Waspadai

Haruskah Berhenti Makan Telur Demi Cegah Kanker Prostat?

Dokter Muhammad Iqbal Ramadhan mengatakan, “Jika asupan berlebihan, [telur] dapat memicu kanker prostat. Namun, jika dikonsumsi dengan jumlah sewajarnya, tidak akan menimbulkan penyakit tertentu, salah satunya prostat.”

Pada usia 20-30 tahun, konsumsi telur sangat baik untuk tubuh. Telur mengandung nutrisi makro yang penting untuk fungsi hati, perkembangan otak, saraf, hingga menjaga metabolisme tubuh.

Meski begitu, tetap jaga jumlah asupan telur per harinya. Bila ingin mengurangi kolesterol atau kolin dalam asupan telur, Anda bisa mengurangi atau tidak memakan bagian kuningnya.

Selain itu, alangkah lebih baik bila tidak menambahkan banyak garam atau lemak saat mengolah telur.

Sebagai pilihan yang lebih sehat, olah telur dengan mentega atau susu rendah lemak. Lalu, hindari menggoreng telur dengan minyak banyak atau yang telah dipakai berulang.

Bila ingin bertanya lebih lanjut seputar makanan pantangan kanker prostat, chat dokter lewat Konsultasi Seputar Kanker di Klikdokter.

(FR/JKT)

Kolesteroltelur ayamKanker Prostat

Konsultasi Dokter Terkait