Jantung

TAVI, Pengobatan Katup Jantung Tanpa Operasi

HOTNIDA NOVITA SARY, 30 Nov 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Masalah jantung pada umumnya ditangani dengan operasi. Namun kini, ada metode untuk menyelesaikan pengobatan katup jantung tanpa operasi!

TAVI, Pengobatan Katup Jantung Tanpa Operasi

Jantung manusia terdiri dari empat ruang yang dibatasi oleh dinding jantung dan dihubungkan oleh pintu yang disebut dengan katup jantung. Bagian ini akan membuka dan menutup sesuai dengan siklus jantung. Namun, seiring pertambahan usia, jantung semakin tua, katup jantung semakin aus, dan katup aorta dapat menyempit.

Saat penyempitan semakin parah, Anda dapat mengalami sesak napas, pingsan, ketidaknyamanan, hingga berujung pada kematian. Saat gejala ini terjadi, sekitar 50% pasien akan meninggal dalam waktu dua tahun jika tidak ditangani dengan baik.

Sebelumnya, metode operasi jantung terbuka lebih banyak digunakan untuk mengobati penyakit katup jantung.

Masalahnya, sekitar 30% pasien dianggap tidak layang menjalani operasi pembedahan karena risiko operasi yang tinggi pada pasien lansia (lanjut usia), serta untuk penderita penyakit, seperti jantung lemah, paru-paru berat, dan penyakit gagal ginjal stadium akhir.

Salah satu metode untuk mengatasi masalah katup jantung ini adalah transcatheter aortic vavle implantation (TAVI). Hal tersebut adalah salah satu bahasan utama dalam acara “Media Briefing: transcatheter aortic vavle implantation (TAVI)”, di Jakarta, Kamis (28/11) siang.

Hadir sebagai salah satu narasumber, Ibu Tan mengaku pernah menjalani prosedur ini di Malaysia. Wanita asal Lampung bercerita, dirinya merasakan gejala sesak , kelelahan, kalau naik tangga saya harus berhenti sebentar untuk istirahat, begitu juga kalau jalan pagi.

Namun, dengan TAVI, kini Tan mengaku lebih sehat dan bugar. Beberapa hari setelah operasi pun dia bisa langsung beraktivitas seperti biasa.

TAVI, medode seperti apakah?

TAVI adalah pilihan alternatif pengobatan bagi pasien lanjut usia yang menderita masalah katup aorta berat. Metode invasif minimal ini biasanya dilakukan dengan membuat sayatan kecil di pangkal paha, atau terkadang bisa dilakukan di sisi tangan atau dada.

“Selanjutnya, digunakan kateter yang dapat diarahkan, yaitu berupa tabung tipis dan fleksibel. Kateter ini digunakan untuk menanam katup aorta pada jantung yang berdetak. Cara kerja ini mirip dengan pasang ring jantung,” kata Datuk dr. Rosli Mohd. Ali dari Cardiac Vascular Sentral (CVS) Kuala Lupur, Malaysia.

Selanjutnya, katup buatan akan ditempatkan pada posisinya dan siap dipasang. Pemasangan balon—sejenis lapisan tisu—yang dapat dikembangkan digunakan untuk memasang atau mengunci katup di tempat. Kateter pun dilepaskan dan katup baru berfungsi tempat katup asli. Katup baru ini dapat bertahan 10-15 tahun.

Dia menambahkan, metode TAVI ini cocok diterapkan pada pasien kantup jantung berusia di atas 70 tahun dan memiliki risiko tinggi. Yang dimaksud risiko tinggi di sini adalah orang-orang yang memiliki penyakit berat, antara lain kanker atau diabetes—seperti yang dialami Tan.

Ini disebabkan, karena TAVI menggunakan minim sekali sayatan, tidak sebesar apabila dilakukan operasi terbuka. Pada lansia dan orang berisiko hal ini akan sangat meringankan sakit dan meningkatkan kualitas hidup. Seperti Anda tahu, pembedahan pada operasi jantung membutuhkan waktu pemulihan yang lama.

“Tidak seperti bedah jantung terbuka untuk menggantikan katup aorta, pada prosedur TAVI, dada pasien bahkan tidak perlu dibuka dan jantung tidak dihentikan. Pasien pada umumnya hanya diberikan bius lokal saja,” kata dr. Rosli lagi.

Pulih dengan cepat

Sebagai perbandingan, kalau melakukan prosedur bedah jantung terbuka, biasanya perlu waktu pemulihan 6-7 hari. Selanjutnya, tiga bulan berikutnya luka baru akan mulai sembuh. Bahkan terkadang, di bagian operasinya masih ada rasa sakit. Itu bisa berlangsung bertahun-tahun, bahkan kadang tidak hilang.

“Namun pada TAVI, sekitar 3-4 hari luka sudah sembuh. Setelah itu, pasien sudah boleh beraktivitas kembali,” tutur dr. Rosli.

Dia juga menyebut tidak ada pantangan khusus usai menjalani prosedur TAVI. Yang terpenting menjalani pola makan dan gaya hidup sehat, yang berguna untuk kesehatan secara keseluruhan.

TAVI bisa menjadi jawaban bagi Anda lansia berusia di atas 70 tahun atau kelompok orang berisiko, yang memiliki masalah katup jantung. Meski demikian, prosedur ini juga masih tergolong mahal di Indonesia. Oleh karena itu, apabila Anda tertarik melakukannya, persiapkan dulu dana finansial Anda.

[RPA/AYU]

liputanJantungKatup JantungPengobatan Katup jantungTAVI

Konsultasi Dokter Terkait