Polisi adalah garda terdepan yang sewajibnya menjaga ketertiban masyarakat. Menjalani profesi ini bukanlah perkara mudah, karena harus memegang tanggung jawab yang tinggi. Bahkan, tak sedikit pula polisi yang sering mengalami stres tingkat tinggi.
Oleh karena level stres yang tinggi tersebut, para ilmuwan pun tertarik melakukan penelitian epidemiologi terhadap kejadian berbagai penyakit pada anggota polisi. Hasil dari studi mengatakan bahwa polisi ternyata memiliki risiko penyakit jantung, ginjal, dan penyakit kronis lain yang lebih tinggi, lho!
Artikel Lainnya: Benarkah Konsumsi Obat Diabetes Memicu Sakit Jantung?
Tidak hanya itu, beberapa penelitian juga mengatakan bahwa polisi juga memiliki risiko kematian yang lebih tinggi akibat penyakit jantung, ginjal, dan penyakit kronis lainnya.
Beban Kerja Polisi Bisa Sebabkan Tingkat Stres Tinggi
:format(webp)/article/UvWIi_StoPS-siyyi41Uh/original/014161700_1586271858-beban-kerja-polisi-bisa-sebabkan-tingkat-stres_shutterstock_363876359.jpg?w=256&q=100)
Ternyata, tingginya risiko penyakit jantung, ginjal, dan penyakit kronis lainnya pada polisi berkaitan erat dengan gaya hidup yang mereka jalani.
Peneliti menemukan bahwa polisi cenderung menjalani gaya hidup sedenter (kurang gerak dan olahraga), merokok, dan pola makan tidak teratur. Peneliti pun menemukan bahwa polisi memiliki angka obesitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat biasa.
Kondisi menjadi semakin parah karena polisi juga mesti bekerja shift. Terkait hal ini, peneliti mengatakan bahwa kerja shift malam memiliki konsekuensi kesehatan dan keselamatan yang lebih besar.
Artikel Lainnya: 4 Cara Mencegah Komplikasi Diabetes
Sistem kerja shift tersebut juga telah dikaitkan dengan Cardiovascular Disease (CVD), obesitas, gangguan fungsi ginjal, diabetes, gangguan mood dan kecemasan, serta depresi.
Hal-hal tersebut adalah berbagai faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seorang polisi untuk mengidap penyakit jantung, ginjal, dan berbagai penyakit kronis lainnya di kemudian hari.
Studi juga menyimpulkan bahwa petugas penegak hukum seperti polisi memiliki usia hidup 15 tahun lebih sedikit daripada penduduk lainnya. Salah satu alasannya adalah risiko penyakit jantung yang tidak proporsional bagi polisi.
Menurut American Heart Association, usia rata-rata seorang perwira polisi yang menderita serangan jantung adalah 49 tahun. Temuan ini didukung oleh Harvard School of Public Health dan Cambridge Health Alliance, yang mengatakan bahwa petugas kepolisian memiliki risiko 30-70 kali lebih tinggi untuk mengalami kematian mendadak akibat penyakit jantung ketika mereka terlibat dalam situasi yang penuh tekanan seperti pertengkaran dengan pelaku kejahatan.
Pola Hidup Sehat untuk Para Polisi
:format(webp)/article/LDSaAhe1UjH80TkPXQUpo/original/025448300_1586271858-pola-hidup-sehat-untuk-para-polisi-shutterstock_1276498087.jpg?w=256&q=100)
Mengingat adanya risiko penyakit jantung dan ginjal yang lebih tinggi, penyuluhan mengenai gaya hidup sehat sangat perlu diberikan kepada setiap polisi. Hal ini dilakukan agar pengetahuan dan kesadaran akan kesehatan bisa meningkat, sehingga angka penyakit pun dapat ditekan.
Artikel Lainnya: Makanan Pahit Ini Baik untuk Kesehatan
Gaya hidup sehat yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan ginjal pada polisi adalah pola makan yang sehat, olahraga teratur, berhenti merokok dan cukup tidur.
-
Pola Makan Sehat
Polisi dianjurkan untuk mengurangi gula dan minyak, yang merupakan biang keladi terjadinya berbagai penyakit. Oleh karena itu, makanan dan minuman manis, berlemak, serta makanan yang diproses dan siap saji harus dikurangi atau bahkan dihindari. Sebaliknya, porsi sayur dan buah harus diperbanyak.
-
Olahraga Teratur
Para polisi juga dianjurkan untuk melakukan olahraga secara teratur, dengan durasi minimal 150 menit dalam seminggu. Olahraga ini dapat dibagi menjadi 3-5 kali per minggu, dengan satu sesi berkisar antara 30-60 menit.
-
Berhenti Merokok dan Cukup Tidur
Rokok mengandung ribuan zat racun, yang beberapa di antaranya dapat mengganggu dan merusak fungsi organ vital. Selain itu, kebiasaan merokok juga telah dikaitkan dengan risiko penyakit jantung dan stroke yang lebih tinggi.
Bagaimana dengan cukup tidur? Hal ini mesti dipenuhi, yaitu dengan tidur selama 7-8 jam setiap malam. Faktanya, waktu tidur yang cukup membuat proses regenerasi tubuh berlangsung dengan optimal.
Selain hal-hal di atas, ada pula hal lain yang perlu dilakukan oleh seorang polisi untuk menurunkan risiko penyakit jantung, ginjal, dan penyakit kronik lainnya.
Risiko jadi polisi ternyata sangat beragam. Tidak melulu soal tanggung jawab yang besar, tapi juga terkait dengan risiko penyakit jantung dan ginjal. Oleh karena itu, para polisi dan masyarakat pada umumnya diminta untuk selalu memperbaiki gaya hidup agar terhindar dari risiko penyakit berbahaya tersebut.
Cari tahu seputar risiko penyakit jantung dan ginjal dengan berbicara langsung pada dokter melalui Live Chat 24 jam di aplikasi KlikDokter. Tidak dipungut biaya, lho!
(NB/RPA)