Jantung

Penyebab Serangan Jantung di Usia 30-an

dr. Alvin Nursalim, SpPD, 28 Nov 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Usia muda bukan jaminan bebas serangan jantung. Seperti yang menimpa aktor Godfrey Gao, mari kenali apa saja penyebab serangan jantung di usia 30-an.

Penyebab Serangan Jantung di Usia 30-an

Dunia hiburan digegerkan dengan meninggalnya aktor berdarah Taiwan-Kanada, Godfrey Gao, akibat serangan jantung. Usianya masih tergolong muda, 35 tahun. Tak lagi indentik sebagai penyakit orang tua, serangan jantung juga makin banyak dialami usia lebih muda. 

Faktanya, 10 persen kasus serangan jantung dialami pria berusia dibawah 45 tahun. Apa penyebab serangan jantung di usia 30-an? Tentunya, ini menjadi pertanyaan besar bagi Anda.

Serangan jantung terjadi ketika pembuluh darah jantung mengalami penyumbatan dan jaringannya tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup. Kurangnya aliran darah tersebut menyebabkan kerusakan jaringan jantung. Itu sebabnya, terjadi gangguan fungsi jantung. 

Perlu diingat, usia 30-an bukanlah jaminan Anda akan terbebas dari penyakit mematikan yang satu ini. Bila ingin mencegahnya, Anda harus tahu apa saja faktor risiko penyebab serangan jantung di usia muda. 

Penyebab serangan jantung pada usia muda

Penyebab paling sering terjadinya serangan jantung di usia muda adalah karena penyakit jantung koroner. Ini merupakan gangguan pembuluh darah jantung akibat sumbatan oleh plak aterosklerosis yang berisi lemak. 

Jika pembuluh darah jantung ini tersumbat, maka aliran darah tidak lancar dan akan terjadi gangguan pemompaan jantung.Terdapat beberapa alasan mengapa saat ini terjadi peningkatan serangan jantung pada usia muda. 

Penyakit jantung koroner dapat terjadi karena adanya berbagai faktor risiko. Misalnya, hipertensi, kebiasaan merokok, dan gangguan kolesterol. Selain itu, salah satu faktor risiko signifikan kejadian penyakit jantung koroner adalah meningkatnya jumlah penderita diabetes melitus tipe 2. 

Meningkatnya kejadian diabetes disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya akses yang lebih mudah terhadap makanan cepat saji dan olahan tinggi kalori. Berat badan berlebih dan aktivitas fisik yang sangat minim juga bisa menyebabkan meningkatnya angka kejadian penyakit jantung koroner.

Tahukah Anda, bahwa merokok 10 batang sehari meningkatkan kemungkinan penyakit jantung koroner sebesar 50 persen. Sementara itu, setiap kenaikan 30 mg/dL kolesterol LDL juga meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner sebesar 50 persen. 

Peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 10 mmHg meningkatkan risiko penyakit jantung koroner sebesar 30 persen. Setiap kenaikan kadar gula darah 15 mg/dL, meningkatkan risiko sebesar 20 persen.

Kiat menghindari penyakit jantung di usia muda

Tak ada siapa pun yang ingin mengalami penyakit jantung. Ada beberapa upaya untuk mencegahnya yang dikenal dengan pencegahan primer. Pencegahan ini dilakukan dengan melakukan berbagai perubahan pola hidup yang menurunkan risiko terjadinya penyakit.

Pencegahan penyakit jantung dapat dimulai dengan sosialisasi dan pendidikan tentang perilaku dan kebiasaan seperti apa yang menjadikan seseorang berisiko terkena penyakit kardiovaskular.

Hindari berbagai faktor risiko penyakit jantung. Misalnya, kegemukan, pola makan yang buruk, kurang olahraga, diabetes melitus tipe 2, tekanan darah tinggi, gangguan kolesterol, dan merokok. Setidaknya, ini membantu Anda untuk mencegah serangan jantung.

Perhatikan pola makan Anda. Pilih makanan yang rendah lemak jenuh, lemak trans, dan sodium. Sebagai bagian dari diet sehat, konsumsi banyak sayur dan buah, biji-bijian yang kaya serat, ikan berlemak, kacang-kacangan, polong-polongan.

Untuk beberapa waktu, cobalah hindari konsumsi daging. Pilih juga produk susu rendah lemak dan daging unggas tanpa kulit. Batasi minuman dengan tambahan pemanis dan daging merah. Bila ingin makan daging, pilih potongan yang paling rendah lemak.

Selanjutnya, jadilah lebih aktif dengan berolahraga aerobik intensitas sedang 150 menit seminggu (misalnya jalan kaki, berenang, atau bersepeda).

Kenali juga tanda serangan jantung 

Selain mengetahui cara pencegahannya, Anda juga harus mengetahui tanda-tanda dari serangan jantung. Ternyata, gejalanya berbeda antara pria dan wanita. Berikut ini beberapa ciri-cirinya.

Pada pria, gejalanya seperti berikut. 

  • Nyeri atau tekanan di dada. Anda merasa seperti ada gajah yang menimpa dada. Rasa ini dibarengai dengan sensasi diremas yang mungkin hilang timbul atau konstan dan intens.
  • Ketidaknyamanan tubuh bagian atas, termasuk lengan, bahu kiri, punggung, leher, rahang, atau perut.
  • Perut terasa tak nyaman, rasanya seperti gangguan pencernaan.
  • Detak jantung yang cepat atau tidak teratur.
  • Napas pendek, mungkin terasa seperti tak mendapatkan cukup udara meski sedang beristirahat.
  • Pusing atau serasa ingin pingsan.
  • Keringat dingin.

Pada wanita, gejalanya bisa berbeda, coba cek beberapa tandanya berikut ini.

  • Kelelahan tak biasa yang dirasakan berhari-hari atau kelelahan parah secara mendadak.
  • Gangguan tidur.
  • Kecemasan.
  • Napas pendek.
  • Gangguan pencernaan atau nyeri akibat gas.
  • Nyeri punggung bagian atas, bahu, atau tenggorokan.
  • Nyeri rahang atau nyeri yang menjalar hingga ke rahang.
  • Tekanan atau nyeri di bagian tengah dada, yang bisa menjalar ke lengan.

Jika Anda memiliki anggota keluarga dengan penyakit jantung koroner, khususnya pada usia muda, maka Anda harus lebih waspada. Artinya, Anda harus fokus pada faktor risiko yang bisa Anda kontrol. Informasikan juga kepada dokter mengenai riwayat penyakit apa pun di keluarga Anda.

Satu hal lagi, cari cara untuk mampu mengelola stres lebih baik, misalnya dengan relaksasi, melakukan hobi, berlibur, menjadi sukarelawan, dan lain-lain. Stres jangka panjang dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah yang dapat merusak dinding arteri.

Setelah mengetahui apa saja penyebab serangan jantung di usia 30-an, jangan menunggu sampai tua untuk mulai melakukan pola hidup sehat dan menghindari berbagai faktor risikonya. Niscaya, tak hanya penyakit jantung, tubuh juga dapat terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya lainnya.

(RN/AYU)

Godfrey GaoPenyakit JantungSerangan Jantung

Konsultasi Dokter Terkait