Jantung

Manfaat Olahraga Angkat Berat untuk Kesehatan Jantung

Bobby Agung Prasetyo, 06 Des 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Jangan takut untuk melakukan olahraga angkat berat. Faktanya, olahraga tersebut dapat bermanfaat untuk kesehatan jantung.

Manfaat Olahraga Angkat Berat untuk Kesehatan Jantung

Dengan meningkatnya angka kejadian penyakit jantung, terutama pada usia lebih muda, menunjukkan bahwa pola hidup sehat itu penting untuk mencegah penyakit ini muncul di kemudian hari. Ada banyak cara untuk menjaga kesehatan jantung, salah satunya adalah olahraga. Nah, katanya olahraga angkat berat bisa berdampak baik untuk jantung. Benarkah demikian?

Sebelumnya sudah ada banyak penelitian yang mengatakan bahwa olahraga yang diketahui baik untuk jantung adalah jenis aerobik. Aerobik adalah olahraga yang melibatkan gerak otot besar di tubuh, terutama tungkai, bersifat ritmis, dan berkelanjutan. Contohnya adalah joging, bersepeda, berenang, senam aerobik naik turun tangga, dan lain-lain. Menurut American Heart Association, jenis olahraga tersebut dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner.

Olahraga angkat berat juga baik untuk kesehatan jantung

Lantas, bagaimana dengan olahraga angkat beban berat? Biasanya, orang-orang yang melakukan olahraga angkat beban bertujuan untuk membentuk otot tubuh. Namun, ternyata ada bonus yang sangat menguntungkan tubuh, utamanya jantung.

Dilansir dari WebMD, sebuah penelitian menunjukkan bahwa aktivitas olahraga angkat berat yang dilakukan sekitar 1 jam setiap minggu mampu mengurangi risiko serangan jantung atau stroke.

Untuk mendapatkan kesimpulan di atas, penelitian tersebut mengevaluasi sekitar 12.600 orang dewasa selama lebih dari satu dekade. Dari situ, para peneliti menemukan bahwa olahraga angkat berat sedikit saja berkaitan dengan penurunan risiko terkena penyakit jantung antara 40-70 persen. Bahkan, jika dilakukan lebih sering penurunan risikonya lebih besar lagi.

"Latihan kekuatan tidak hanya untuk membangun tubuh dan membuatnya tampak proporsional, tapi juga memberikan manfaat terhadap kesehatan jantung,” kata Dr. Alon Gitig, seorang spesialis jantung dari Mount Sinai Riverside Medical Group, Amerika Serikat, menanggapi kesimpulan penelitian.

Latihan angkat beban menggunakan resistensi otot untuk menguatkan dan membangun otot. Jenis olahraga resistensi lainnya juga meliputi push-up, sit-up, atau lunge (mengambil langkah besar ke depan, lutut kaki yang melangkah ditekuk, lalu menopang berat tubuh. Kaki belakang ikut menekuk untuk menjaga keseimbangan).

Duck-chul Lee, salah seorang penulis penelitian tersebut mengatakan, umumnya latihan angkat beban ditujukan untuk atlet. Karenanya tak terlalu banyak penelitian antara olahraga tersebut dengan kesehatan jantung.

Dalam sebuah penelitian terpisah yang diterbitkan di jurnal medis “Mayo Clinic Proceedings”, olahraga latihan beban setiap minggu bisa mengurangi risiko kolesterol tinggi dan sindrom metabolik—sekelompok kondisi yang berkaitan dengan diabetes.

Hindari berolahraga secara berlebihan

Seperti temuan penelitian yang disebut di atas, olahraga angkat beban memang dianjurkan untuk dilakukan — tak hanya untuk atlet — demi meningkatkan kesehatan jantung. Walaupun begitu, Anda juga harus bijak dalam memilih olahraga yang tepat dan sesuai kondisi tubuh, apalagi jika Ada memang memiliki kondisi jantung tertentu.

Olahraga adalah salah satu kunci utama untuk menjaga kesehatan jantung. Agar dapat bermanfaat, perhatikan bahwa olahraga harus dilakukan secara teratur dan dalam intensitas yang mencukupi. Apabila olahraga dilakukan secara berlebihan, manfaatnya pun akan berganti dengan risiko.

Tentunya Anda masih ingat pemberitaan mengenai beberapa figur publik yang meninggal dunia di tengah-tengah atau setelah berolahraga, dan masalah jantung diungkapkan sebagai penyebabnya. Beberapa orang juga melaporkan rasa nyeri di dada ketika berolahraga secara berlebihan, yang juga dikaitkan dengan keluhan pada jantung.

Dalam kasus ini, gangguan terhadap jantung (utamanya nyeri dada dan kematian jantung mendadak) memang bisa muncul sebagai akibat dari olahraga yang dilakukan secara berlebihan. Efek ini khususnya terjadi pada orang-orang yang sudah memiliki risiko penyakit jantung koroner, yaitu bertambahnya usia, jenis kelamin pria, dan adanya riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner.

Jika olahraga terlalu berat untuk Anda, lebih baik lakukan olahraga yang lebih ringan seperti aerobik yang juga terbukti baik untuk kesehatan jantung.

“Bersepeda menjadi alternatif yang baik bila Anda berusia di atas 65 tahun atau memiliki lutut yang bermasalah. Berenang juga ideal karena bisa melatih kekuatan otot dan menggerakkan hampir semua bagian tubuh,” kata dr. Vito A. Damay, Sp.JP, FIHA, FICA dari KlikDokter.

Upayakan untuk berolahraga setiap hari. Jika tak sanggup, cobalah olahraga intensitas sedang selama 30 menit, lima kali seminggu. Pilihan lainnya adalah olahraga intensitas sedang selama 30 menit hingga 1 jam, sebanyak tiga kali seminggu.

“Bila Anda sangat sibuk, luangkan waktu untuk berolahraga di tempat kerja selama 10-15 menit, dua atau tiga kali sehari, sedapat mungkin dilakukan setiap hari. Sebagai tambahan, Anda bisa melakukan latihan kekuatan otot dan peregangan dua kali seminggu,” tambah dr. Vito.

Pada prinsipnya, cobalah untuk selalu aktif sekalipun saat jam kerja. Selain itu, jika target olahraga yang direkomendasikan tersebut belum dapat dijalankan, mulailah dengan target yang ringan lalu tingkatkan. Jalan kaki adalah pilihan yang tepat, ringan, dan menyenangkan.

Menurut penelitian, olahraga angkat beban berat memang ditemukan baik untuk kesehatan jantung. Meski demikian, tak semua orang bisa melakukannya. Jangan khawatir, olahraga aerobik intensitas ringan dan sedang pun jika dilakukan secara rutin juga dapat melindungi kesehatan jantung Anda. Agar lebih aman, Anda bisa mengonsultasikan olahraga yang tepat, yang disesuaikan dengan kondisi tubuh. Jika perlu, ajak teman atau berolahraga sambil mendengarkan lagu favorit untuk menambah semangat!

[RN/ RVS]

Kesehatan JantungJantungOlahragaaerobikAngkat BeratPenyakit Jantung Koroner

Konsultasi Dokter Terkait