Uremia adalah kondisi urin di dalam darah akibat kerusakan organ ginjal. Uremia juga bisa menjadi gejala utama gagal ginjal dan mengarah pada kondisi penyakit ginjal kronis.
Ginjal merupakan organ yang berperan menyaring serta membuang limbah dan zat berbahaya di dalam darah. Ketika ginjal tidak bekerja dengan baik, produk limbah seperti urine dapat kembali ke dalam darah.
Uremia merupakan kondisi serius yang harus segera ditangani. Lalu, bagaimana pengobatan uremia? Berikut tiga cara atau perawatan untuk mengobati uremia.
1. Hemodialisis
Menurut dr. Atika, cara mengobati uremia yang paling umum adalah dengan melakukan hemodialisis. “Ada cara dialisis lain, yaitu dialisis peritoneal, meskipun paling sering dilakukan itu hemodialisis,” ujarnya.
Hemodialisis dilakukan dengan menyaring limbah dari darah. Hemodialisis kerap disebut sebagai tindakan cuci darah.
Artikel Lainnya: Mengenal Tahapan Penyakit Ginjal Kronis Pemicu Gagal Ginjal
Proses hemodialisis dilakukan dengan mesin dialisis dan filter khusus (dialyzer) yang berfungsi membersihkan darah.
Untuk memasukkan darah ke dialyzer, dokter akan membuat jalan masuk tabung atau selang lewat jarum di pembuluh darah bagian lengan.
Hemodialisis menggunakan dua selang yang dipisahkan oleh mesin penyaring. Selang pertama akan mengalirkan darah dari tubuh menuju mesin penyaring. Setelah disaring, darah akan dikembalikan ke dalam tubuh melalui selang kedua.
Melansir dari National Kidney Foundation, hemodialisis biasanya dilakukan tiga kali dalam seminggu dengan durasi empat jam.
2. Dialisis Peritoneal
:format(webp)/article/pp5hi9BCuK8VtDtOhqQfU/original/079444700_1642160478-Dialisis_Peritoneal.jpg?w=256&q=100)
Prosedur ini menggunakan lapisan perut (lapisan peritoneum) untuk menyaring darah di dalam tubuh. Lapisan perut tersebut bertindak sebagai filter alami.
Melansir dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), beberapa minggu sebelum memulai dialisis peritoneal, dokter bedah akan menempatkan kateter di perut Anda.
Saat pengobatan mulai dilakukan, larutan dialisis (cairan saline dan zat tambahan lainnya) akan mengalir dari kantong melalui kateter ke dalam perut Anda.
Setelah kantong kosong, Anda dapat melepaskannya dan memasang penutup pada kateter.
Selama di dalam perut, larutan dialisis akan menyerap limbah dan cairan ekstra dari tubuh. Usai beberapa jam, larutan dan limbah dikeluarkan dari perut ke dalam kantong kosong baru. Anda bisa membuang larutan bekas tersebut ke kloset atau wastafel.
Anda perlu mengulangi proses mengosongkan larutan bekas dan mengisi perut Anda dengan larutan segar sebanyak 4-6 kali sehari.
Artikel Lainnya: Penyebab Gagal Ginjal di Usia Muda, Waspadalah!
3. Transplantasi Ginjal
Dokter Atika mengatakan, “Kondisi uremia yang disebabkan oleh ginjal yang betul-betul rusak mungkin perlu dilakukan transplantasi ginjal.”
Transplantasi ginjal merupakan pengobatan terakhir untuk mengatasi uremia pada pasien sakit ginjal kronis.
Perlu diketahui, transplantasi ginjal merupakan salah satu pengobatan gagal ginjal, bukan untuk membuat kondisi pasien sembuh total.
Setelah transplantasi ginjal, pasien masih perlu minum obat setiap hari. Dokter akan terus memantau kondisi kesehatan pasien dan memastikan sistem kekebalan tubuh pasien tidak menolak ginjal yang telah dicangkokkan ke dalam tubuh.
Itulah beberapa pengobatan uremia. Untuk mencegah uremia, lakukan pola hidup sehat, menjaga tekanan darah dalam angka normal, dan mengendalikan diabetes bila memiliki kondisi tersebut.
Cari tahu informasi seputar kesehatan ginjal lainnya dengan membaca artikel di aplikasi KlikDokter.
(OVI/AYU)
Referensi:
- Wawancara dr. Atika.
- Healthline. Diakses 2022. Uremia.
- National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses 2022. Hemodialysis.
- National Kidney Foundation. Diakses 2022. Hemodialysis.
- National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses 2022. Peritoneal Dialysis.
- National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses 2022. Kidney Transplant.
:format(webp)/article/diUxpnjPsoURRzQCgOkNf/original/069617900_1642160478-Pengobatan_untuk_Mengatasi_Uremia.jpg?w=256&q=100)