Gigi Mulut

Ini Beberapa Tes Kesehatan Gigi untuk Masuk Sekolah Kedinasan

drg. Callista Argentina, 01 Nov 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Biasanya calon siswa harus lulus tes kesehatan gigi. Ketahui apa saja tes kesehatan gigi sekolah kedinasan berikut ini.

Ini Beberapa Tes Kesehatan Gigi untuk Masuk Sekolah Kedinasan

Sekolah kedinasan cukup banyak diminati karena dinilai dapat membuat jenjang karier menjadi Pegawai Negeri Sipil lebih terarah. Namun, lulus seleksi masuk sekolah kedinasan tidak mudah.

Kamu harus melalui berbagai persyaratan dan tes, antara lain tes persyaratan umum, tes administrasi, tes psikologi, wawancara, tes kesehatan, dan tes kesamaptaan. 

Dari sederet persyaratan, tidak sedikit peserta yang gagal hanya pada tes kesehatan terutama tes kesehatan gigi. Hal ini biasanya disebabkan kurangnya informasi mengenai kondisi kesehatan gigi yang harus dicapai.

Untuk itu, yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai tes kesehatan gigi sekolah kedinasan agar kamu bisa sukses melaluinya!

Pemeriksaan yang Dilakukan Saat Tes Kesehatan Gigi

Berikut syarat gigi masuk sekolah kedinasan yang perlu dipenuhi:

1. Susunan Gigi Rapi

Susunan gigi harus rapi, tidak bertumpuk atau gigi berjejal (crowding), tidak ada yang goyang, dan terdiri dari gigi dewasa seluruhnya. Jika masih terdapat gigi susu padahal gigi dewasa sudah tumbuh, maka estetika dapat terganggu. 

Namun, tes kesehatan gigi sekolah kedinasan biasanya masih memberi toleransi. Dengan catatan, jika lulus tes maka harus segera dilakukan pencabutan gigi susu tersebut. 

2. Gigi Tidak Boleh Tonggos

Apakah gigi tonggos bisa masuk sekolah dinas? Sayangnya, susunan gigi tidak boleh maju atau tonggos karena akan mengurangi penilaian. 

Susunan gigi juga harus rapat dan tidak boleh renggang. Jika terdapat jarak atau celah, tidak boleh melebihi 3 mm. Jika lebih dari 3 mm, maka bisa dinyatakan gugur. 

Hal itu bisa terjadi jika ukuran gigi kecil-kecil, sedangkan lengkung rahang besar atau gigi bermigrasi (berpindah) karena terdapat gigi ompong yang tidak digantikan dengan gigi palsu. 

Artikel lainnya: Daftar Perawatan Gigi yang Ditanggung BPJS

3. Pemeriksaan Warna Gigi

Dokter gigi juga akan memeriksa kerusakan gigi, seperti perubahan warna gigi (diskolorasi gigi). Perubahan warna gigi bisa disebabkan faktor internal yaitu adanya gangguan sehingga pembentukan gigi tidak sempurna, dan akibat antibiotik jangka panjang. 

Faktor eksternal bisa karena trauma seperti terjatuh atau terpukul, yang menyebabkan warna gigi berubah kehitaman. Jika terdapat kelainan ini, maka penilaian berkurang.

Warna gigi yang normal dan sehat adalah putih kekuningan. Jika pada gigi terdapat bercak putih, maka bisa jadi gigi mengalami fluorosis, yang bisa mengurangi penilaian.

4. Pemeriksaan Karies Gigi

Dokter gigi juga akan memeriksa seluruh kondisi gigi dan tambalan gigi bila ada. Karang gigi juga akan diperiksa. Bila ada karang gigi, gigi berlubang, dan gigi yang memiliki karies, maka penilaian dapat berkurang. 

Artikel lainnya: Perlukah Gigi Berlubang Dirawat di Dokter Gigi?

5. Pemeriksaan Akar Gigi

Gigi juga tidak boleh ada sisa akar gigi (gangren radiks) atau sisa gigi yang busuk (gangren pulpa). 

Jika terdapat satu sisa akar gigi, maka masih bisa ditoleransi. Dengan catatan, jika lulus seleksi maka harus segera melakukan pencabutan akar gigi tersebut. 

6. Gigi Tidak Boleh Ompong

Apakah gigi ompong bisa masuk sekolah kedinasan? Jawabannya adalah tidak bisa. Jumlah gigi yang hilang tidak boleh empat gigi yang berderet. Maksimal kehilangan tidak boleh lebih dari 4 gigi, pastikan jumlah gigi kamu minimal 28. 

Sebab, kondisi tersebut mengganggu estetika dan dapat menimbulkan masalah gigi lainnya di kemudian hari.

7. Pemeriksaan Gusi 

Untuk mendapatkan penilaian yang baik, kondisi gusi harus sehat dengan ciri berwarna merah muda, tidak mudah berdarah, tidak sakit, dan melekat erat pada gigi (tidak flabby). 

Kondisi gusi mengalami pembesaran atau hiperplasia gingiva akan mengurangi penilaian. Tanda-tandanya adalah gusi tampak kemerahan, membesar, dan mudah berdarah. 

Artikel lainnya: Mengenal Poli Gigi, Pengertian, dan Jenis Layanannya

8. Pemeriksaan Hubungan Antargigi

Pemeriksaan hubungan antargigi bertujuan untuk memeriksa adanya kelainan gigitan. Misalnya, jika terdapat kasus gigitan terbuka atau open bite lebih dari 2 mm, maka peserta akan gugur. 

Untuk kasus open bite vertikal, ukuran overjet-nya tidak boleh lebih dari 4 mm. Kasus gigitan terbalik atau cross bite juga tidak diperbolehkan. Untuk mengatasi kasus ini, kawat gigi bisa digunakan. 

9. Tidak Boleh Pakai Kawat Gigi

Peserta sebaiknya melepas kawat gigi, karena memakai kawat gigi akan mengurangi penilaian. Sebaiknya lakukan perawatan kawat gigi dua tahun sebelum mendaftar ke sekolah kedinasan. 

10. Tidak Boleh Pakai Gigi Palsu Lepasan

Peserta yang memakai gigi palsu hanya diperbolehkan menggunakan gigi palsu satu gigi saja. Itu pun harus jenis gigi tiruan cekat permanen, tidak boleh lepasan. 

Gigi palsu cekat permanen biasanya terbuat dari bahan porselen, porselen logam, dan zirconia. Lalu, gigi palsu hanya boleh terdapat pada gigi taring atau satu gigi depan.

Artikel lainnya: Jangan Salah, Ini Beda Dokter Gigi dan Dokter Bedah Mulut

11. Pemeriksaan Hubungan Rahang 

Jika memiliki rahang bawah lebih maju atau cameh, maka penilaian akan berkurang. Karena, kemungkinan kondisi ini akan memerlukan perawatan kawat gigi bahkan operasi pemotongan rahang. 

12. Rontgen Gigi

Dokter gigi dapat menyarankan pemeriksaan rontgen gigi panoramic untuk melihat kondisi seluruh gigi, menghitung jumlah gigi, dan melihat kondisi geraham bungsu untuk mengetahui kondisi tulang penyangga gigi.

13. Pemeriksaan Kanker Mulut

Dokter akan mencari tanda-tanda adanya keganasan, misalnya tumor, lesi prakanker, benjolan, dan jamur pada mulut. Area di bawah rahang, leher, bagian dalam bibir atau bagian dalam pipi, sisi lidah, dan langit-langit mulut akan dicek. 

Jika terdapat sariawan kecil-kecil dalam jumlah banyak, maka hal ini bisa mengarah pada tanda keganasan sehingga mengurangi penilaian. Namun, jika ada satu sariawan dan terlihat seperti sariawan biasa, maka penilaian tidak akan berkurang.

Artikel lainnya: Mengenal Sonde pada Praktik Dokter Gigi dan Fungsinya

14. Wawancara Medis

Selama pemeriksaan, dokter gigi dapat menanyakan riwayat kesehatan lainnya. Misalnya, jika kamu menderita diabetes, maka akan berdampak dan terjadi penyakit gusi.  

Dokter juga akan menanyakan obat-obatan apa yang dikonsumsi. Pasalnya, beberapa obat dapat memengaruhi kesehatan mulut dan gigi, misalnya membuat gusi membesar dan lainnya.

Tips Lulus Tes Kesehatan Gigi Sekolah Kedinasan

Mengenal Sonde pada Praktik Dokter Gigi dan Fungsinya

Beberapa sekolah kedinasan ada yang sangat ketat memberikan kriteria penilaian tes kesehatan gigi. Namun, beberapa ada juga yang tidak terlalu ketat. 

Jika ingin lulus syarat gigi masuk sekolah kedinasan, sebaiknya periksa kondisi gigi ke dokter jauh-jauh hari sebelum pendaftaran, misalnya sekitar 2-3 tahun sebelum mendaftar. Karena, beberapa kasus gigi perlu tindakan perbaikan yang cukup lama, misalnya bila diperlukan pemasangan kawat gigi. 

Pemeriksaan dan membersihkan gigi ke dokter rutin setiap enam bulan sekali juga dapat mencegah kegagalan tes kesehatan saat mendaftar sekolah dinas dan membantu mencegah kondisi kesehatan mulut bertambah parah. 

Dengan begitu, dokter gigi dapat langsung menemukan masalah atau kerusakan gigi lebih dini. 

Artikel lainnya: Beragam Alat Dokter Gigi dan Fungsinya, Apa Saja?

Tidak lupa, sebisa mungkin jaga kesehatan gigi dengan cara mengurangi minum kopi dan tidak merokok. Pastikan juga setiap hari selalu menyikat gigi dua kali sehari menggunakan pasta gigi sesuai kondisi gigi. 

Semoga informasi dan tips seputar tes kesehatan gigi sekolah kedinasan di atas dapat membantu kamu sukses melewati pemeriksaan, ya! Pakai layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk konsultasi awal lebih cepat.

(FR/JKT)

GigiTes KesehatanGigi dan Mulut

Konsultasi Dokter Terkait