Gigi Mulut

Gigi Mendadak Sakit padahal Tidak Bolong, Kenapa ya?

Ayu Maharani, 26 Feb 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Wajar saja kalau rasa sakit datang saat gigi bolong. Nah, kalau gigi sakit tapi tidak berlubang kira-kira apa yang jadi penyebabnya?

Gigi Mendadak Sakit padahal Tidak Bolong, Kenapa ya?

Ngilu dan nyeri pada gigi benar-benar bikin tak nyaman! Mau menyalahkan gigi berlubang, tapi setelah diingat-ingat lagi, Anda sudah menambal semua bagian yang bolong ke dokter gigi beberapa waktu lalu. Lantas, apa penyebab sakit gigi yang kali ini dialami?

Perlu diketahui, ternyata terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan gigi sakit selain gigi berlubang. Berikut infonya!

1. Gigi Sensitif

Bukan gigi bolong, bisa saja penyebab sakit gigi adalah gigi sensitif. Menurut drg. Callista Argentina dari KlikDokter, di Indonesia, 1 dari 3 orang mengalami gigi sensitif.

Di antara para penderita gigi sensitif tersebut, 2 dari 5 orang berusia antara 18-35 tahun. Kondisi gigi sensitif dapat disebabkan oleh banyak faktor.

Misalnya, cara menyikat gigi yang terlalu kencang, sering mengonsumsi makanan atau minuman yang asam, sering mengunyah es batu, atau membuka kemasan dan tutup botol dengan gigi.

Untuk meredakan sakit gigi akibat gigi sensitif, Anda bisa menggunakan pasta gigi dengan kandungan strontium asetat dan potasium nitrat.

2. Minuman dan Makanan yang Terlalu Dingin atau Panas

Ini sebenarnya masih berhubungan dengan gigi sensitif. Ketika gigi terlanjur sensitif, rasa sakit atau ngilu akan timbul bila dipicu makanan dan minuman yang suhunya terlalu dingin atau panas.

Meski durasi sakitnya hanya sebentar, tapi bisa langsung bikin meringis! Pada kondisi yang sudah parah, menghindari makanan atau minuman bersuhu ekstrem dan menggunakan pasta gigi khusus dirasa tidak akan cukup untuk mengatasi sakit gigi akibat gigi sensitif.

Kata drg. Callista, saraf gigi mesti dimatikan bila memang rasanya sudah sakit sekali.

Artikel Lainnya: Cara Mudah dan Cepat Atasi Sakit Gigi

3. Habis Memutihkan Gigi

Bleaching adalah metode yang dapat dilakukan untuk memutihkan gigi. Jenisnya ada dua, yaitu in-office bleaching dan in-home bleaching.

Untuk in-office bleaching, prosedurnya dilakukan di klinik menggunakan sinar atau laser, dan pelindung gusi (isolator atau rubber dam) agar tidak terpapar bahan pemutih gigi.

Sedangkan, in-home bleaching (bleaching rumahan) memakai gel yang diletakkan pada tray sesuai dengan gigi.

Biasanya, in-home bleaching akan menimbulkan rasa nyeri karena tidak menggunakan pelindung. Bleaching gel yang dipakai juga bisa membuat lapisan gigi jadi jauh lebih sensitif. Rasa ngilu biasanya akan bertahan 2-3 hari saja.

4. Resesi Gusi

Gusi turun atau resesi gusi menyebabkan tereksposnya sebagian akar gigi dan mengurangi nilai estetik bila terjadi pada gigi depan. Penurunan gusi biasanya menyebabkan gigi menjadi lebih sensitif dan sering ngilu.

Memang tidak semua penurunan gusi langsung memicu nyeri atau ngilu, tapi penurunan gusi yang tidak dirawat lama-kelamaan akan menyebabkan gigi sensitif.

Artikel Lainnya: Waspada, Ada Bahaya di Balik Produk Pemutih Gigi!

5. Menggunakan Obat Kumur Berlebihan

Berkumur dengan obat kumur atau mouthwash memang bisa membantu membersihkan gigi dengan lebih sempurna.

Kalau dilakukan secara berlebihan bahkan sampai melupakan sikat gigi dan hanya mengandalkan mouthwash, itu bisa membuat gigi jadi lebih sensitif!

Beberapa produk mouthwash mengandung asam yang bisa menyebabkan lapisan enamel pada gigi jadi lebih tipis. Akan makin parah ngilunya bila Anda memiliki dentin yang sensitif.

Lagi pula, drg. Wiena Manggala Putri dari KlikDokter mengatakan, selain bikin gigi jadi sensitif dan ngilu, berlebihan dalam pakai mouthwash juga menyebabkan gangguan pengecap pada lidah.

“Dalam kasus yang jarang terjadi, perubahan rasa di mulut bisa terjadi secara permanen sebagai efek samping pakai obat kumur kebanyakan,” kata drg. Wiena.

Artikel Lainnya: Manfaat Obat Kumur untuk Kesehatan Gigi dan Mulut

6. Sering Menggemeretakkan Gigi

Kebiasaan ini, baik secara sengaja (khususnya saat marah atau bosan) maupun tidak (saat tidur), dapat menciptakan pergesekan antara kedua gigi. Akibatnya, timbullah rasa sakit karena lapisan enamel yang terlanjur terkikis. Tak cuma sakit gigi, gusi pun bisa terluka.

7. Infeksi Sinusitis

Selain hidung dan pipi yang ikutan nyeri, salah satu tanda bahwa Anda kena infeksi sinusitis adalah rasa sakit di gigi atas bagian belakang. Letak gigi tersebut dan saluran hidung berdekatan.

Saat sinus meradang, saluran hidung akan menekan ujung saraf gigi dan menyebabkan sakit gigi.

8. Habis Scaling Gigi

Coba ingat-ingat lagi, apakah sebelumnya Anda habis melakukan scaling gigi? Kalau ya, jangan heran bila gigi kini terasa ngilu. Sebab, salah satu efek yang ditimbulkan scaling gigi adalah rasa ngilu dan gigi terasa lebih renggang.

Jika karang sudah terlalu dalam, maka alat juga akan menjangkau hingga ke dalam. Alhasil, pembersihan tersebut akan menimbulkan rasa sakit.

Pada gusi yang sudah turun, sebagian akar gigi akan terbuka dan tidak memiliki lapisan email.

Bagian ini tersambung ke bagian saraf gigi melalui saluran-saluran kecil, sehingga bila dibersihkan, akan terasa lebih sensitif dan bikin ngilu.

Itu dia beberapa penyebab sakit gigi selain gigi berlubang. Untuk meredakan sakitnya, sementara waktu Anda bisa menyikat gigi dengan pasta gigi sensitif atau berkumur dengan air garam. Kalau rasa sakit tidak juga berkurang, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter gigi kami melalui fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter.

(FR/AYU)

Gigi dan MulutSakit Gigi

Konsultasi Dokter Terkait